PART 1

14K 811 7
                                    

30 mei 18

halo all

met baca... semoga suka ya....

PART 1

Udara kota London terasa segar dan lembap. Hari masih sangat pagi ketika Leonard Adiputra Kenward melangkah masuk ke salah satu restoran milik ayahnya di awal pekan itu.

Suasana restoran masih sepi. Hanya tampak beberapa pengunjung menikmati kopi pagi ditemani kudapan.

Di dekat pintu restoran, Leonard menyapa pelayan yang bertugas membukakan pintu untuk para tamu.

"Bagaimana kabarmu hari ini, Ram?" tanya Leonard ramah pada pemuda berambut hitam legam itu.

Ram, pemuda India itu, tersenyum senang. "Saya baik, Sir. Saya harap Anda juga demikian."

Leonard tersenyum lebar. Ia menepuk pelan pundak Ram. "Terima kasih, Ram. Ya, saya baik. Selamat bekerja, semoga hari ini berjalan lancar," kata Leonard tulus.

Disiram kalimat yang menyejukkan dari mulut atasannya langsung, Ram tersenyum. Lehernya meliuk-liuk, kepalanya bergoyang-goyang. Acha, acha.

Leonard memang terbiasa bersikap ramah pada seluruh karyawannya. Hal tersebut sudah sejak dini ditanamkan oleh sang ayah. Memiliki uang dan menjadi seorang bos tak lantas membolehkannya bersikap angkuh.

Leonard meninggalkan Ram, bersiap menyapa karyawannya yang lain saat sebuah suara manja memanggil namanya.

"Leo..."

Langkah Leonard terhenti, bahkan meski tidak menoleh pun, ia tahu siapa yang menyapanya. Cherry, gadis Inggris teman Lucas yang tergila-gila padanya.

Leonard baru tiga bulanan ini mengenal Cherry. Waktu itu Cherry bersama satu temannya datang ke restoran untuk menemui Lucas. Kebetulan Leonard sedang bersama adiknya. Lucas pun memperkenalkan mereka.

Dan sejak saat itu, Cherry sering mengirim pesan, menunjukkan dengan gamblang ketertarikannya pada Leonard.

Tidak salah Cherry menjatuhkan hatinya pada Leonard. Bukan karena rasa percaya diri yang berlebihan, tapi Leonard sadar, secara keseluruhan ia memang sangat layak diperebutkan para wanita. Ia memiliki wajah tampan dan tubuh tinggi gagah, yang pastinya selalu bisa menarik perhatian wanita. Apalagi, ia juga seorang pebisnis yang sukses. Semua itu seperti magnet yang menarik wanita melekat padanya.

"Hai," sapa Leonard saat Cherry mengadang di depannya.

"Lucas ada?" tanya Cherry berpura-pura mencari Lucas.

"Lucas di restoran yang lain," jawab Leonard datar. Sebenarnya Leonard sangat tahu Cherry bukan mencari Lucas.

Cherry cemberut. "Aku mencarimu."

"Oh ya?" Leonard pura-pura terkejut "Ada apa?"

Cherry semakin cemberut. "Kau tidak membalas pesanku kemarin. Kenapa?"

"Oh, itu..." Leonard ingin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tapi tentu saja itu tindakan yang sama sekali tidak maskulin. Akhirnya ia tersenyum tipis. "Aku sangat sibuk, Cherry. Dan sejujurnya ponselku kemarin ketinggalan di apartemen kekasihku." Leonard sengaja berbohong agar Cherry sadar untuk tidak mengharapkannya lagi.

Wajah cemberut Cherry memucat sehingga Leonard meringis. Sejujurnya ia tidak tega menyakiti Cherry. Gadis itu begitu lembut dan manis. Tapi, Leonard terpaksa melakukannya agar Cherry tidak semakin berharap dan terluka lebih dalam.

"Omong-omong, Cherry, maafkan aku, aku sedang banyak pekerjaan. Tetaplah duduk di restoran dan nikmati cokelat panas."

Wajah pucat Cherry kian cemberut. Leonard hanya bisa tersenyum kaku.

"Aku ke kantorku dulu, ya." Leonard berpamitan. Sesungguhnya sangat tidak sopan meninggalkan tamunya begitu saja, tapi Leonard harap Cherry menangkap isyarat halus penolakannya pada usaha pendekatan gadis itu.

***

bersambung...

minta vote dan komen yoooo kawan2 semua... thank you....

To Love You More (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang