PART 9

6.7K 445 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VERSI EBOOK DI GOOGLE PLAY BOOK / PLAY BUKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


VERSI EBOOK DI GOOGLE PLAY BOOK / PLAY BUKU

VERSI EBOOK DI GOOGLE PLAY BOOK / PLAY BUKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo dears

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo dears...
Saya ada kabar gembira nih, novel terbaru saya ROMANTIC SECRET dan  TO LOVE YOU MORE, saat ini sedang OPEN PO, buku diperkirakan ready akhir bulan februari ini.
Yang mau ikutan koleksi versi cetaknya, yuks DM saya di IG, atau Wa saya 08125517788 untuk pemesanan

Sertakan
Nama
Alamat lengkap
No hp
Judul buku

Untuk versi ebook sudah tersedia di GOOGLE PLAY BUKU / PLAY BOOKS, yang mau baca ebook silakan purchase yo...

"Lho, so di wattpad gimana dong, thor?"
(Pasti mikir gini kan? Hehe...)

Tenang ya all, di wattpad tetap dilanjutkan, hingga TAMAT/SELESAI, Akan di update part per part (diusahakan sering update, tergantung kesibukan, dan sangat berharap kalian semua bantu vote dan komen, hoho. Oke?)

"Ebook sama cetak, isinya sama, Thor?"

Sama, sayang2ku... bedanya cuma di layout, di cetak grayscale, sementra ebook berwarna.

"Beda ebook/cetak sama wattpad apa, thor?"

Bedanya ebook/cetak ADA EKSTRA PART, terus bagian ADEGAN HOT NGGAK DISENSOR, sementara di wattpad di sensor (ini berlaku untuk semua judul novel saya)

"Di ebook/cetak itu udah sampai TAMAT ya, thor?"

Bener banget, Dears...
Di ebook/cetak, ceritanya sudah sampaI selesai/tamat, yeah seperti baca novel gitulah... jadi asyik, kan? Hoho.

Demikian ya, kawan2...
See you...
Thanks dears...

Love,
Evathink

PART 9

"Jadi, bagaimana cerita kau dan gadis itu, Leo? Kalian sudah resmi berpacaran?" tanya Carlos sambil menyesap anggur.

Kala itu mereka sedang berkumpul di ruang VIP di bar milik Blake.

"Gadis yang mana?" tanya Leonard sambil mengangkat sebelah alis, menatap Carlos penuh tanya.

"Memangnya ada berapa gadis yang kau taksir saat ini?" sela Blake.

Leonard terkekeh kecil. "Yang aku taksir hanya satu."

"Gadis di kafe waktu itu, kan?" tanya Carlos.

Leonard mengangguk mengiyakan. "Ya, dia, namanya Amarra. Amarra Darrene."

"Nama yang indah," kata Blake.

Leonard mengangguk membenarkan. Amarra Darrene, nama yang indah, juga anggun. "Ada gadis lain sedang mendekatiku saat ini. Cherry dan Julie."

"Aku tebak kau tidak menginginkan kedua gadis itu, kenapa tidak berikan saja padaku?" Carlos menyeringai senang.

"Agar Flaris bisa membenamkan kepala Leonard ke Sungai Thames?" sela Blake sambil geleng-geleng.

Leonard dan Carlos tergelak.

"Blake benar, bisa-bisa kepalaku dibenam Flaris di Sungai Thames. Kasihani aku, Kawan. Aku belum menikah."

"Kau berlebihan." Carlos tertawa. "Ini antara kita saja, Leo. Flaris tak perlu tahu," bujuk Carlos.

Leonard menggeleng cepat. "Tidak! Sampai kapan pun, jawabannya tidak!"

Mendengar jawaban tegas Leonard, Carlos menyeringai masam. "Padahal aku penasaran mencicipi kedua gadis itu. Aku yakin mereka berdua pasti sangat cantik dan menarik. Rasanya pasti seenak puding yorkshire."

"Wanita bukan hidangan pencuci mulut, Carlos!" tegur Blake gemas.

Carlos terkekeh kecil sementara Leonard geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

"Jadi apa yang akan kaulakukan dengan dua gadis itu?" tanya Carlos akhirnya setelah jeda panjang menguarkan keheningan di antara mereka.

"Kalian ada saran?" tanya Leonard sambil memandang wajah kedua sahabatnya silih berganti.

"Aku rasa Carlos punya lebih banyak saran. Dia pakar dalam hal-hal seperti ini," kata Blake sambil menyeringai masam.

Carlos tertawa lepas. "Blake sangat benar. Aku memiliki seribu satu ide untuk mengurusi wanita-wanita yang agresif seperti itu, Leo."

Leonard mengangguk senang. "Jadi, katakan, Kawan. Apa idemu itu?"

***

bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and komen ya kawan2...
Makasii semuaaa

To Love You More (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang