PART 5

7K 506 4
                                    

27 DES 2018

Happy reading

PART 5

Dalam setelan rancangan desainer terkemuka dari Paris, yang membalut otot-otot maskulin tubuhnya, Leonard menemani Julie hadir ke pesta ulang tahun Nadine, teman Julie. Bukan ia tunduk pada paksaan Julie, tapi karena malam ini ia berencana mengatakan dengan gamblang bahwa ia tidak berniat menjalin hubungan istimewa dengan gadis berusia 23 tahun itu.

Pesta yang diadakan di taman mini rumah mewah itu tampak meriah.

Leonard berdiri canggung di antara anak-anak muda yang mendominasi pesta. Tidak jauh darinya, Julie sedang mengobrol dengan dua temannya. Sepanjang malam ini, gadis itu membuat Leonard sesak napas. Bagaimana tidak, Julie merangkul lengannya bak sepasang kekasih, mengenalkannya pada siapa pun yang hadir. Meski Julie tidak mengatakan Leonard kekasihnya, tapi bahasa tubuh gadis itu menunjukkan demikian, dan Leonard gerah oleh keadaan itu.

Dengan malas, Leonard mengalihkan pikirannya dengan menatap bunga-bunga di taman mini itu. Seketika bunga-bunga indah di taman itu terkalahkan oleh pesona seorang gadis cantik berambut gelap dalam balutan gaun sederhana berwarna biru.

Debar halus menabuh dada Leonard. Darahnya seketika bergolak gembira. Mata Leonard menyala-nyala menatap sosok yang tampak sedang larut bercerita dengan teman di sisinya.

Seakan tahu sedang diperhatikan, wajah cantik itu menoleh.

Mata keduanya beradu dan seketika keadaan di sekitar mereka seolah lenyap. Semua suara menghilang. Yang ada hanya keheningan. Seketika taman indah penuh bunga itu diselimuti suasana yang sangat romantis.

Mata gadis itu terpaku pada mata Leonard. Napas Leonard menggelora tak ubahnya seperti seekor singa jantan yang sedang berahi. Ya, Leonard menginginkan gadis itu.

Senyum tipis muncul di wajah cantik itu.

Leonard membalas senyum itu dengan senyum lebar. Bibirnya menggumamkan nama gadis itu tanpa suara.

Amarra.

Leonard baru akan melangkah mendekati Amarra, namun lengannya disentuh manja oleh jari-jemari langsing.

Ah, Julie, batin Leonard kesal. Ia terbangun dari keterpanaannya. Untuk sesaat tadi Leonard melupakan keberadaan Julie.

Senyum Amarra seketika memudar, dan Leonard dilanda rasa panik yang aneh. Ia ingin menjelaskan pada Amarra kalau dirinya dan Julie tidak memiliki hubungan apa-apa.

Julie merangkul mesra lengan Leonard, mengajak pria itu ke meja konsumsi.

Leonard, dengan wajah yang seakan tidak bisa dipalingkan dari Amarra, mengikuti Julie dengan terpaksa. Di dalam hati ia berjanji akan segera menjelaskan pada Amarra bahwa ia dan Julie tidak memiliki hubungan istimewa apa pun.

***

bersambung....

To Love You More (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang