PART 10 - 1
Hari yang Leonard tunggu-tunggu akhirnya tiba. Nanti malam ia akan berkencan dengan Amarra untuk kali pertama. Dan sepanjang hari itu, Leonard merasa waktu bergulir sangat lamban.
Ia mencoba menyibukkan diri dengan pergi ke pusat kebugaran, mengunjungi orangtuanya dan menghabiskan waktu dengan bercerita, tapi waktu masih saja lambat berjalan. Sampai-sampai Leonard berharap ia memiliki alat untuk mempercepat waktu, seperti yang terdapat dalam film fantasi yang pernah ia tonton.
Namun ketika saat yang ia tunggu-tunggu itu akhirnya tiba, Leonard justru menjadi gugup. Dengan telapak tangan yang terasa lembap oleh keringat, ia menekan bel pintu apartemen Amarra. Jantungnya berdegup dua kali lebih cepat. Leonard merasa asing dengan debar yang menyelimutinya saat ini. Begitu menggelora. Menggebu-gebu. Hati serasa dipenuhi bunga setaman. Belum pernah selama ini ia merasa seperti ini saat akan bertemu teman kencannya. Perasaan gugup yang bercampur riang tak terkira.
Tak sampai semenit, pintu terbuka dan Leonard terpana. Amarra tampak sangat cantik dalam balutan gaun selutut dengan model elegan.
Amarra tersenyum menyambut Leonard, sementara pria itu menjilat bibirnya yang terasa kering.
"Kau sangat cantik, Amarra," puji Leonard tulus.
Semburat merah samar menjalar di pipi yang terpoles riasan sempurna itu. "Ah, terima kasih, Leo. Kau juga sangat tampan." Amarra memandang sekujur tubuh gagah Leonard yang berbalut celana kain jahitan khusus yang tampak begitu indah memeluk pinggul menawan dan paha berototnya. Kemeja berwarna biru gelap berlengan panjang membungkus indah dada bidang dan lengan kekar pria itu.
Leonard tersenyum tipis menyambut pujian Amarra. "Aku tersanjung, Amarra. Terima kasih. Jadi, siap pergi?"
Amarra mengangguk. "Tunggu sebentar."
Gadis itu masuk ke dalam untuk mengambil tas tangannya. Sedetik kemudian ia kembali, mengunci pintu, lalu keduanya melangkah beriringan menyusuri lorong apartemen menuju elevator.
Menahan seluruh debar di dada, Leonard mengulurkan tangan meraih tangan Amarra, menggandengnya dengan mesra.
Senyum manis Amarra saat menoleh padanya membuat Leonard lega. Amarra tidak menolak dirinya.
***
please vote and coment ya dears, thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Love You More (TAMAT)
Romance● Part lengkap! ※(Cerita di-PRIVATE ACAK, Follow dulu baru add cerita ke library)※ UPDATE SETIAP HARI! Leonard dan Amarra saling mencintai. Seharusnya cinta keduanya bersatu dalam janji suci pernikahan. Namun, alih-alih menerima lamaran Leonard, Ama...