0.1

1.4K 134 11
                                    

"Ish, lo ya, gua cariin dari tadi, malah enak-enakan baca buku disini," omel Jihyo sambil melipatkan tangannya, kemudian duduk di kursi depan Mina.

"Sstt, jangan brisik Hyo. Ini perpus, nanti diomelin." Mina menaruh telunjuk dibibirnya menunjukan untuk tidak berbicara dengan volume yang keras.

Tetapi sepertinya mustahil karena volume suara Jihyo sama persis dengan volume pengeras suara.

"Jadi, gimana?" tanya Jihyo. Mina menatap Jihyo lalu mengerutkan dahi, Ia tidak menegerti dengan pertanyaan Jihyo.

"Gimana apanya?" tanya Mina.

"Biro Jodoh Minaku sayang...," ucap Jihyo yang tiba-tiba melembut.

Mina kembali membaca bukunya kemudian berkata, "aku belum tau."

"Ayo ikut dong... pendaftarannya seminggu lagi tutup nih," ujar Jihyo memelas dengan menggunakan jurus seribu umat jika sedang merayu, puppy eyes.

"Aku pikirin lagi, yah," ucap Mina. Jujur, sebenarnya Mina tidak suka dengan acara yang tidak begitu jelas. Ia sudah mencoba untuk menolak ajakan Jihyo, tetapi Jihyo masih tetap mengajaknya.

"Sip. Baydeway, lo lagi baca apa?" Jihyo melirik buku yang dari tadi Mina fokus baca. Mina menganggkat bukunya yang menunjukan covernya.

"Yeh, gue kira lo baca buku astronomi atau apaan gitu, eh tau-taunya malah baca nopel." Jihyo menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mina hanya cengengesan. "Tadi aku baca buku-buku itu kok, tapi lagi bosen. Butuh hiburan."

Mendengar itu, Jihyo langsung menjentikan jarinya. "Nah, maka dari itu lo harus ikut Biro Jodoh. Biar ada hiburan gitu," ada jeda sebentar sebelum Jihyo kembali berbicara, "lagian lo ga bosen apa Min? Baca novel romance ama drama korea mulu, tapi gapunya pengalaman romance."

Perkataan Jihyo menohok Mina dan teman-teman sekalian yang masih jomblo. *termasukauthormuehehehe*

Memang benar Mina sama sekali tidak punya pengalaman romansa, cinta, pacaran dan lain-lainnya. Ia hanya fokus dengan nilai.

Single bukan berarti tidak ada yang mau. Mina pernah beberapa kali ditembak oleh cowok, tetapi ia tolak dengan halus.

"Aku mau fokus ke nilai dulu, Hyo," ucap Mina.

"Ujian akhir kan masih lama. Kita harus have fun dulu dong," ujar Jihyo.

"Tapi pribahasa bilang: 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian!'" ucap Mina. Jihyo memutarkan bola matanya mendengar ucapan Mina.

Entah bagaimana Mina dan Jihyo bisa akrab seperti ini. Pahadahal sifat Jihyo dan Mina sangatlah berbeda. Mina pendiam, Jihyo hyperactive, Mina rajin, Jihyo malas, Mina pintar, Jihyo juga pintar sih. Pintar menyontek.

"Ya ya ya. Udah yuk ke kantin, laper nih."Jihyo menarik tangan Mina keluar dari perpustakaan dan menuju ke kantin.

"Lo mau pesen apa Min?" tanya Jihyo saat mereka sudah sampai di kantin.

"Em... mau bakmie deh, minumnya air putih aja," jawab Mina. Jihyo pun langsung mengantri di gerobak bakmie sedangkan Mina mencari tempat duduk.

Mina tidak melihat meja kosong di kantin. Matanya terus mencari meja atau kursi kosong untuk dua orang. Ia melihat dua kursi kosong.

"Boleh duduk disini? Meja yang lain sudah penuh," ucap Mina sopan dan lembut. Pasangan yang sedang asik dengan dunianya sendiri menoleh menyadari keberadaan Mina.

Perempuan itu mendengus kesal karena merasa terganggu, sedangkan laki-lakinya hanya diam menatap Mina dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Boleh," ucap laki-laki itu. Karena sudah mendapat izin dari penghuni tempat itu, Mina duduk di hadapan laki-laki itu. Ia membuka buku novel yang tadi ia bawa sambil menunggu Jihyo.

Setelah menunggu beberapa menit, Mina melihat Jihyo sedang mencarinya. Mina melambaikan tangannya ke arah Jihyo, gadis yang berwajah mirip dengan Thomas itupun menghampiri Mina dengan kedua tangannya membawa nampan pesanan mereka.

Jihyo baru sadar kalau dua orang yang duduk di depan Mina adalah orang yang paling ditakuti oleh murid-murid di sekolah ini. Ia tidak jadi menghampiri Mina, Jihyo duduk di 1 kursi kosong sambil berharap Mina pergi dari meja itu dan menghampirinya.

"Eh, ada neng Jihyo," ucap Donghyuk.

"Tumben lo mau duduk bareng kita," kata Mingyu.

"Gue tau nih. Pasti lo naksir kan sama salah satu dari kita, kan?" ucap Dokyeom.

"Bocot." Mereka pun terdiam mendengar itu. Jihyo menatap Mina, memberikan kode supaya Mina menghampirinya.

Sedangkan Mina dengan kebingungan menerima kode itu dan menghampiri Jihyo. Sebelum menghampiri Jihyo ia sudah meminta maaf karena sudah menggangu kedua orang tersebut.

"Hallo Mina," sapa Donghyuk ketika melihat Mina.

"Hallo Donghyuk," balas Mina.

"Yah, kursinya udah penuh Min," ujar Dokyeom sesuai fakta.

"Lo duduk di tempat gua aja, Min." Mingyu berdiri, mempersilahkan Mina untuk duduk.

"Kamu duduk di mana, Gyu?" tanya Mina.

"Gue ambil bangku lagi," jawab Mingyu.

"Makasih ya." Mina duduk di bangku yang diberikan oleh Mingyu.

"Aming mah kalo urusan cewek cepet banget dah," ucap Dokyeom yang disetujui oleh Donghyuk dan Jihyo.

Mina mengambil bakmie pesanannya. Ia menaruh sambel lumayan banyak di bakmienya, Mina suka makan makanan yang hot.

"Hyo, kenapa kita gak duduk di meja tadi aja?" tanya Mina yang masih kebingunan dengan tingkah Jihyo.

"Lo mau mati ya?" ucap Jihyo.

"Ha?"

"Yang duduk didepan lo tadi itu June sama Rosé."

"Emang mereka siapa?" tanya Mina polos.

"Kan gue sering cerita-in tentang mereka ke elo, masa ga inget?" Jihyo mendengus sebal.

Mingyu yang sudah duduk manis, hanya diam mendengarkan Jihyo dan Mina. Begitu juga dengan Dokyeom san Donghyuk.

Mina tampak berpikir sebentar, berusaha mengingat siapa itu June dan Rosé, tetapi hasilnya nihil.

"Lupa." Mina terkekeh.

"June, anak dari pemilik Goo Corp. Rosé, anak pindahan dari Australia," ucap Dokyeom menjelaskan siapa mereka.

Mina mengangguk-angguk kepalanya seolah paham. Butuh beberapa detik hingga Mina selesai loading.

"Oh, aku inget sekarang!" seru Mina senang.

"Mereka yang katanya couple goals kan?" lanjut Mina.

"Iya, saking goalsnya mereka main mulu di gudang belakang sekolah," ucapan Mingyu membuat Jihyo melotot ke arah Mingyu. Mina masih terlalu polos untuk mengetahui anuan.

"Main ap--"

"Lo bertiga ikut BiJo kan?" Potong Jihyo mengalihkan pembicaraan.

"Ikut lah. Babang tamvan ini butuh perhatian kasih sayang," ucap Dokyeom.

"Najes." Mingyu menoyor kepala Dokyeom.

"Mina, lo ikut?" tanya Donghyuk.

Mina meneguk air mineralnya, kemudian membalas, "aku masih mikir."

"Oh, gitu ya, Mina doang yang ditanyain. Bete ah gue." Jihyo memanyunkan mulutnya.

"Iya deh iya, Jihyo, lo ikut tidak?~" ucap Donghyuk dengan nada yang... menjijikan(?).

"Ikut dong~~" balas Jihyo dengan nada yang menjijikan(2).

Bel tanda masuk berbunyi. Jihyo, Mina, Mingyu, Donghyuk dan Dokyeom pergi menuju kelasnya masing-masing, meninggalkan mangkok-mangkok yang sudah kosong.

Biro Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang