1.7

319 43 0
                                    

Jam pulang sekolah telah tiba dan June masih tidak menyangka kalau Eunha masih berada disekolahnya. June mendengus begitu mendengar sapaan dari gadis imut itu.

"Hai, June! Yuk pulang."

"Lo nungguin dari tadi?" tanya June heran. Ngapain aja Eunha selama jam pelajaran berlmangsung.

Eunha cengengesan. "Iya. Aku nungguin di cafe sebrang sekolah. Green lattenya enak lho."

June tidak membalas. Hanya menatap Eunha sebentar, kemudian menuju kelas Mina. Eunha yang sudah terbiasa menerima sikap dingin June tetap mengikutinya dari belakang.

Seperti yang dijanjikan, June menunggu Mina di parkiran. Tapi June sedikit terlalu lama karena Mina sudah ada di parkiran dengan posisi setengah duduk di motor June sambil memperhatikan sekitar.

Mina melihat June keluar dari gedung sekolah berjalan mendekatinya dengan Eunha yang berjalan di belakang. Eunha tak kunjung berhenti berbicara meskipun June raut wajah June sudah sangat tidak bersahabat.

"Udah nunggu lama?" tanya June saat sudah berada di hadapan Mina. Mina melirik sedikit ke Eunha dan kali ini ekspresinya terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan terhadap Mina.

"Belom kok, baru keluar," jawab Mina.

Mina mengalihkan pandangannya ke Eunha. "Em... kita belum kenalan, yah? Aku Myoui Mina."

Mina mengulurkan tangannya untuk Eunha. Dengan acuh, Eunha malah menyembunyikan tangannya dan memalingkan wajahnya.

"Eunha."

"Yuk pulang," ucap June yang membuat Eunha senang bukan main.

June naik ke atas motor, memasangkan helm miliknya dan mengambil helm cadangan yang ia bawa untuk Mina. June menyodorkan helm itu ke samping tanpa mengalihkan pandangannya. Posisi helm yang disosorkan June berada diantara Mina dan Eunha.

Dengan semangat Eunha menerima helm tersebut dan tertawa senang yang membuat June menoleh kearahnya. June kembali mengambil helm yang sedang dipegang Eunha dengan kasar, lalu kali ini benar-benar menyodorkannya ke hadapan Mina.

"Buat Mina, bukan lo."

Tawa Eunha terhenti. Ia memang sudah terbiasa dengan sikap June yang sangat teramat dingin terhadap dirinya. Ia tidak masalah dengan sikap June. Tapi kalau June bersikap dingin untuk seorang perempuan. Eunha sangat tidak menyukai itu. Terasa sangat pedih di hati.

"Terus aku pulangnya gimana?"

Seorang pemuda yang sedang memperhatikan kejadian itu secara langsung sangat kaget ketika June menatap dirinya yang sedang duduk di motor mio paling pojok parkiran. June memberikan gerakan tangan untuk mendekat.

Pemuda itu kaget bukan main. Dia langsung memperhatikan sekitarnya sambil berharap kalau bukan dia yang dipanggil oleh June. Mungkin dia sedang tidak beruntung karena hanya ada dirinya serta June, Mina dan Eunha. Ia menunjuk dirinya untuk memastikan. June menganggukan kepala sebagai jawaban. Ragu-ragu sekaligus takut, pemuda itu menghampiri June.

"Lo ada urusan," tanya June kepada pemuda yang sedang getar-getir sekarang.

"Eh, nggak kok. Gue nggak maksud deng—"

"Bisa anterin dia?" June menunjuk Eunha. Gadis itu langsung kembmelotot.

"Hah?"

"Bisa anterin dia?" ulang June sekali lagi.

"Bisa sih. Tapi emangnya dia mau?" tanya pemuda itu kemudian melirik gadis itu yang sedang menatapnya tajam tapi malah terlihat menggemaskan dimatanya."

Biro Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang