1.8

308 47 0
                                    

Day 12

Tiga hari sudah berlalu. Semuanya berjalan seperti biasanya. Mina menyiapkan bekal untuk June. Mereka memakan bekal bersama diruang seni budaya. Selama tiga hari itu June tidak pernah absen ke rumah Mina. Eunha juga masih terus-terusan datang pada jam istirahat, namun kembali berakhir pulang bersama Jungkook.

Perasaan Mina semakin mendalam untuk June. Ia sudah tidak menyangkal pada dirinya sendiri kalau ia menyukai June. Mina semakin sering menatap June diam-diam. Memperhatikan ekspresi June sudah menjadi asupan wajib untuk Mina. Belakangan ini June juga semakin berekspresi di depan Mina.

Seperti yang sedang dilakukan oleh June sekarang, memohon kepada Mina untuk menemaninya untuk datang ke acara keluarga besar Goo. Dan yang lebih mengejutkan, ayahnya June akan datang ke acara tersebut. Hal tersebut membuat June gugup setengah mati.

"Mina, temenin."

"Aku nggak bisa June," tolak Mina untuk keempat kalinya.

"Aku takut ketemu ayah," ucap June murung. Mina menjadi tidak tega melihatnya. Tapi dengan statusnya yang seperti sekarang, Mina tidak mau menemui keluarga June.

"Kenapa?"

"Ini pertama kalinya ketemu ayah. Aku nggak tau ayah orangnya gimana." June memainkan jarinya. Ia benar-benar gugup meskipun pertemuannya masih satu minggu lagi.

Kemarin June pulang agak malam dari rumah Mina karena Daniel dan Sana baru kembali dari liburan. Semalam ada Momo dan Jihyo yang juga ikut ke rumah Mina. Mereka membicarakan banyak hal dan bercanda. Tentunya June lah yang paling sedikit mengeluarkan suara. Untung ada Daniel yang membawa Switch. Jadi, mereka berdua asik bermain sambil sesekali menyahuti para gadis.

"Aku yakin ayah kamu orang baik, sama seperti kamu," ucap Mina meyakinkan June. "Lagian nanti ada Jihyo, kan?"

"Jihyo pasti bakal ngilang di acara keluarga," ucap June, menekuk wajahnya.

Suara dobrakan pintu seni budaya membuat Mina kaget dan June semakin bete. Sudah lama June tidak menghajar orang. Sangat kebetulan karena suasana hatinya saat ini sedang buruk. Ia sudah bangkit berdiri dan mengepalkan tangannya keras.

"Minaaaaaaa," seru Jihyo. June buru-buru melenyapkan niatannya begitu melihat Jihyo yang memasuki ruangan yang hanya selalu Mina dan June pakai selama 3 hari ini. Kalo June nampol Jihyo bisa berabe urusannya. Bisa-bisa June nggak direstuin oleh Jihyo.

"Min, kayaknya kali ini gue beneran mau dijodohin deh. Gimana dong?" Jihyo histeris.

"Positive thinking aja. Mungkin emang beneran acara reunion keluarga. Katanya kan ada ayahnya June," ucap Mina yang sekarang menenangkan Jihyo.

"Hah? Emang iya?" Jihyo menengok ke arah June yang masih cemberut. Jihyo juga sedikit penasaran dengan ayahnya June karena ia juga belum pernah lihat. Kalau dengar-dengar dari bibi dan pamannya yang lain, ayahnya June itu sangat tegas dan berwibawa. Semuanya harus sesuai dengan keinginannya. Makanya perusahaan utama keluarga Goo yang sangat besar itu dipegang oleh ayah June.

"Iya. Makanya bantuin gue supaya Mina mau ikut," hasut June.

"Ide bagus! Ayo ikut, Min," ajak Jihyo termakan hasutan June.

Mina sekarang berada diantara dua orang yang sedang memaksanya untuk ikut acara keluarga besar mereka. "Aku nggak bisa. Itukan acara keluarga kalian."

"Sepupu kita yang lain sering bawa pacar kok. Lo kan pacarnya June, jadi nggak masalah." Jihyo melihat Mina dengan pandangan penuh harapan. Mina berbalik menghadap June yang menatapnya dengan tatapan yang sama degan Jihyo.

Pasrah, Mina menghela nafas. "Oke, aku ikut."

"Yes!" seru kedua sepupu tersebut lalau saling bertosan.

"Mantap. Btw, gue hari ini nginep rumah lo ya, Min," ucap Jihyo semangat. Mina mengangguk menyetujui.

"Lo bawa mobil kan June? Gue nebeng yah. Dah gue juga mau ngapel, emang kalian doang yang bisa ngapel. Bye." Jihyo langsung lari keluar ruangan tersebut, tidak lupa menutup pintu kembali.

June kembali cemberut lagi.

Yah, nggak bisa berduaan sama Mina deh.

"Lo mau ngapain?" tanya Jihyo ketika melihat June ikut turun dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau ngapain?" tanya Jihyo ketika melihat June ikut turun dari mobil.

"Masuk," ucap June cuek main masuk kedalam rumah setelah Mina membuka kunci pintu.

Seperti tiga hari lalu, June dan Mina langsung menuju ke dapur begitu sampai di rumah. June akan menunci kotak bekal makan siang mereka dan Mina akan memasakkan sesuatu untuk mereka berdua lebih tepatnya untuk June karena Mina hanya meminta satu dua suap.

"Mac and cheese mau? Agak lama sih buatnya."

"Boleh."

"Kamu mau nggak, Hyo?" tawar Mina.

"Mau," jawab Jihyo.

Sejak dari awal masuk, Jihyo sudah merasa ada sesuatu yang ia lewatkan. Mina dan June kompak ke dapur meninggalkannya sendirian di ruang tamu. Jadi, ia memutuskan untuk mengintip mereka.

Benar saja dugaannya. Melihat June cuci piring aja baru pertama kali ini. Ditambah lagi, selesai cuci kotak bekal, June tidak langsung kembali. Ia bersandar di tempat cuci piring dan memperhatikan Mina. Saat Mina kesulitan mengambil sesuatu di rak paling atas, June dengan cepat mengambilkannya untuk Mina. Mina berterima kasih, lalu kembali memasak dengan wajah yang memerah. Menurut Jihyo, sepasang kekasih yang udah pacaran sangat lama. Saling mengerti satu sama lain. Padahal baru kenal seminggu lebih.

Setelah menunggu hampir satu jam. Mereka akhirnya bisa melahap mac & cheesenya sambil menonton spongebob yang tayang di sore hari. June fokus menonton spongebob dengan serius sambil memakan mac & cheesenya lalu memberikan mangkuknya ke Mina yang memakan hanya 1 suap lalu dikembalikan lagi.

"Kalian tuh udah pacaran seminggu atau setahun sih? Nempel banget perasaan," sindir Jihyo. Lama-lama kan dia panas sendiri ngeliat orang pacarana didepannya sementara dia menjomblo disini, makan sendirian nontonnya sponsbob pula. Berasa banget jadi nyamuk.

"Mana degem lo?" ucap June meledek.

"Mau gue sleding lo, hah?" Jihyo mengangkat sendoknya sebagai senjatanya. Jihyo kemarin mengganti pasangan, berharap dapet yang seumuran supaya lebih klop, eh, malah dapet yang lebih muda lagi, anak kelas 10. Jihyo memang lebih suka yang tua-tua daripada anak kemarin sore.

"Gue jadi penasaran June. Nanti lo kenalin Mina ke bonyok sebagai calon pacar beneran atau calon menantu?" Jihyo menatap kedua insan itu sambil menaik-naikan alisnya.

"JIHYOOO!!!" teriak Mina dengan wajah bersemu merah muda lalu mencubit kedua pipi gadis tembem itu.

Sedangkan June diam, memikirkan ucapan Jihyo.

Calon menantu adalah opsi paling baik. Mungkin June akan coba.

Biro Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang