1.1

501 88 16
                                    

"Kenapa?" Bukan Mina yang bertanya, tetapi Jihyo.

"Lo nggak liat, Hyo? Dia yang nggak punya status aja berani ngelakuin ini ke Mina, apalagi kalo punya status. Jadi, Min, mending kamu keluar aja dari acara yang nggak jelas ini," ucap Mingyu berapi-api.

"Gue bisa jamin kalo Mina bakal aman sama June," bela Jihyo. Mina malah bingung karena mereka yang ribut tentang hubungannya dengan June.

"Kok lo ngebelain Junhoe?" ucap Mingyu yang mulai tersulut emosi.

"Jelaslah gue belain June daripada lo! Nggak ada usaha sama sekali jadi orang! Bisanya cuma ngejelek-jelekin keponakan gue! Yuk, Min, ke kelas," ucap Jihyo yang mengejutkan seluruh isi kantin. Ia menarik tangan Mina keluar

"Keponakan?!" seru Mina yang masih diseret oleh Jihyo.

Jihyo berhenti, berbalik menghadap Mina. "Kan gue sering cerita tentang June." Jihyo menatap Mina menyelidik. "Lo nggak dengerin kalau gue lagi cerita, ya?"

Mina mengedarkan pandangan matanya ke segala arah untuk menghindarin tatapan selidik Jihyo. Mina selalu mendengarkan Jihyo saat ia sedang bercerita, tapi masalahnya, Mina selalu mendengarkannya sambil melakukan suatu hal sehingga fokusnya terpecah. Jadinya Mina selalu tidak tahu Jihyo membicarakan apa.

"D-denger kok," ucap Mina gugup.

Jihyo langsung mencubit pipi Mina dengan gemas lalu berseru, "Ihhh, Mina mah. Kalo gue lagi cerita, dengerin dong!"

"Iya, iya. Ceritian lagi dong tentang kamu dan June," pinta Mina.

Jihyo melipat tangannya di dadanyadengan ekspresi tampak sedang berpikir. "Nggak mau. Ntar lu nggak dengerin lagi."

"Ayolah, Hyo. Aku penasaran, nih," ucap Mina sambil memberikan tatapan puppy eyesnya.

"Oke. Yaudah ayo, gece ke kelas."

Mina mengangguk paham setelah Jihyo menceritakan semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina mengangguk paham setelah Jihyo menceritakan semuanya. Jadi, mama Jihyo adalah anak terakhir di keluarga Goo yang 7 bersaudara. Mamanya Jihyo menikah dengan laki-laki dari keluarga Park, maka dari itu nama marga Jihyo itu Park. Sementara itu, kakeknya June merupakan anak pertama di keluarga Goo. Kakeknya June juga telah memiliki anak yang sudah menikah dan cucunya adalah Junhoe. Kesimpulannya adalah Jihyo adalah tantenya June dan June adalah keponakan Jihyo.

"Lo dengerin 'kan?" tanya Jihyo.

"Iya, dengerin ini," jawab Mina.

Bu Suzy, guru Bahasa Indonesia. masuk ke kelas, lalu memberikan tugas kelomok yang berisikan 2 orang untuk menganalisis puisi. Pastilah Mina sekelompok dengan Jihyo.

"Hari Ini lo mau jalan sama June, ya?" tebak Jihyo sambil menyatat soal dari buku cetaknya.

"Bukan jalan, tapi nyari buku," tutur Mina tanpa mengalihkan pandangannya dari buku cetaknya.

"Sama aja."

"Eh, menurut kamu ini masuk ke jenis puisi apa?"

Mereka menyelesaikan tugas mereka dalam waktu 1 jam, kemudian dilanjut dengan pelajaran matematika yang diajar oleh Pak Jackson yang memberikan catatan serta penjelasan. Mina mendengarkan dengan baik, tapi tidak dengan Jihyo. Ia lebih emilih untuk tidur, karena mau sefokus apapun, otaknya tidak akan mampu menampung rumus dan angka.

Bel istirahat kedua akhirnya berbunyi, Mina langsung keluar kelas mencari June. Jihyo ingin ikut, namun Pak Jackson tidak memberikan istirahat kepada orang yang belum mencatat catatan. Jihyo sedang kebakaran jenggot, tulisan di buku catatannya sudah seperti ceker yang ia sering makan.

Mina sudah mencari June di kelasnya tetapi tidak ada, ia pergi ke kantin dan hasilnya sama saja. June tidak ada di kantin Juga. Mina terdiam sebentar kemudian mengkin kalau June berada di rooftop.

 Mina terdiam sebentar kemudian mengkin kalau June berada di rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

June bolos jam pelajaran sejarah. June itu niat sekolah tapi nggak niat. Ia berada di kelas sejak jam 7 pagi, tapi kelas yang ia ikuti hanya penjaskes. Ia berbaring di lantai atap sekolah yang terbuat dari semen, ia mulai menutup matanya. June hanya tertidur selama 30 waktu di UKS tadi. Sisa waktuya ia gunakan untuk menatap Mina. Dan sekarang wajah Mina saat tertidur sudah berada di ponselnya.

Suara decitan pintu besi membuat mata June kembali terbuka, Ia melihat Mingyu di ambang pintu. June bangkit berdiiri dan tanpa aba-aba Mingyu langsung menghantap June dengan bogeman yang lumayan keras di pipinya.

Tidak terima dengan perlakuan Mingyu, June membalas bogeman Mingyu 2 kali lebih keras di pipi. Mingyu memegangi pipinya kemudian kembali berusaha menonjok June dan mengenai pipi sebelahnya.

"BRENGSEK LO! BERANI-BERANINYA NYENTUH MINA! RASAIN NIH," teriak Mingyu yag kemudian mendorong June hingga jatuh terlentang dan mulai menghantam June bertubi-tubi. June diam tak membalas, ia memang salah tentang hal itu.

Setelah merasa puas mengantam June, berdiri dan berkata, "gue mau lo keluar dari acara ini."

Mingyu berjalan ke pintu. "Lo nggak pantes untuk Mina."

Api emosi June mulai muncul setelah Mingyu berkata seperti itu. June dengan cepat menarik kerah seragam Mingyu dan melemparnya ke lantai. Ia mengambil posisi menduduki June agar semua gerakanya terkunci dan mulai membalas menghantam Mingyu bertubi-tubi dan lebih brutal.

Mingyu sudah cukup bonyok akibat ulah June, namun June sepertinya masih belum puas. Ia memaksa Mingyu untuk bangun. Ketika Mingyu sudah bangun, June menghantam bagian perutnya hingga Mingyu terbatuk-batuk keluar darah.

June menghela nafas kasar kemudian duduk bersandar di tembok. Dia mengeluarkan rokok dan korek api dari saku celananya. Menyalakan korek tersebut, lalu mendekatinya ke rokok. June menghisap rokok tersebut hingga mengeluarkan asap dari mulutnya.

Sedangkan Mingyu jalan tertatih-tatih menuju pintu. Ia bertumpu pada tebok untuk membantunya berjalan ketika menuruni tangga. Mingyu esekali mengerang kesakitan saat turun dari tangga.

Sepertinya dewi fortuna sedang berada di pihaknya, karena di lantai 4, lantai di bawah rooftop, ia bertemu dengan Mina.

Mina langsung menghampiri Mingyu bergitu melihatnya. "Kamu kenapa?" tanya Mina dengan nada khawatir.

"Ungh, n-nggak apa-apa."

"Kamu harus buru-buru diobatin. Ini ulah siapa? Lukanya lumayan parah," ucap Mina sambil membantunya turun tangga ke lantai bawahnya.

"J-j-june," ucap mingyu sambil menahan sakit.

"June?!" 

Biro Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang