0.7

655 108 22
                                    

Ketika June dan Mina selesai jogging, June mengantarkan Mina pulang sekalian mengambil mobilnya yang Ia parkir di depan rumah Mina. Suasana mereka sudah tidak canggung lagi. June yang dikatakan sebagai orang yang sangat dingin dan galak ternyata tidak sepenuhnya benar. June memang dingin, tapi kalau sudah kenal lebih jauh Ia akan sedikit mencair dan untuk sifatnya yang galak, menurut Mina, June hanya tidak begitu bisa mengekspresikan dirinya. Itulah pandangan Mina terhadap June sekarang ini.

Mereka sudah sampai di rumah Mina. Mina menghadap June, "mau masuk dulu?" tawar Mina.

"Nggak deh," tolak June. Mina mengangguk lalu mengelus puncak kepala Bbang-Daeng yang berada di pelukan June. "Dadah, Bbang-Daeng."

"Aku masuk, ya." June mengangguk. Mina berbalik dan masuk kedalam rumahnya. Setelah memastikan Mina masuk, barulah June ke mobilnya dan pergi dari rumah Mina.

Begitu Mina membuka pintu pemandangan yang Ia lihat adalah Sana, Momo dan Jihyo yang berlari kemudian mereka pura-pura fokus dengan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu Mina membuka pintu pemandangan yang Ia lihat adalah Sana, Momo dan Jihyo yang berlari kemudian mereka pura-pura fokus dengan sesuatu.

"Kalian ngintipin aku?" tanya Mina.

"ENGGAK!" teriak ketiga orang itu bersamaan yang justru membuat itu semakin terlihat jelas.

Mina duduk di sebelah Sana dengan muka ditekuk. Momo dan Jihyo pun ikut duduk di sofa sambil menonton siaran pagi yang berisikan kartun anak-anak.

"Jarang-jarang nih liat Mina nge-date. Subuh-subuh pula," ucap Momo sambil tertawa diikuti dengan tawaan Sana dan Jihyo.

"Iya, Mina kan kerjaanya ngerem mulu dikamar," imbuh Sana.

Mina yang dari tadi mendengarkan hanya memajukan bibirnya dengan bete. Kedua kakak sepupunya hanya terus menepuk-nepuk kepala Mina.

"Min, tadi ngapain aja sama June?" tanya Jihyo masih dengan sisa-sia tawanya.

"Jogging bareng terus sarapan," jawab Mina seadanya.

"Sarapan apa?" tanya Momo yang mendengar sesuatu yang berbau makan membuatnya menjadi lapar.

"Bubur Mang Juki."

"Ih, kenapa gue nggak dibeliin?!" ucap Momo kesal. Ia sangat lapar sekarang.

"Lupa, hehehe." Mina terkekeh karena Ia benar-benar lupa. Padahal awalnya Mina mengajak June itu supaya bisa beliin sepupunya sarapan.

"Lupa tuh, gara-gara keasiakan pacaran pagi-pagi. Padahal pas kemaren aja mukanya ketakutan banget," ucap Jihyo sambil mengingat wajah Mina saat tahu kalau ia berpasangan dengan June.

"Udah ah, aku mau tidur lagi." Mina masuk ke kamarnya dan kembali melanjutkan tidurnya. Sedangkan Momo, Sana, dan Jihyo masih ngerumpi di ruang tamu.

 Sedangkan Momo, Sana, dan Jihyo masih ngerumpi di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Mina sangat berat. Ia bukan tipe orang yang tidur saat larut malam, tapi semalam ia tidur sangat malam. Ini semua karena June tiba-tiba meminta Mina mengajarkannya matematika wajib. Mina mengajarkan June lewat videocall, June akan menunjukan soalnya dan Mina menunjukkan cara penyelesaiannya.

Mina menuju kantin dengan sedikit sempoyongan. Jihyo kadang akan menyeretnya supaya tidak menabrak orang. "Lo kemaren tidur jem berapa sih?" tanya Jihyo.

"Nggak inget, yang jelas udah lewat jam 12." Mina mendudukan dirinya di kursi kantin. Mina menjadikan lipatan tangan sebagai bantalan kepalanya.

"Mau makan apa? Gue pesenin," tawar Jihyo yang dijawab dengan 'terserah' oleh Mina yang masih menutup matanya.

Mina baru saja masuk ke dalam mimpinya, tetapi karena ada tepukan pelan di bahunya membuat Mina menganggkat wajahnya. June sekarang ada dihadapannya.

"Gue ganggu ya, kemarin?" tanya June.

Mina menggeleng pelan. "Nggak kok. Lagian aku seneng bisa bantu kamu," ucap Mina.

"Maaf," ucap June pelan.

"Kamu nggak salah, kenapa harus minta maaf?"

"Ya... nggak tau. Lagin pengen aja," ucap June lalu membuang pandangannya ke arah lain untuk menghindari tatapan Mina. Mina tersenyum karena Ia sebenarnya tahu maksud June.

"Besok gue boleh ke rumah lo? Lusa ulangan matematika," tanya June dengan nada sedikit ragu.

"Boleh," kata Mina.

"Oke," ucap June kemudian pergi ikut mengantri membeli Nasi goreng. Sedetik kemudian Jihyo datang dengan bersama Mingyu, Dokyeom dan Donghyuk.

"Tadi June apain lo?" tanya Mingyu dengan nada tidak begitu enak. Mina menjawab, "nggak diapa-apain, June cuma minta aku bantu dia belajar."

Sontak mereka bertiga menatap Mina dengan tidak santai. Mina yang ditatap hanya menatap mereka balik dengan tatapan bingung.

"Nggak mungkin ada kata belajar dikamus seorang Goo Junhoe," ucap Jihyo yang disetujui oleh para laki-laki.

"Tapi kemarin aku ngajarin dia sampai malam," ucap Mina sukses membuat mata 4 orang itu hampir keluar.

"Kalian kenapa ngeliatin aku kayak gitu?" tanya Mina.

"Woah, ternyata efek Myoui Mina besar juga, ya," kata Dokyeom. Mina masih tidak mengerti.

"Eh, Ming, itu pacar lo kan?" tanya Jihyo sambil menunjuk ke arah Chaeyeon yang sedang kebingungan mencari kursi kantin yang rata-rata sudah penuh.

"Panggil lah, Gyu," ucap Donghyuk.

Mingyu malah mendelik kemudian berkata, "lo nggak liat ini meja udah penuh?"

"Buat satu orang lagi muat kali," ucap Jihyo. Tanpa aba-aba Jihyo langsung memanggil Chaeyeon dengan suara toanya.

"Chaeyeon! Chaeyeon! Sini!" teriak Jihyo menggelegar.

Chaeyeon yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah Jihyo. Ia jalan mendekat ke meja yang sudah lumayan penuh itu.

"Nggak dapet tempat duduk, ya?" tanya Mina. Dokyeom, Donghyuk, dan Jihyo menatap Mingyu seakan memberikan kode kepada temannya itu, tetapi Mingyu malah tidak peduli, bahkan mengacuhkan Chaeyeon.

"Iya, udah penuh semua kursinya." jawab Chaeyeon dan setelah itu hening. Chaeyeon masih berdiri di dekat meja mereka.

"Kamu duduk di tempat aku aja, Chae," ucap Mina memecah keheningan. Mereka yang duduk langsung menatap Mina yang sudah berdiri dengan piring dan gelasnya.

"Eh, nggak apa-apa, aku masih bisa cari kursi," ucap Chaeyeon.

"Semua kursi udah penuh kecuali yang pojok itu, kamu mau duduk disana?" tanya Mina sembari menunjuk Meja yang hanya diduduki oleh satu orang. Chaeyeon menggeleng.

"Yaudah, kamu disini aja, sekalian bisa lebih deket sama Mingyu." Mina tersenyum simpul. Teman-temannya hanya cengo melihat tindakan Mina.

Mina menghampiri June yang asik makan sendiri. "Boleh duduk disini?" tanya Mina. June mengangkat alisnya kemudian memperbolehkan Mina. June menoleh ke belakang untuk melihat tempat duduk Mina sebelum diisi oleh Mina, sekarang diduduki oleh Chaeyeon. Sudut bibir June sedikit terangkat.

Mereka menikmati makanan mereka dalam diam. Ketika makanan mereka sudah habisa barulah Mina membuka pembicaraan.

"Tugas matematika kamu yang kemarin udah selesai?" tanya Mina karena Ia ketiduran saat mau mengerjakan 3 nomor terakhir.

"Udah," jawab June.

"Ngerti?" June menggeleng

"Kok bisa ngerjain tapi nggak ngerti?"

"Nyontek," jawab June cuek. Mina hanya membentuk mulutnya seperti huruf 'o'.

"Ngomong-ngomong Rose mana?" tanya Mina polos. Walaupun tidak sepenuhnya karena ini memang sudah direncanakan.

"Balik ke Aussie," jawab June cuek. Mina baru saja ingin bertanya lagi, namun June mendahuluinya.

"Gue ke kelasduluan," ucap June lalu pergi keluar kantin meninggalkan Mina sendiri. Danmereka sedari tadi tidak sadar kalau ada yang terus mengawasi mereka dari meja Helophilia Squad.

Biro Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang