1.4

581 94 20
                                    

June lantas bangkit berdiri. Dan semua emosinya lenyap begitu saja. Mina tidak berciuman dengan Chaeyoung. Posisinya memang seperti ingin berciuman, namun bibir mereka sama sekali bersentuhan.

June langsung menarik Mina menjauh dari Chaeyoung. Sedangkan Chaeyoung tersenyum dan kembali ke tempat duduknya.

"Sudah aku bilang 'kan kalau kita akan menjalankan tes," ucap Chaeyoung dengan ramah, tetapi June sama sekali tidak menggubris perkataan Chaeyoung dan menatapnya tajam.

"Tenang aja, aku masih normal dan sudah punya pacar, juga." Mina tersenyum makin canggung menanggapinya.

"Sudah, konsultasinya selesai disini," ucapnya yang membuat Mina dan June menatapnya heran.

Mina dan June pun bangkit berdiri, kemudian keluar dari pintu. Namun, saat Mina mau keluar, Chaeyoung menarik tangan Mina dan membisikan sesuatu kepadanya.

"June itu sayang banget sama kamu."

"Tadi nggak jelas banget, deh," gerutu June di dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi nggak jelas banget, deh," gerutu June di dalam mobil.

"Iya. Aku juga agak bingung sama konsultasi tadi," ucap Mina menyetujui. Ia masih memikirkan bisikan Chaeyoung. Apakah June benar-benar menyayanginya seperti apa yang Chaeyoung ucapkan?

Tapi, Mina tidak mau berekspetasi terlalu tinggi untuk satu hal yang masih belum pasti kejelasannya. Ia dan June hanya baru menghabiskan waktu sebagai pasangan selama seminggu. Mereka memang sudah dekat, tapi kalau tentang perasaan, itu masih menjadi tanda tanya besar bagi Mina.

Mina tidak tahu gimana rasanya jatuh cinta, sehingga ia sendiri bingung. Apakah perasaannya terhadap June hanyalah sebagai teman yang merasa nyaman? Atau mungkin sahabat? Mina juga tidak tahu. Ia berniat untuk membicarakan hal ini dengan Jihyo.

Mereka sudah sampai di mall. Seperti pasangan lainnya, mereka juga akan menghabiskan waktu untuk berkencan, sekalian Mina ingin mencari buku pelajaran karena kemarin batal untuk pergi ke toko buku.

"Mau kemana dulu?" tanya June.

"Makan dulu, ya?" ucap Mina.

"Oke."

Mereka memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu, setelah itu mereka lanjut dengan pergi ke toko buku yang berada di mall itu.

Mina sudah asyik di rak buku pelajaran, sedangkan June ngacir ke deretan komik dan novel-novel horror.

Perlu diketahui kalau Mina di toko buku akan memakan banyak waktu. Belum ada 1 jam, June sudah menempel terus dengan Mina agar lebih cepat mencari bukunya karena kebosanan yang teramat sangat telah menghampiri June.

"Min, udah belum?" tanya June yang persekian kali.

"Udah, nih. Yuk." June tersenyum senang dan mengikuti Mina ke kasir.

June mengajak Mina untuk menonton film setelah keluar dari toko buku. Mina hanya mengikuti June yang sekarang sedang menggandeng tangannya. Jantungan terus-terusan berdetak kencang.

"Mau nonton apa?" tanya Mina.

"Nggak tau," jawab June. "Itu aja, mau nggak?" tunjuk June pada poster film superhero.

"Boleh, yuk."

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam untuk menonton, mereka pergi ke taman untuk menikmati waktu sore hari dengan memakan es krim yang dijuali di kedai dekat taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam untuk menonton, mereka pergi ke taman untuk menikmati waktu sore hari dengan memakan es krim yang dijuali di kedai dekat taman.

Seperti taman pada umumnya, taman ini diisi oleh anak-anak yang bermain-main. Ada yang bermain bola, ada juga yang bermain laying-layangan bahkan ada yang bermain boneka-bonekaan di atas rumput-rumput hijau.

"Punya kamu enak nggak?" tanya June

"Enak, mau coba?" tawar Mina yang menyodorkan es krim rasa coklatnya kearah June.

"Boleh?" Mina mengangguk. June pun memakan bagian lain dari eskrim Mina.

"Manis," ucap June setelah menelan eskrimnya.

"Iya, sedikit pahit," ucap Mina.

"Enggak, ah," kata June dengan ekspresi yang tidak setuju dengan ucapan Mina.

"Masa sih?" Mina mengambil gigitan lain. Rasanya masih sama, manis tapi sedikit pahit.

"Ada rasa pahitnya kok," ucap Mina.

"Ya, kan, aku makannya sambil lihatin kamu. Makanya manis," goda June yang membuat Mina terkekeh malu.

Saat June masih asik menggoda Mina, tiba-tiba ada bola yang menyenggol June dan membuat eskrim June jatuh tepat di bajunya.

June mengambil bola tersebut dan bersiap untuk melemparkan bola it uke wajah orang yang telah menjatuhkan eskrimnya. Tidak ada yang berani mendekati June karena sekarang ia memberikan hawa yang membunuh dan menusuk untuk siapapun.

Akhirnya ada anak kecil yang sedang menagis mendekati June. Mina mengusap-usap punggung June. "Maafin aja, June. Kasian, tuh, udah nangis kayak begitu ngeliat wajah kamu."

June mengikuti perkataan Mina kemudian memberikan bola tersebut ke anak kecil itu dan berkata, "lain kali hati-hati, ya." Anak kecil itu berhenti menangis lalu tersenyum.

"Terima kasih, ya, kak!" ucapnya yang kemudian kembali bermain dengan teman-temannya.

"Emang muka aku nakutin, ya?"

"Banget! Muka kamu tuh lebih enak dilihat kalo kamu lebih sering senyum," ucap Mina.

"Aku ser-" Ponsel June berbunyi, Ia mengeluarkan ponselnya dan menghela nafas dengan kasar dan mengangkat telepon tesebut.

Biro Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang