1.0

492 101 21
                                    

"Hati-hati di jalan, ya," ucap Momo sambil melambaikan tangannya.

"Awas kalo lo apa-apain Mina lagi. Siap-Siap aja," kata Sana dengan nada yang mengancam.

Kemarin June mengantarkan Mina pulang pada pukul 1 malam. Saat masuk ke rumah, June langsung diserang oleh ketiga cewek yang dibanjiri oleh air mata. June langsung disambut dengan lemparan tulang ceker dari Jihyo, tulang paha ayam dari Momo dan sledingan dari Sana. Belum selesai disitu, June juga dimarahi habis-habisan oleh ketiga cewek itu, Mina berusaha untuk menghentikan ketiga orang tersebut dan Daniel hanya senyam-senyum nggak jelas.

"Kakak tenang aja," ucap Mina menenangkan kedua sepupunya.

Mina naik ke jok belakang motor besar June, "nggak ada yang ketinggalan?" Mina menggeleng. Ia sudah memasukan semua pelajaran dan juga bekal yang ia janjikan.

June tersenyum canggung kepada Sana dan Momo, tapi di balas oleh tatapan yang... em, gimana jelasinnya, ya. Membunuh? Mungkin.

June pun langsung pergi dengan kecepatan yang lebih standar. Karena ini jam sibuk, dimana orang-orang berangkat kerja, mengantarkan anaknya ke sekolah atau pergi sekeloah seperti June dan Mina, jalanan ibu kota sangatlah macet.

"Min."

"Ya?"

"Kamu nggak jadi berhenti, kan?" ucap June gugup. Ia tidak mau Mina keluar dari acara yang menurutnnya sangat penting.

"Nggak kok," ucap Mina yakin. Mina sudah merubah pikirannya. Benar kata Jihyo, setidaknya dengan acara ini ia memiliki pengalaman bunga-bunga cinta di tinggakatan terakhir sekolah. Lagipula Ujian Nasional akan berlangsung 2 bulan lagi. Jadi, ia masih memiliki banyak waktu untuk belajar.

June manggut-manggutt paham dan senang. Untunglah Mina tidak melihatnya arena sekarang June sedang tersenyum lebar. Tapi itu tidak bertahan lama karena ketika mereka masuk ke dalam area sekolah, June kembali menjadi seorang Junhoe.

Dan seperti biasanya, kehadiran June akan selalu disorot oleh seluruh penduduk sekolah, ditambah lagi sekarang ia bersama Mina di jok belakang. Orang-orang mulai berbisik-bisik dari kejauhan. Tentu saja karena takut dengan June.

June dengan cueknya menggandeng tangan Mina di seluruh hadapan siswa/i. Ada beberapa dari mereka yang kaget, bahkan ada yang terang-terangan memfoto mereka agar bisa dijadikan bahan gossip.

Sedangkan Mina sendiri tidak begitu sadar karena ia berada di posisi setegah sadar. Ia sangat mengantuk karena tidur jam 2 malam dan bangun pukul 5 untuk membuatkan bekal. Waktu tidurnya hanya 3 jam.

Di lorong, mereka berpapasan dengan Jihyo dan squadnya. June memutar bola matanya malas. Mina sudah tidak sadar lagi di bahu June dengan posisi berdiri. Ya, Mina tidur berdiri.

Mingyu yang melihat pemandangan didepannya hanya dapat mengepalkan tangan. Mingyu suka Mina, tapi Mingyu tidak suka kalau Mina dekat-dekat dengan June. Seharusnya ia yang berada di posisi June. Menggengam tangan Mina dan Mina menyandarkan kepalanya pada bahunya.

Jihyo mendekat kepada mereka, "Mina juga ngantuk, ya?" June mengangguk.

"Gara-gara lo sih, nyet." Jihyo menjitak kepala June. Squad yang masih belum ada nama itu dengan Chaeyoun dan murid-murid yang berada di sekitarnya melotot kepada Jihyo.

"Udah sono, bawa Mina ke UKS aja. Dari pada bealajr tapi nggak fokus," perintah Jihyo. June mengganguk patuh dan mengendong Mina yang sedang tertidur ala bridal style.

Jihyo berbalik menemukan Mingyu, Chaeyeon, Donghyuk, dan Dokyeom hampir megeluarkan bola mata mereka. "Kenapa kalian ngeliatin gue kayak gitu?"

"Hyo, lo sadar nggak? Orang yang lo jitak tadi Goo Junhoe!" seru Dokyeom.

Jihyo mengangguk. "Tau. Terus?"

"Lo nyari mati?" ucap Donghyuk histeris.

"Ha? Yang ada dia kali yang mati sama gue! Dia kemaren melukai Mina!" Kali ini Jihyo yang histeris. Dan bola mata keempat orang itu benar-benar ingin keluar.

"Mina nggak apa-apa, kan, Hyo?" tanya Mingyu. Bahkan dari suaranya saja sudah teerlihat jelas kalau Mingyu sangat khawatir.

"Nggak parah, sih. Kemaren udah disleding sama Sana. Udah gue ceramahin juga, jadi tenang aja," ucap Jihyo menenangkan.

Mingyu marah. Berani-beraninya June menyakiti Mina, Ia akan memberikan perhitungan kepada Goo Junhoe karena telah menyentuh pujaan hatinya.

 Berani-beraninya June menyakiti Mina, Ia akan memberikan perhitungan kepada Goo Junhoe karena telah menyentuh pujaan hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina telah tidur selama 3 jam, setidaknya ia sudah tidak terlalu mengantuk untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Mina dan June sedang berada di kantin, menikmati bekal buatan Mina.

"Enak nggak?" tanya Mina, khawatir kalau June tidak suka dengan makanan buatannya.

Ekspresi June membuat Mina getar-getir. Setelah selesai mengunyah, June langsung tersenyum dan mengambil suapan lainnya dengan semanga.

"Enak banget, aku suka," ucap June sambil mengunyah.

Mina menarik nafas lega dan tersenyum simpul. Ia tak perlu khawatir lagi untuk membuatkan June makanan.

"June," panggil Mina.

"Ya?" sahut June yang masih menyantap bekalnya dengan hikmat.

"Aku hari ini pulang sendiri aja," kata Mina.

June mengangkat kepalanya dengan kening yang dikerutkan. "Kenapa?"

Mina membuka tutup kotak bekal miliknya dan mengambil peralatan makannya. "Aku mau mampir ke toko buku dulu. Mau cari buku latihan untuk UN."

"Yaudah aku anter."

"Nggak usah. Aku lama, lho, kalau milih buku," ucap Mina

"Aku tetep anter." Setelah memaksa, June kembali fokus dengan makanannya.

Setelah June menghabiskan makanannya, June memutuskan untuk pergi ke rooftop. "Aku duluan, ya. Terima kasih, bekalnya enak banget." Ia berjalan dengan santai. Namun, tak lama kemudian ia kembali lalu berkata, "jangan lupa, nanti aku tunggu di parkiran sepulang sekolah."

"Oke." Mina mengacungkan jempolnya mantap. Ia kembali menyantap bekalnya, tapi tiba-tiba tersentak oleh tepukan di belakang bahunya.

"Kenapa?" tanya Mina

"Kok kenapa? Emang nggak boleh gue duduk sama temen gue sendiri?" Jihyo memasang muka lebay dengan kedua tangannya ditaruh didepan dadanya seakan-akan Mina telah melakukan hal yang teramat kejam.

"Nggak gitu, maksud aku, kenapa nggak dari tadi aja duduk bareng?" ucap Mina membetulkan.

"Nggak enak lah, Min. Gangguin orang pacaraan," ucap Donghyuk jujur.

"Eh, gila, tangan lu biru amat, Min," tanya Dokyeom.

"Ah, ini bukan apa-apa kok," ucap Mina sambil menyembunyikan tangannya.

"Junhoe, kan?" tanya Mingyu langsung pada intinya. Ia menarik pelan tangan kiri Mina yang terlihat biru.

"Ini lumayan parah, Min," ucap Chaeyeon.

"Kata dokter nggak apa-apa kok, nggak ada yang harus dikhawatirin," ucap Mina sambil menarik tangannya kembali dan tersenyum meyakinkan.

"Jujur, ya, Min. Gue nggak suka lo deket-deket sama June," ucap Mingyu yang di setujui oleh yang lain kecuali Jihyo.

Biro Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang