0.3

716 108 14
                                    

"Hyo, kenapa kamu pilih film horor sih?!" seru Mina yang baru saja keluar dari theater.

"Tadi kata lo terserah," ucap Jihyo.

"Jangan film horor juga dong. Kamu kan tau aku takut setan," ucap Mina. Selama film berlangsung, Mina hanya berani menonton dibalik tasnya dan berteriak jika ada adegan jumpscare.

"Hehehe... sekali-kali lah," ucap Jihyo dengan memamerkan senyumnya.

"Nanti aku gak bisa tidur nih," ucap Mina.

"Nanti kan tidurnya sama akoeh~." Jihyo mencoba memeluk Mina tetapi langsung ditangkis.

"Laperrr," keluh Jihyo yang perutnya sudah keroncongan sejak di tengah-tengah film.

"Aku lagi pengen burger," ucap Mina.

Mereka pergi ke Burger Queen. Kali ini Mina yang memesan karena kata Jihyo, "gantian dong, masa gue mulu yang mesen." Setelah selesai memesan, Mina datang dengan nampan ke arah meja dimana Jihyo sedang asik bermain ponsel.

Mina duduk berseberangan dengan Jihyo yang sekarang sedang cekikikan melihat ponselnya.

"Kamu lagi liat apa sih? Seru banget kayaknya," ucap Mina yang kepo. Gak biasanya Mina kepo.

"Ini loh, grup chat yang dibikin sama aming kocak banget," ujar Jihyo. Mina manggut-manggut bertanda mengerti. Mina membuka burgernya dan mulai melahapnya.

"Lo join juga dong," ucap Jihyo. Memang tadi Mina lihat ada undangan masuk grup, tetapi Ia sengaja abaikan karena menurutnya tidak penting.

"Nanti deh," balas Mina.

Mereka melahap burger dalam diam. Jihyo masih chatting-an dengan grupnya, Mina lebih memilih memperhatikan sekitarnya.

"Min, lo jadi ikut BiJo kaga?" tanya Jihyo tentang itu lagi. Mina menyeruput soft drink miliknya kemudian menghela nafas berat.

"Aku gak ikut, Hyo," ucap Mina, ini sudah menjadi keputusan finalnya. Tanggapan Jihyo tidak seperti apa yang Mina perkirakan. Mina berpikir kalau Jihyo akan ngamuk, bete atau memaksanya ikut dan semua ekspetasinya salah.

Jihyo hanya mengangguk lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Mata Mina berbinar saat menegetahui barang yang dikeluarkan Jihyo.

Buku yang Mina telah cari beberapa bulan terakhir, sekarang ada di hadapannya. Sudah berkali-kali Mina berusaha mendapatkan novel terjemahan yang berasal dari negaranya sendiri, tetapi selalu saja gagal.

"Niatnya, sih, kasih buku ini ke lo, kalau lo ikut BiJo. Tapi lo nol--,"

"Aku ikut!" potong Mina tanpa pikir panjang.

Jihyo menarik ujung bibirnya ketika mendengar jawaban dari Mina. Mina mengambil kedua buku tersebut. Ekspresi Mina sangat lucu sekarang, matanya terlihat begitu antusias dengan bibir yang tiada hentinya tersenyum.

Jihyo membuka kamera ponselnya dan diam-diam memotret Mina.

"Ini semacem sogokan?" ucap Mina.

"Gue sih ga berpikir kayak gitu, tapi kalo lu udah mikirnya kayak gitu, yaudah," ucap Jihyo.

"Abis ini kita ke toko buku, ya?" ucap Mina.

Jihyo mendelik. "Itu yang lo pegang buku, masa mau beli lagi?"

"Bukan novel. Aku mau beli buku soal-soal." Mina memakan suapan terakhir burgernya. Makanan Jihyo sudah habis dari tadi. Mereka langsung menuju toko buku di dalam Mall.

Mereka berpisah saat sudah berada di toko buku. Mina pergi ke rak yang berisikan buku-buku tebal, sedangkan Jihyo asik membaca komik yang segelnya sudah terlepas.

Biro Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang