Happy reading...
.
.
.
.
.Chenle merenung di jendela. Menatap langit yang mulai berubah warna.
TOK TOK TOK
"Chenle! ini Renjun!! bukain Le...penting nih"
Chenle berbalik dan berjalan menuju pintu kamarnya. Suara terbukanya kunci terdengar.
"Kenapa?" tanya Chenle yang hanya mengeluarkan kepalanya saja.
"Iniii....Soal Jisungg!!!"
"Kenapa Jisung?" Chenle nampak tak perduli dengan nama itu.
"Jisung dirumah sakit! kita ke rumah sakit yuk!"
"Urusannya sama gue apa? gue kan bukan siapa-siapanya dia lagi, dia juga udah punya pacarkan? harusnya lo ngajakin pacarnya Jisung aja"
Deg
Renjun terkejut, ini pertama kalinya Chenle bicara dengan kata 'lo-gue'.
"Ayo Le, lo gak mau ngeliat kondisi Jisung? lo gak mau nyoba balik lagi sama Jisung?"
"Renjun, dengerin gue! ngapain gue selalu berharap sama orang yang bahkan gak inget gue sama sekali? buat apaaa??!! gue capek, selama ini gue nunggu 3 taun baru bisa ke korea lagi, dan apa yang gue dapet? gue dilupain sama Jisung!" ucap Chenle tajam disertai dengan suara tutupan pintu yang kencang.
Renjun tertawa renyah. "Bukan ini yang gue mau, gue emang pengen Jisung sama Chenle pisah, tapi kalo gini--" Renjun memejamkan mata dan mengepalkan jarinya dengan kuat.
Renjun langsung berlari, entah kemana.
Chenle berubah, Chenle sudah bukan anak lemah yang selalu menunggu Jisung.
Air matanya bahkan tidak keluar sama sekali.
"GUE BENCI SAMA LO SUNG!!" Chenle dengan emosi yang tak terkontrol menjatuhkan semua barang yang ada di meja belajar juga meja riasnya.
Semua barang yang dari kaca pecah.
TOKTOKTOKTOKTOKTOKTOK
"CHENLE!! LO GAKPAPA!! BUKA PINTUNYAA!!"
Teriakan Lucas dari luar kamarnya terdengar sangat keras dan jangan lupakan ketukan tak beriramanya itu.
Mencoba membuka pintu yang dikunci, tapi itu sia-sia saja bagi Lucas.
"CHENLE!!! LO KENAPA SIH!"
Chenle menatap jendelanya dan tertawa. Menghampiri jendela itu dengan tawa yang sangat dibuat-buatnya.
Kakinya mulai ia naikkan kejendela itu, tangannya memegang gordennya. Saat melihat kebawah lagi-lagi Chenle tertawa.
Chenle mulai melepaskan pegangan tangannya pada gorden. Dibawah sana memang ada taman yang ditumbuhi oleh rumput-rumput kecil.
Chenle membayangkan bagaimana ia akan mati jika jatuh dari atas sini.
"Bakal mati gak ya?" Chenle sedikit berfikir.
Kekehan kecil lagi-lagi keluar dari mulut Chenle.
"CHENLE!! KELUAR TOLONGG!! HYUNG KHAWATIRR!!! DAEHWI!! TELPONIN MAMIH SAMA PAPIH KAMU CEPETT!!"
Chenle terbang bebas kebawah.
"HAHH!!" Jisung terengah, bangun dari pingsannya.
"Dimana ini Ma?"
"Rumah sakit sayang, kamu kenapa tadi teriak di gudang?" ucapnya sebari mengelus rambut putranya.
"Aku inget!! aku tau Chenle!! Mana Chenle Ma?" Jisung melihat kesekitar kamar ini.
"Dia gak ada disini sayang"
Kepala Jisung terasa sakit. Ia meremas rambutnya kuat.
"Kamu gak papa Jisung?" tanya Sooyoung panik. Ia langsung memencet tombol yang ada disamping ranjang Jisung.
"ARRGGHH!! SAKIT MAA!!" para Dokter bergerak cepat.
Sooyoung langsung keluar dari ruangan itu.
Seisi rumah Chenle panik. Andai saja Johnny tidak datang pada waktunya, habis sudah Chenle.
Tadi dengan aksi heroiknya Johnny yang baru datang langsung berlari saat melihat Chenle yang hendak terbang dari jendela kamarnya.
Chenle jatuh tepat digendongan Johnny. Johnny hanya bisa bersyukur anak majikannya ini masih bisa ia selamatkan.
Johnny membaringkan tubuh Chenle kembali dikamarnya. Johnny pula mengunci jendela agar Chenle tidak 'terbang' lagi.
Johnny mulai mengambil sapu dan pengki guna membersihkan beling yang berserakan. Sesekali Johnny melihat Chenle yang menatap kosong plafon.
"Chenle? kamu mau makan? biar Johnny hyung buatin"
Pertanyaan Johnny sama sekali tidak Chenle jawab.
"Kamu mau makan apa?" Johnny meletakkan sapu dan pengkinya didekat pintu dan mulai menghampiri Chenle.
Lucas dan Renjun memang tidak dibiarkan masuk oleh Johnny, karena takutnya mereka hanya akan menambah beban pikiran Chenle.
"Kamu kenapa sih Le?" Johnny duduk ditepian kasur dan mengelus rambut Chenle.
Air keluar dari sudut mata Chenle dan segera Johnny seka dengan jempolnya.
Chenle duduk menghadap Johnny. Tangannya ia rentangkan begitu saja. Johnny tersenyum dan memeluk Chenle yang sering ia anggap dengan anaknya sendiri.
Dada Johnny terasa basah, pada bagian belakang kaos yang dipakainya pun diremas oleh Chenle.
"Ssshhh, dah kamu kenapa sih Le?"
Tidak ada kata yang keluar dari mulut Chenle. Sungguh Johnny lebih suka Chenle yang cerewet dan membawa energi positif daripada Chenle yang seperti sekarang.
Chenle melepas pelukannya.
"Chenle mau balik ke China hyung"
"Kenapa? kamu kan disini baru seminggu, masa udah mau pulang aja...Kalo di China kan kamu gak bisa ketemu hyung"
"Kamu tenangin diri kamu, hyung tau ini tentang Jisung kan? Kalo kamu mau Jisung balik lagi sama kamu...Kamu juga harus ada usaha"
"Tapi dia kan udah punya pacar"
"Pacarkan bukan istri? jadi kamu masih bisa nikung hehe" Johnny malah memamerkan giginya.
Chenle tertawa sampai matanya hanya terlihat segaris. Johnny juga ikut tertawa karena Chenle.
TBC
Kecepetan gak sih updatenya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE MORE CHANCE; CHENSUNG
FanfictionEND Sequel from Promise Park Jisung X Zhong Chenle Disarankan untuk membaca Promise terlebih dahulu, tapi terserah sih. BoyxBoy Bahasa tidak baku, gak suka gak usah baca Makasih 😁