19. 🍨😴

3.7K 566 72
                                    

Happy reading...
.
.
.
.
.

Chenle bangun pada masih gelap. Ia mengecek ponselnya 03.00, tiba-tiba Chenle merasa haus. Akhirnya ia pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Krsk Krsk

"Suara apaan tuh?" Chenle yang udah selesai minum mencari sumber suara.

"ASDFGHJKL!! ASTAGA!! HYUNG NGAPAIN DISITU?" Chenle melihat hyungnya --Lucas-- sedang jongkok didepan kulkas sambil makan......Pisang?

*fyi dispensernya ngebelakangin kulkas, jadi gak keliatannya

"Hahahahaha!! hyung ngapain jongkok sambil makan pisang?? Ngigo ya hyung?"

Chenle tertawa sangat kencang. Lampu didapur menyala. Chenle melihat kearah saklar. Ada Renjun disana.

Tawa Chenle terhenti seketika. Chenle mengangkat hyung tingginya itu dan menutup pintu kulkas pelan. Tiga kulit pisang ia temukan disamping tubuh Lucas. Chenle tidak memperdulikan sampah kulit pisang itu.

Ia dan Lucas melewati Renjun begitu saja. Tapi, Renjun menahan tangan Chenle.

"Maaf"

Chenle melepaskan pegangannya pada Lucas. Jadi Lucas itu berdiri tapi tidur, terus pas jalan Chenle cuma nuntun, Lucasnya jalan sendiri. Ngerti yaa 😁😂

"Iya"

"Serius nih Le"

"Serius kok"

"Gue tau gue salah, maaf ya...Gue mau deh bikin lo balikan sama Jisung, ntar gue urus pacarnya" Chenle hanya balas tersenyum dan kembali menuntun Lucas menuju kamar Lucas sendiri.

•••°•••

Jisung terbangun akibat gorden kamar rumah sakitnya dibuka. Yang pertama ia lihat adalah Mama cantiknya.

"Papa gak kesini Ma?"

"Belum kesini, tadi buru-buru kekantor"

"Mama baru dateng?"

"Iya nih"

Jisung mengambil gelas air minum diatas nakas dan meminumnya. Tak sengaja ia melihat ponselnya disamping gelas.

Jisung mengambilnya. Matanya membola melihat percakapannya dengan seseorang.

Chenle

"Ma, semalem disini ada siapa?" Mamanya menghampiri Jisung.

"Semalem?" Sooyoung memberikan ekspresi berpikir sedangkan Jisung hanya mengangguk.

"Gak tau" jawab Sooyong datar.

Jisung cuma bisa mengerenyitkan dahinya.

"Mama ini mah, mama kan yang bales Chenle pake emot kiss?" Sooyoung hanya menyengir.

"Hehe, abis mama gemes Sung...Dia bilang kangen sama kamu, ya mama bales lah"

Jisung mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia menyenderkan tubuhnya pada bantal yang ia berdirikan.

Chenle.

Seseorang yang berputar-putar dikepalanya. Ia memejamkan matanya dengan paksa dan pergi ke alam mimpi lagi.

•••°•••

Chenle berjalan menelusuri taman. Namun tidak sendiri disampingnya ada Jisung yang memegang tangannya.

Chenle sedikit mendongak untuk melihat Jisung apalagi dengan matahari yang terik, menyisakan mata yang hanya segaris.

"Panas ya Le?"

Chenle mengangguk, memang benar ini panas.

Jisung membawa Chenle ke kedai ice cream. Jisung hanya tersenyum melihat Chenle yang tampak antusias.

"Ice cream coklat sama vanila toping lengkap ya pak"

"Kamu tuh nanti gendut"

"Biarin aku ini wlee"

"Ih dasar, ice cream coklat pake wafer coklat doang ya"

Jisung dan Chenle menghampiri sebuah meja kosong. Oh lihat lah ice cream Chenle tiga kali lebih besar dari milik Jisung. Jisung hanya menggeleng melihatnya.

Chenle menarik coklat batangan yang ada pada ice creamnya lalu memakannya dengan cepat.

"Pelan-pelan aja Le, kita baru jalan aja kamh udah kayak gini"

Chenle mendongak menampilkan wajah tanpa dosanya dengan coklat yang belepotan disekitar bibir Chenle. Jisung langsung mengambil tisu dan mengelap bibir Chenle.

"Pelan-pelan aja ya Le, kamu itu umur berapa sih? makan coklat aja sampe berantakan gini"

Jisung langsung membuang tisu itu dan lanjut memakan ice creamnya sendiri. Ya...Begitu pun dengan Chenle.

Chenle menyendok ice creamnya dan ditunjukkan untuk Jisung.

"AAAaaaa"

"Aku juga punya Chenle"

"Udah ih, buka mulut kamu"

Baru saja Jisung membuka mulutnya sendok Chenle sudah masuk dimulut Jisung.

"BSKSSkk,, peulan napa le" ucap Jisung dengan mulut penuh ice cream.

Chenle hanya nyengir tanpa dosa, bibir Jisung menjadi belepotan dengan ice cream coklat.

Baru saja Jisung ingin mengambil tisu tangan Jisung sudah dicekal duluan oleh Chenle.

"Kenapa?"

Chenle berdiri dan sedikit menjajarkan wajahnya dengan Jisung, meja yang menjadi halangan sungguh mengganggu.

CUP

Chenle mengecup bibir Jisung cepat dan segera duduk kembali.

"HEhe" Chenle tertawa pelan.

"Kamu itu ngapain? sini mau aku cium?" Jisung juga ikut tertawa.

Chenle mengangguk.

Baru saja Jisung ingin berpindah kesisi Chenle. Chenlenya langsung berubah jadi Kangmin.

"Sialan!"











"Hah hah hah hah" nafas Jisung terdengar kencang.

"Sial! mimpi doang"

Hilanglah sudah fantasi Jisung tentang Chenle.








TBC

Wkwkwkkwk maafkan saya ya Sung 😂

kalian yang baca bosen gak sih sama cerita ini?

aku takut kalian bosen, apalagi dengan alur cerita ini yang lambat. Maaf ya kalo alur cerita ini lambat 😞😣

DAN UNTUK YANG GAK SUKA GAK USAH BACA!! AKU GAK PERNAH MAKSA KALIAN UNTUK BACA!! MAU FF INI RATED ATAU NGGAK, YA TERSERAH AKU LAH, AKU YANG BIKIN 😠

Maaf marah-marah yaa,, oh iya aku minta maaf deh kalo ada salah sama kalian, aku tau aku banyak salah 😔

Minal aidin wal faizin ya semua ❤

🐥❤🐬

ONE MORE CHANCE; CHENSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang