Happy reading...
.
.
.
.
.Setelah menghabiskan latte miliknya. Renjun hanya melihat Jeno yang tengah fokus pada ponselnya.
"Heh! jadi ke mall gak, sebelum malem nih"
Jeno mengangkat kepalanya, "Jadi dong, ayo ah"
Jeno memanggil pelayan disana, membayar tagihan dan pergi menuju mall.
Jeno sudah duluan naik ke motornya. "Ayo naik"
Renjun mengangguk, mematuhi perintah Jeno untuk naik keatas motornya. Motor itu bergerak dengan kecepatan standar. Dan tepat berhenti disalah satu pusat perbelanjaan.
Jeno menarik tangan Renjun. Jeno takut bila Renjun hilang disini.
"Mau kemana sih Jeno...." Renjun mengeluh karena dari tadi Jeno hanya berjalan. Tidak tau tujuannya akan kemana.
"Lo suka barang apa?" tanya Jeno tiba-tiba.
Renjun yang terkejut karena Jeno yang tiba-tiba berbalik badan dan bertanya, akhirnya menabrak dada Jeno.
"Jangan tiba-tiba berenti dong" protes Renjun.
"Sorry, gimana? lo suka barang apa?"
"Boneka"
"Ini yang ngakunya seme??"
Renjun menjitak kepala Jeno dengan tangan kanannya. Tangan kiri Renjun masih digenggam oleh tangan kanan Jeno.
"Adahh!! sakit dih"
"Gak perduli!"
"Iya-iya manusia moomin"
•••°•••
Setelah Chenle tenang, Daehwi kembali membawa Chenle ke barisan penonton.
Lami sudah tidak ada dibarisan penonton. Mungkin ia sudah mulai latihan cheersnya.
Yang latihan basket sudah mulai meninggalkan lapangan. Keringat sudah membanjiri badan mereka.
Lucas merangkul bahu Chenle.
"Kenapa Le?"
"Gakpapa hyung"
"Mau pulang?" Chenle mengangguk sebagai jawaban.
Dihari yang menjelang malam itu Lucas, Chenle, dan Daehwi pulang kerumahnya.
•••°•••
Renjun sudah diantar pulang oleh Jeno.
"Abis darimana Renjun?"
"Ah, nganterin temen tante"
"Oh...Kirain ikut Chenle nonton yang latihan basket"
"Nggak tante"
Renjun langsung menuju kamarnya. Membaringkan tubuhnya diatas kasurnya. Berfikir kata-kata yang pas untuk memberitahu Chenle tentang keadaan Jisung.
Semoga gak terlambat, dan Chenle juga gak marah sama Renjun.
..
Makan malam yang hening, hanya terdengar gesekan antara sendok dan garpu yang terkena piring.
Lucas dapat menghabiskan 2 sampai 3 porsi sendirian.
"Om Tante, ee...Lucas ikut klub basket"
"Oh ya? bagus lah kalo gitu...Biar kamu gak nganggur" jawab Mamihnya Chenle.
"Yaudah, gakpapa kok" sambung Papinya Chenle.
Lucas hanya tersenyum bodoh sebagai jawabannya.
Makan malam selesai. Semuanya meninggalkan meja makan kecuali Renjun. Saat Chenle ingin bangun dari tempat duduknya. Suara Renjun terlebih dahulu terdengar.
"Chenle?"
Chenle menatap Renjun. "Iya?"
"Gue mau lanjutin omongan gue tadi siang"
"Kalo itu soal Jisung, aku udah tau"
Renjun terkejut. "Udah tau?"
"Iya, aku udah tau, Jisung amnesia...Dan......Kenapa kamu sembunyiin tentang itu dari aku?"
Renjun menunduk. "Sorry"
Chenle langsung meninggalkan Renjun begitu saja dimeja makan.
Renjun terkekeh palan sambil menunduk. "Ha! gue bodoh banget sih, bukannya gue kasih tau dia dari awal, kalo gini kan dia jadi marah banget sama gue. Renjun emang bodoh! gue bodoh"
Renjun mengangkat tangannya untuk memukul kepalanya sendiri. Namun sebuah tangan dari belakang menahannya.
"Lo emang salah, tapi jangan nyakitin diri lo sendiri. Gue emang marah sama lo karena gak ngasih tau Chenle dari awal. Dan sekarang lo coba minta maaf sama Chenle"
Renjun berdiri dan berhadapan dengan Daehwi.
"Lo yakin, Chenle bakal maafin gue?"
"Dicoba Njun, Chenle bukan orang pendendam"
Renjun mengangguk, "Thanks, Hwi"
Daehwi balas tersenyum. "Tadi gimana jalan sama Jeno?"
Renjun terkejut, wajahnya tiba-tiba memanas. "Bi-biasa aja"
"Yakinn??" Daehwi tidak berhenti meledek Renjun. "Mau balikan sama Jeno?"
"Nggak!" Renjun langsung berlari menjauhi Daehwi.
"Katanya mau nyemein Chenle, baru gue ngomong tentang Jeno, wajahnya udah merah gak karuan" Daehwi mengangkat bahunya tak acuh dan pergi meninggalkan ruang makan.
•••°•••
Jeno berbaring dikasurnya. Melihat boneka Beruang coklat yang sedang memegang love ditengahnya.
Jeno sebenarnya ingin memberikan boneka ini pada Jaemin. Tapi....Ah sudahlah.
"Manusia moomin, kenapa lo kebayang mulu sih dipikiran gue?"
•••°•••
Seseorang membuka kacamatanya dibandara. Ia baru tiba malam ini, ia memutuskan untuk kembali menuntut ilmu diKorea.
"Okay I'm ready"
"Ayo Minhyung!"
"Yes, Dad"
•••°•••
Tbc
Oh iya "Run" (horror nct2018) udah aku up yaa, yang minat silahkan dicekk 😂
Sampai ketemu dichap berikutnya.. 👋👋👋👋
🐥❤🐬
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE MORE CHANCE; CHENSUNG
FanficEND Sequel from Promise Park Jisung X Zhong Chenle Disarankan untuk membaca Promise terlebih dahulu, tapi terserah sih. BoyxBoy Bahasa tidak baku, gak suka gak usah baca Makasih 😁