Happy reading...
.
.
.
.
.
.
Kepala ini kembali berdenyut sakit.
Sedikit menggeram untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Suatu ingatan selalu memaksa ingin masuk pada otaknya.
Tapi, ingatan apa? emang Jisung amnesia?
Setelah lebih baik.
"Ma! Jisung berangkat"
"Oh jam ada pagi kamu?"
"Iya Ma, Papa mana?"
"Udah berangkat tadi"
"Oh yaudah, kunci motor Jisung mana?"
"Tuh samping TV"
Jisung berjalan menuju Tv dan mengambil kunci motornya.
Kunci motor dengan gantungan bergambarkan lumba-lumba.
Entah kenapa Jisung menjadi suka pada lumba-lumba, seperti....Mengingatkannya pada seseorang.
2 Tahun gantungan itu bertahan.
Jisung berlari kecil untuk menghampiri Edward, sang ninja dongker yang sudah menunggunya.
Memakai helm juga tidak lupa ia lakukan.
Tujuannya sekarang.
Menjemput kekasihnya.
Motor Jisung membelah jalanan, membawa motor dengan seenak jidatnya.
Kini Jisung sudah berada didepan sebuah rumah, ia membuka helmnya dan menyisir rambutnya menggunakan jarinya.
Mengambil ponsel dari dalam sakunya.
"Aku udah didepan"
"Kamu tunggu sebentar ya"
"Ayo cepetan"
"Iya sabar"
Jisung sedikit berdecak sebal karena pacarnya itu lama.
"Lama banget sih!"
Seorang gadis dengan pakaian yang rapi, keluar dari rumah itu.
"Maaf lama Sung"
Gadis itu sedikit membenarkan rambut panjangnya.
"Yaudah ayo cepet naik"
Tanpa bicara lagi gadis itu langsung menaiki motornya.
Edward juga langsung melesat menuju kampus.
•••°•••
Jisung dan pacarnya itu masuk kedalam kampus.
"Woyy Sung!"
Jisung menengok, oh Kangmin ternyata.
"Kenapa?"
Kangmin sedikit berlari menghampiri Jisung.
"Kantin yuk"
"Eyy ada gue juga disini! jangan dikacangin dong"
Kangmin melirik sebal. "Sorry gue ngajak Jisung doang"
Kangmin langsung menarik tangan Jisung.
"Eh!! woyy Jisung! Kangmin! anjir banget!" gadis itu menggerutu.
Gadis itu melengangkan kakinya mengikuti pacarnya itu.
"Awas aja Kangmin!"
Jisung mengikuti Kangmin untuk kekantin.
Mereka duduk berdua, "Ada apa sih?"
"Gini gini, kemaren lo jalan gak sama si curut?"
"Gak, lagian lo itu parah banget sih, sepupu sendiri disebut curut"
"Gue dendam sama dia, serius lo gak jalan sama curut?"
"Kaga, kenapa emang?"
"Kemaren gue liat si curut dimall lagi jalan sama cowok"
"Oh"
"Ah lo mah, lo biarin aja gitu dia? kalo lo gak sayang sama si curut, bantuin gue lah"
"Bantuin?"
"Ngerjain si curut"
"Inget dia sepupu lo"
"Bodo amat lah"
Jisung hanya tersenyum menaggapi temannya itu.
Pacarnya Kim Sungkyung, atau yang kerap dipanggil Lami itu sepupu dari temannya Kim Kangmin.
Mereka tidak pernah akur, sikap Lami yang ngeselin dan sikap Kangmin keras kepala, menambah kesan aneh antar sepupu,
"Kangmin!!!" teriakan itu menggema dikantin.
"Si curut emang udah gila"
Sosok itu menghampiri Jisung dan Kangmin.
"Ngapain lo bawa pacar gue hah!"
"Berisik lo! kemaren lo jalan sama siapa?" tanya Kangmin nyolot.
"Sama...Sama....Sama"
"Gila lo! nyelingkuhin Jisung!"
"Nggak! aku gak selingkuh! Jisung jangan percaya sama anjing liar itu"
"Iya gak selingkuh, cuma pacaran diem-diem sama orang lain"
"Kalian selesain aja masalah kalian sendiri dulu, gue ada kelas"
Jisung meninggalkan Kangmin dan Lami disana.
"Gara-gara elo tu! Jisung pergi kan!"
"Berisik banget si lo curut! gue juga ada kelas bhayy"
Lami berdecak kesal. "Awas aja lo Kangmin"
Jisung memasuki kelasnya, Jeno sudah ada disana.
"Hei Jen"
"Eh Sung"
"Lagi chattan sama siapa tuh?"
"Mantan"
"Lah? Mantan, mantan yang mana?"
"Pas SMA"
"Siapa?"
"Renjun, dia mau pindah lagi ke Korea katanya"
"Mana gue tau! gue gak kenal"
"Chenle juga bakal kesini"
"Siapa Chenle?"
"Nanti juga lo tau"
•••°•••
TBC
Selamat datang...
Ini lah One More Chance, sequel dari Promise.
semoga sukaa
Bye sampai ketemu dichap berikutnya
👋👋👋👋
🐥❤🐬
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE MORE CHANCE; CHENSUNG
Fiksi PenggemarEND Sequel from Promise Park Jisung X Zhong Chenle Disarankan untuk membaca Promise terlebih dahulu, tapi terserah sih. BoyxBoy Bahasa tidak baku, gak suka gak usah baca Makasih 😁
