12. 😱

3.6K 537 64
                                        

Happy reading...
.
.
.
.
.

Chenle hanya menatap kepergian orang tadi. Chenle yakin kok yang tadi adalah Park Jisung.

Jinyoung menghampiri Daehwi dan Chenle. Jinyoung jongkok didepan Daehwi.

"Jisung ikut klub basket?" tanya Chenle tanpa basa-basi.

Jinyoung sempat diam untuk mencerna pertanyaaan tiba-tiba dari Chenle.

"Oh, iya... Jisung ikut klub"

Chenle hanya mengangguk. Daehwi yang disampingnya pun ikut terkejut.

"Ehh?? Jisung ikut klub? kenapa kamu gak pernah bilang?" tanya Daehwi.

"Kamu gak pernah nanya" balas Jinyoung.

"Toilet dimana?" tanya Chenle.

"Ah dari sini keluar ruangan, trus belok kanan, ntar juga ada bacaan toilet" jawab Jinyoung.

"Perlu dianter Le?" tanya Daehwi.

"Gak usah, ntar aku cepet kok balik laginya"

Daehwi hanya mengangguk.

Chenle bangkit dari tempat duduk dan segera keluar dari ruang ganti itu. Berbelok kearah kanan mencari dimana toilet itu berada.

Chenle tengah berkaca pada toilet itu. Sebenarnya sudah cukup lama Chenle disana.

Toilet terbuka menampilkan sosok Jisung, yang langsung memasuki bilik toilet.

Chenle hanya bisa tersenyum kecut. Jisung tidak melihatnya atau sudah lupa lagi dengan Chenle?

Jisung keluar dari bilik toilet.

"Oh, hai...Lo orang yang waktu itu gue tolongin kan?"

"I--iiya, aku Chenle"

Jisung mengangguk, ia membasuh wajahnya diwastafel.

"Mau liat yang latihan?"

Chenle hanya mengangguk. Chenle menunduk tak berani menatap Jisung.

"Gue pernah ada dimasa lalu lo?"

Chenle tertegun, "Hah?"

Jisung merogoh kantong celana trainingnya. Menampilkan wallpaper dari ponsel tersebut.

Chenle memperhatikan wallpaper dari ponsel itu.

"Ini lo kan? dulu kita sedeket apa?" tanya Jisung sambil menatap wajah Chenle.

Chenle jelas terkejut.

"Kamu gak inget?"

Jisung kembali menatap cermin dan membasuh lagi wajahnya.

"Gue.... Lupa ingatan, sorry kalo gue gak bisa inget lo"

Nafas Chenle tercekat. "LU-lupa ingatan?"

Jisung hanya tersenyum, "Mungkin"

"Mungkin?"

"Gue juga gak tau, kemaren gue denger obrolan Renjun sama si Kim, ya...Kemungkinan Jisung yang dia maksud ya gue"

"Renjun?"

Jisung mengangguk. "Lain kali kita bisa ngobrol lagi kan?"

Chenle mengangguk.

"Bisa banget Sung" batin Chenle.

Jisung tersenyum dan pergi meninggalkan Chenle sendiri ditoilet.

Chenle tersenyum, air mata keluar dari sudut matanya.

Setidaknya ini awal yang bagus bukan?

•••°•••

Renjun hanya bersedekap didepan motor Jeno.

"Naik" perintah Jeno.

Renjun hanya memutar bola matanya kesal.

"Mau kemana sihh!"

"Jalan-jalan"

"Trus ngapain bawa motor? katanya jalan-jalan? berarti harus jalan lah!"

Jeno hanya diam.

"Banyak omong lo! naik cepetan, atau
.."

".....Perlu gue gendong buat naik ke motor gue?" Jeno menyeringai.

Mata Renjun membelalak kaget. Dengan malas ia berjalan menaiki motor Jeno.

•••°•••

Chenle, Daehwi beserta Lucas tengah berada ditempat penonton.

Melihat para pemain berlatih.

Daehwi tengah bersorak meneriakkan Jinyoung. Tidak tau saja pekikan Daehwi itu sangat kencang.

Kalau Lucas hanya berteriak sambil mengomentari permainan dari para pemain.

Chenle yang berada diantara kedua orang ini hanya bisa menutup telinga.

Latihannya berhenti sejenak untuk beristirahat. Dilapangan tampak seorang cewek yang tiba-tiba menghampiri Jisung.

Chenle yang melihatnya langsung mendongak.

Jisung terkekeh pelan dengan cewek itu.

Tidak tau saja dibarisan penonton yang kosong itu ada yang panas.

Chenle lah orang yang panas itu.

Lucas dan Daehwi langsung turun kelapangan.

Lucas tampak mengobrol dengan salah satu pemain basket itu.

Chenle dengan malas turun dari barisan penonton itu untuk menghampiri Lucas.

Ternyata Lucas tengah mengomentari salah satu pemain basket itu.

"Makasih masukannya, oh iya...Gimana kalo lo gabung klub basket kita, kayaknya permainan lo bisa diuji"

Lucas tersenyum lebar. "Okee!! abis ini istirahat beres lo bisa liat permainan basket gue, Hohyeon"

Lucas sangat antusias dengan tawaran itu.

•••°•••

TBC

Ada yang ingat kah dengan Hohyeon? dia pernah muncul sekali doang sih 😂 di Promise.

🐥❤🐬

ONE MORE CHANCE; CHENSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang