-03-

135 19 19
                                    

Entah sudah berapa kali Reita berpikir. Bagai setrikaan yg sedang melakukan kegiatannya, begitupula dengan Reita.

Reita terus berfikir, kejutan apa maksud Reta?

Drtt.. Drtt..

Tanda ponsel Reita bergerar, ia langsung dengan cepatnya mengecek benda tersebut.

Reta si Pemulung❤ku.
Haiiii! Gimana lo siap dengan kejutan gue?

Reita mengerutkan alisnya saat mendapat pesan tersebut. Akhirnya ia membalas nya saja.

Reita berusaha tenang, walau aslinya tidak.


Reita dg cangcimenq😍
Anything, I'll be excited!


Reita terus menatap ponselnya. Berharap akan mendapat jawaban apa dari sang 'pemberi kejutan'.

Sedangkan di sisi lain, Reta melihat pesan tersebut dengan senyum jahilnya. Lalu ia mengetik beberapa kalimat di layar hpnya.

Tak sabar untuk memberi kejutan pada sang kekasih.

Reta si Pemulung❤ku.
Kita putus aja ya?😂😁

Awalnya Reita sudah bersemangat dengan kejutan yg akan Reta berikan. Namun saat melihat isi pesan tersebut, rasanya sakit. Ia benar, ia sangat terkejut dengan kejutan yg diberikan oleh Reta. Apa ini? Ia rasanya ingin menangis sekencang-kencang nya. Namun ia berusaha tegar dan mengetikkan balasan tersebut dengan jari yg bergetar.

Reita dg cangcimenq😍
Hah? serius lo?
*read*

Reta pun merasa berhasil karena ia telah mengatakan ini pada Reita. Ia pun tersenyum jahil dan tak ingin membalas pesan tersebut.

Dilain tempat, Reita menahan emosinya yg memburu. Ia sangat kesal. Berusaha menahan tangisnya.

"Asss diread doang! Awas lo!" gerutu Reita dikamarnya dan asik membuka tutup roomchatnya dengan Reta. Lalu ia mengetikkan sesuatu dilayar nya untuk membalas nya lagi.

Reita dg cangcimenq😍

Yaudah Iya kita putus! udah ga sayang juga gue sama lo. bosen tauga. 2 tahun ga waktu yg sebentar. gue kan juga pgn dkt sm cowo lain.

Reita langsung membuang hpnya ke lantai dan menghempaskan badannyake kasur. Tanpa peduli ada pesan penting sekalipun. Ia sedih.

Namun beberapa saat kemudian, ia beranjak dari kasur ke arah handphone yg telah ia buang tadi.

Ia pun memungut handphone nya kembali dengan sedikit lembut.

"Engga mungkin gue buang lo, pe. Gue sayang sama lo, cukup si tay aja yg pergi. Lo jangan," ujar Reita dengan mengelus-ngelus handphone miliknya. Ia seakan beebicara dengan seseorang, padahal ia bermonolog sang hape.

Dan di sisi lain, orang yg tengah asyik melaksanakan aksinya tengah tertawa cekikikan.

Drrt.. Drtt..

Hp Reta berbunyi, ia yakin bahwa Reita pasti tidak ingin putus dengannya. Ia dengan semangat membuka hp dan mendapat pesan dari Reita bahwa mereka putus. Reta pun terkejut mengapa bisa Reita mengiyakan peermintaan Reta. "Mampus gue gimana sekarang. Ini semua garagara lo!" batin Reta kesal dan bingung ingin bilang apa pada Reita.

DEAR MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang