-21-

34 5 0
                                    

Reita sedang bermain ranting di bawah pohon. Memutar-mutarkan ranting itu di tanah. Seperti sedang mengadukkan tanah. Sepertinya, Reita sedang bermain masak-masakan.

Reita hanya ditemani oleh hembusan angin dan suara jangkrik.

Disaat Reita ingin memindahkan tanah tersebut ke lain tempat, Kelvin tiba-tiba saja memanggil.

"Reita! Ikut gue yuk!"

Reita yang tengah mengangkat tanah kaget, dan sekarang tanah itu terjatuh ke kakinya karena panggilan Kelvin yang mendadak.

"KELVIN! KAKI GUE KOTOR KAN JADINYA!" pekiknya sambil berdiri membersihkan kaki yg terkena tanah-tanah bekas permainannya itu.

"Hehe, sorry. Lagipula lo ngapain? Main masak-masakan?" tanya Kelvin diselingi dengan kekehannya.

"Sewot aja lo!" gerutu Reita kesal melihat Kelvin yg selalu ikut campur.

"Ikut gue yuk!" ulang Kelvin sekali lagi mengajak Reita pergi yg ntah kemana.

"Kemana?"

"Gausah banyak tanya. Ikut gue aja!" Kelvin langsung menarik tangan Reita tanpa persetujuan pemilik tangan itu.

Dan pada akhirnya, walaupun Reita berusaha melepas, hasilnya akan sama. Ia tidak bisa lepas dari genggaman Kelvin.

"Kelvin! Awas aja lo ngajak ke tempat aneh! Terus awas aja lo macem-macem!"

"Iye santai. Lo kok ngamuk gini, sih? Ni juga udah sampai!"

"Lo tau ga kenapa gue ngajak lo kesini?" tanya Kelvin dan melepas genggaman Reita dan beralih membawa wajah Reita untuk menatapnya.

Reita hanya menggeleng.

"Gue cuma mau bilang, gue suka sama lo dari dulu. Tapi mungkin cara gue salah kemarin." ucap Kelvin dan membuat Reita menegang seketika. Apa Kelvin akan berbuat yg aneh-aneh?

"Tapi, gue tau. Lo sama Reta walaupun udah putus masih sama-sama sayang. Dan gue minta maaf sama yan kemarin. Sekarang gue gabakal ngejar lo, serius. Gue udah suka sama yang lain," sambungnya menatap Reita serius. Reita berusaha mencari kebohongan dimatanya. Namun nihil. Ia terlihat jujur.

"Dasar ya cowo, gampang banget berubah haluan." batin Reita dalam hati. Namun tak apa. Reita bersyukur karena Kelvin telah menyadari kesalahannya, dan berdoa semoga orang yang Kelvin sayangi lebih baik dari dirinya.

"Iya gapapa." hanya itu yag bisa Reita katakan. Ia tak tahu lagi harus berkata apa.

"So?"

"So? Soto?" tanya Reita polos menaikkan alisnya.

Kelvin mendengus, "Can we be friend?"

"Yes, we can."

Kelvin langsung memeluk Reita. Namun Reita tidak membalasnya. Ia terkejut saat Kelvin tiba-tiba memeluknya.

Dan satu alasan lagi yang membuat Reita kaget dan menegang. Kedatangan satu orang yg membuatnya galau tadi.

"NGAPAIN LO PELUK PACAR GUE?!"

"Pacar?" Kelvin mendesis dan tak percaya.

"INTINYA NGAPAIN?!"

"Engga ngapain. Tanya aja sama MANTAN lo sendiri." ucap Kelvin dan menunjuk Reita.

"Ta, kamu diapain sama Kelvin?" tanya Reta khawatir dan memperhatikan seluruh tubuh Reita.

"BUKAN URUSAN LO!" Reita langsung pergi tanpa peduli dibelakang ada orang yang terus memanggilnya dan khawatir kepada nya.

DEAR MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang