-30-

31 6 0
                                    

"Itu yang duduk di pojokkan sana," ucap Rista yg tak dipercayai oleh Kelvin. Rista pun menunjuk kursi dimana tadinya mereka duduk. Ia pun terkejut, karena dua orang yg tadi sudah tak ada disana.

"Eh, tadi ada disana. Serius," ucap Rista yg seakan tak percaya jika mereka berdua sekarang tidak ada disana. Namun Kelvin memberi tatapan tak percayanya pada Rista.

"Jangan-jangan mereka... Vin? Coba cubit gue," suruh Rista yg langsung dituruti oleh Kelvin. Namun bukannya mencubit Rista, Kelvin malah menggenggam tangan Rista dan mencium punggung tangannya.

Rista yg tadinya masih tak percaya, kini tambah tak percaya. Ia seakan berada dalam mimpi yg sedang bermimpi.

"Ini dunia nyata," ujar Kelvin yg menyadarkan alam bawah sadar Rista.

Rista pun menarik tangannya dari genggaman Kelvin. "Ya iyalah dunia nyata! Emang lo kira ini di dunia peri?!"

"Ngegas mbaknyah," desis Kelvin disertai dengan kekehannya.

"Eh tapi Vin ya, ini tuh beneran. Orang dua tadi itu kemana?" Kelvin kembali mengangkat bahunya.

"Mau tau gak cara gimana biar mereka balik?" Rista pun memukul pelan tangan Kelvin.

"Lo kira gue bocah apa? Bisa ditipu-tipu kaya gitu," omel Rista. Kelvin hanya menanggapi nya dengan kekehannya.

"Serius, mau tau gak?"

"Yaudah, apa?" Kelvin pun menarik nafasnya.

"Lo harus jawab pertanyaan gue," ujarnya yg tiba-tiba membuat Rista tertawa sangat ngakak.

"Heh kutil badak! Lo kira gue apaan? Jawab pertanyaan, dan lalu lo bisa datengin dua orang tadi?" Kelvin hanya menaikkan alis dan memberi isyarat terserah.

"Kalau lo gamau sih yaudah. Ga maksa juga, tapi takutnya sih, lo bakal nyesel."

Rista pun kembali memikirkan kata-kata Kelvin. Apa benar, jika ia menjawab pertanyaan Kelvin, kedua orang itu bisa kembali?

"Yaudah, gue harus jawab paan?"

"Will you be my girlfriend?"

Rista diam.

Kelvin melambaikan tangannya di depan mata Rista. Tak sadar juga, hingga ke beberapa kalinya.

"Bengong aja terus sampe lo berubah jadi dugong," ujar Kelvin namun Rista masih saja menatap Kelvin lurus.

"Woe jawab napa, jawab!"

Rista pun kembali ke dunia asli. "Hah?"

Kelvin hanya menarik nafas. Berusaha sabar melihat sikap Rista.

"Untung aja gue sabar. Kalau ngga, gatau deh. Kali aja gue gajadi nembak ni orang."

"Jadi? Lo mau liat kembali dua orang yg tadi gak?" Rista pun mengangguk semangat.

"Lo harus jawab pertanyaan gue yang tadi," ujarnya yg hanya ditanggapi naikan alis oleh Rista.

"Pe-pertanyaan apa?"

"Perlu diulang?" Rista pun menganggukkan kepala.

"Astaga, masa gue harus ngulang?"

"Gajadi deh," ucap Kelvin malas.

"Yaudah." Rista juga malas.

Mereka berdua sangat malas. Dan author pun ikut malas wkwk.

Suasana diam. Sunyi. Hanya ada suara garpu, sendok, dan piring yg sepertinya saling bertegur sapa.

DEAR MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang