Kini Reta dkk, dan Reita dkk sampai di restaurant yg berada di sekitar mall. Mereka duduk pada 1 deret meja. Berhubung meja yg berisi 6 kursi sedang penuh. Dan hanya tersisa 1 kursi atau 2 kursi. Mereka pun duduk bersama pacarnya masing-masing. Terkecuali Reta dan Reita yg telah menjadi mantan.
Walau Reita sedikit malas dengan keadaan seperti ini, ia hanya bisa pasrah. Mau bagaimana lagi? Rasa gengsi nya kalah dengan rasa lapar dan godaan traktiran dari Reta.
Makanan yg mereka pesan pun sudah datang. Akhirnya tanpa nunggu lama lagi, mereka memakannya lahap. Seperti singa sedang kelaparan. Tanpa ada kata 'jaim' sedikit pun.
"Ta, disini gaada es krim," rengek Reita pada Reta saat mereka selesai menyantap makanannya.
"Ih iya iya nanti dibeliin di tempat lain. Maunya dimana?" tanya Reta sambil meminum jusnya. Sesekali melirik Reita.
"Hm yg di deket Taman Asri yaa?" saran Reita bersemangat sambil menujukkan tampang melasnya.
"Astaga jauh banget," ucap Reta kaget. Karena memang jarak lokasi mereka sekarang dengan dagang es krim yg dibilang Reta cukup jauh dan memakan waktu sekitar 20 menit kesana.
Reita memanyunkan bibirnya. Ia menjadi lesu.
"Hm iya deh iya. Tapi besok siang aja ya, mumpung besok libur. Daripada muka mantan gue kaya curut gini," sambung Reta sambil menertawakan Reita.
"Serius? Aa Reta emang pac--Eh mantan gue yg paling baik!" ucap Reita dengan gugupnya namun gugup itu kalah dengan rasa senangnya.
"Bilang pacar juga gapapa kali. Kalau udah kebiasaan gabisa diubah," goda Reta pada Reita yg membuat Reita kesal.
"Dasar nyebelin! Untung aja mau beliin es krim!" gerutu Reita namun masih bisa terdengar oleh Reta. Reta hanya terkekeh mendengar itu dan mengacak pelan rambut Reita.
^~^~^~^
Terdengar gedoran dan teriakan dari luar pintu rumah Reita. Reita yg sedang menonton televisi pun langsung beranjak malas dari sofa nya. Karen ia tahu, pasti itu Reta. Sang mantan yang memang tak tahu malu dari dulu.
Dan asal kalian tahu, Reta selalu bersifat seperti ini pada Reita sejak dulu. Bahkan sebelum mereka pacaran. Pada fase pdkt pun, Reta memiliki sifat seperti ini. Dan untungnya, Reita menerima Reta.
"Permisi yuhuuu!" teriak Reta dari luar pintu rumah Reita. Sesekali mengetuk pintu rumah Reita.
"Iyaaa sabaar duh!" teriak Reita dengan kesal dari dalam rumah.
Pintu rumah Reita pun terbuka. Dan benar saja, disana terlihat Reta dengan berpenampilan santai namun keren.
"Udah siap?" tanya Reta dan melihat pakaian Reita.
"Hah? Sekarang?! Kenapa dadakan gini?!" ucap Reita dengan panik.
"Ah udah gapapa. Juga lo udah mandi kan? Penampilan lo ga jelek-jelek amat kok. Paling beda dikit sama pengamen jalanan," ucap Reta dengan jahilnya.
"IH RETAA!! Gue ganti baju dulu!" ucap Reita dan langsung ingin masuk ke rumahnya. Namun Reta mencekal tangan Reta.
"Engga usah. Udah cantik."
Reita malu. Reita salting duluan mendengar perkataan itu muncul dari mulut Reta.
Namun perkataan setelahnya, akan membuat Reita berubah.
"Secantik monyet," sambungnya dengan tawa yg sangat keras.
"RETAAAA!!!" amuk Reita sambil mendorong-dorong tubuh Reta. Reta hanya tertawa melihat Reita.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MANTAN
Novela Juvenil[Completed] ✔️ Reta Mahendra Reita Maharani Memiliki nama yg mirip namun memiliki tingkah laku yang bertolak belakang. Mereka tidak seperti orang pacaran diluar sana. Mereka hanyalah 2 orang yang menjalankan hubungan saat menyayangi satu sama lain...