[ N O T E ]
.
.
.
Sebelumnya, aku mau kasih tau dulu~ visual Jaemin yang ada di sini. Yg rambutnya item HEHE.Salam sayang,
-author :)×××
Jeno mendobrak keras pintu kamar Jaemin saat laki-laki itu menutupnya.
Kemudian, Jeno membawa dirinya untuk bergerak menuju Jaemin yang masih mematung di meja belajarnya. Bocah bersurai hitam itu masih belum bisa mencerna apa yang Jeno katakan beberapa saat yang lalu.
Apa katanya? Vampire? Oh tidak, tidak. Pasti Jaemin salah dengar dan bocah itu yakin seratus persen.
"Mwo? Mau apa kau ke sini?!" Jaemin sedikit menaikkan nada bicaranya untuk menghilangkan getaran pada suaranya. Jujur saja, Jaemin takut dengan kondisinya sekarang. Jeno berada begitu dekat dengan Jaemin. Setelah mengetahui fakta bahwa laki-laki itu adalah seorang vampire, Jaemin menjadi sedikit waswas padanya.
Tanpa Jaemin duga, Jeno berhenti tepat di samping Jaemin. Mata lelaki itu tampak begitu dalam dan seolah-olah Jaemin jatuh ke lobang tersebut. Ia tak lagi bersandar di dinding seperti sedia kala. Namun kini Jeno semakin mendekati tubuhnya ke arah Jaemin yang malah semakin menjauhinya.
"Aku..." ujar Jeno yang segera menggantung kalimatnya.
"Aku tak tahan dengan bau darah mu itu, Na Jaemin."
"Hah, dasar sin---"
Belum sempat Jaemin melanjutkan makiannya untuk Jeno, lelaki yang berbadan lebih besar itu langsung memperdekat jarak mereka hingga Jaemin bisa mendengar deru nafas Jeno. Aduh, apa yang terjadi dengan jantung Jaemin? Apakah terdapat serangan? Jika jawabannya tidak, lantas mengapa jantung Jaemin berdegub kencang hanya karena hal seperti ini?
"Bolehkah aku mencicipinya?" Tanya Jeno dengan nada yang cukup seduktif di telinga Jaemin. Wajah bocah manis itu seketika memerah padam. Apa yang terjadi dengan si bodoh ini?
"Apa... maksudmu?" Tanya Jaemin yang berusaha berpikir logis. Ini semua terlalu mendadak baginya.
Mendengar pertanyaan Jaemin yang canggung, Jeno terkekeh pelan dan menampilkan smirk jahil-nya lagi. Kemudian, laki-laki itu mengarahkan bibirnya ke arah telinga Jaemin. Bocah manis di hadapannya itu hanya menahan nafas. Tidak lucu bukan, jika Jeno bisa mendengar degupan jantung Jaemin yang tak beraturan?
"Kau tahu 'kan aku bukan manusia?" Tanya Jeno setengah berbisik. Tindakannya itu berhasil membuat wajah Jaemin semakin memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Blood • Nomin ✓
FanfictionIn which Jeno couldn't get enough of his secretary's blood. © Rayevanth, 2018