Mengartikan sebuah kata bisa menjadi sesuatu yang berbeda. Semuanya di tentukan oleh sudut pandang yang berbeda pula. Entah itu negatif atau positif, baik ataupun buruk, dengan asumsi setiap individu tidaklah disalahkan.
Beginilah cara dunia bekerja, satu kata yang terucap akan menentukan nasib kita kedepannya. Hal ini terjadi pada Minatozaki Sana, wanita ayu yang berasal dari Jepang ini baru saja sampai di Korea untuk bertemu dengan kekasihnya.
Kaki indahnya melenggang bebas keluar dari pintu kedatangan bandara internasional Incheon. Ini adalah kali pertama baginya sampai di Korea seorang diri. Panorama yang nampak asing membuatnya tidak berhenti tersenyum, tidak sabar menunggu petualangan baru apa yang akan ia dapatkan kali ini.
"Moshi moshi," ujar Sana begitu ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. "Kang Daniel.. Aitai naa- kangen nih!"
"Oh chagiya, apa kau sudah berada di Seoul?"
"Iie -iya. Cepatlah datang, kau tahu aku tidak bisa melakukan apapun tanpamu disini." ucap Sana, terdengar manis dari intonasi suaranya.
"Sana-chan, gomenasai- maaf. Aku masih ada urusan disini, maukah kau datang sendiri dan menungguku di apartemen?" ujar Daniel merasa bersalah.
"Kau serius? Kemampuan berbahasaku hanya sebatas Korea dasar saja. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padaku?"
"Kau akan baik-baik saja. Aku tahu kau bisa melakukannya. Aku akan mengirimkan alamat apartemennya dan kau hanya perlu menaiki taxi lalu berikan alamatnya. Apa kau mengerti?"
"Tidak, aku tidak mengerti mengapa kau tega melakukan ini di hari pertamaku menginjakkan kaki di Korea?!" ucap Sana kesal.
"Aku sungguh menyesal, tapi ini sungguh tidak bisa di tinggalkan. Aku berjanji, di apartemen nanti saat semua ini selesai. Aku akan memperlakukanmu dengan baik, aku akan menuruti semua keinginanmu."
"Kau baru saja berjanji Kang Daniel. Dan kau tahu pria sejati tidak pernah mengingkari janjinya."
"Aku mengerti. Aishiteru."
"Aishiteru."
Sana mendengus kesal begitu panggilannya terputus. Tidak lama, sebuah pesan berisikan sebuah alamat masuk ke kotak pesan ponsel Sana. Sepertinya ia benar-benar harus melakukannya sendiri kali ini.
✂- - - - -
Pada saat matahari tepat diatas kepala, pria itu terus menaiki tangga menuju tempat paling teratas. Sejak awal ia tahu apa yang dilakukannya selama ini adalah salah. Sudah lama ini melakukan tindakan ilegal ini, menjadi seorang reseller produk atau barang hasil curian dan menjualnya kepada orang-orang kaya namun bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Together (Completed)
FanfictionIt is all about forsaking the desire to own someone and still loving them with your heart and soul.