"Tetap disitu!" Seungwoo menodongkan pistolnya pada Jungkook begitu ia sampai tepat waktu dengan beberapa anggota lainnya termasuk Daniel di belakang.
"Sana-ya.." ujar Daniel begitu melihat Sana yang berdiri tidak jauh dibelakang Jungkook.
"Pada hitungan ketiga jatuhkan senjatamu dan menyerahlah, jika tidak aku akan menembak." kata Miyeon melakukan hal yang sama. "Satu, dua,-" sambungnya mulai berhitung.
Jungkook mengangkat tangannya dan perlahan merunduk untuk menjatuhkan senjatanya. Tapi ia berhenti, Jungkook tahu jika ia melakukannya maka semua ini akan berakhir dan ia tidak akan pernah tahu bagaimana nasib keluarganya.
Sudut mata Jungkook menangkap keberadaan Sana, dengan cepat ia memilih menarik Sana dengan kasar dari belakang dan menggunakannya kembali sebagai tawanan.
"Jatuhkan senjata kalian." ujarnya dingin seraya menodongkan senjatanya tepat dikepala Sana.
"Berhenti disana!" teriak Daniel kini menarik pistolnya yang sedari tadi disimpan dan menodongkannya pada Jungkook.
Kini semua senjata api itu mengarah pada Jungkook waspada. Sementara Taehyung yang sudah menaruh senjatanya sedari tadi menatap Jungkook heran dan berpikir bahwa pria itu sudah cukup gila dan putus asa.
"Jeon Jungkook, jatuhkan pistolmu!" kata Daniel.
"Kang Daniel, aku harus pergi sekarang. Jangan berpikir untuk mengikutiku atau dia akan mati." ucap Jungkook mempererat dekapannya pada Sana tidak peduli dengan Sana yang mengaduh kesakitan.
"Jangan lakukan itu, jatuhkan pistolmu!" kata Seungwoo.
"Jungkook-ah?" lirih Sana.
"Diamlah!" teriak Jungkook membuat Sana tersentak. "Aku sedang tidak waras sekarang, aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan. Aku harus pergi sekarang juga." sambungnya terdengar putus asa.
Perlahan Daniel menurunkan dan menyimpan kembali pistolnya. "Jeon Jungkook, lagipula kau tidak bisa menembaknya." ucap Daniel seraya tanpa ragu ia berjalan maju mendekati Jungkook secara perlahan.
"Kang Daniel! Apa yang kau lakukan? Apa kau akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu?" kata Seungwoo ragu.
"Aku ragu kau memiliki keberanian yang cukup untuk menembaknya." kata Daniel tersenyum meremehkan. "Tarik pelatuknya."
Tangan Jungkook bergetar, ia sendiri tahu bahwa dirinya tidak cukup berani untuk melukai Sana. Jungkook tetap menjauh dari Daniel yang terus mencoba mendekatinya. Ia tidak boleh tertangkap sekarang, sesuatu telah menunggunya dan ia harus bergerak cepat.
"Tangkap dia!" titah Daniel membuat Jungkook sedikit panik, ia mempererat rengkuhannya pada Sana.
"Daniel-ah, tunggu!" ucap Sana, suaranya terdengar bergetar ketakutan. "Dia sedang tidak waras saat ini, semuanya tolong jangan memprovokasi dia." sambung Sana.
Jungkook menatap ke sekelilingnya dan tidak menemukan jalan keluar selain jurang yang tidak terlalu dalam di belakangnya. Ia tersudutkan dan tidak tahu harus bagaimana untuk melarikan diri.
Perlahan Daniel kembali mendekati Jungkook sementara Jungkook berjalan mundur menjauhi Daniel. "Jeon Jungkook, kau tidak punya tempat untuk pergi sekarang, menyerahlah."
"Kang Daniel! Daniel-ah!" teriakan Seungwoo seolah tidak terdengar oleh Daniel.
"Berhentilah Jeon Jungkook. Semuanya sudah berakhir." perlahan Daniel tetap mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Together (Completed)
Fiksi PenggemarIt is all about forsaking the desire to own someone and still loving them with your heart and soul.