Malam itu; motel..
Hancur, dibohongi untuk kesekian kalinya Sana tidak bisa berhenti menangis setelah Jungkook mengatakan yang sebenarnya.
Ia merasa bodoh karena harus kembali dan mengkhawatirkan pria di hadapannya ini. Menyesal adalah kata yang tepat dengan keputusan yang diambilnya.
"Mengapa kau melakukan ini?!" tanya Sana dengan matanya yang masih berair.
Sana tidak tahan lagi, ia marah dan merasa kesal pada Jungkook dan dirinya sendiri.
"Mengapa kau berbohong padaku?!! Kau bisa saja mengatakan sejak awal jika kau tidak memiliki gelangnya!"
"Sumimasen." ujar Jungkook menyesal.
Sana bangkit dan terlihat panik sekaligus takut. Ia sadar ini sudah terlalu jauh, sadar bahwa ia seharusnya tidak berada disini bersama Jungkook, sebelum ia kehilangan alasannya untuk terus bersama pria itu.
"Aku harus pergi! Aku ingin pergi dari sini!" kata Sana hendak pergi dari sana sebelum tangan besar Jungkook menahannya.
"Tidak, Sana-ya."
"LEPASKAN AKU!" teriak Sana.
"Aku tidak bisa membiarkanmu pergi. I'm sorry." ujar Jungkook sekali lagi menyesal.
"Hah?" Sana tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Brengsek." sambung Sana.
Sana melepaskan genggaman tangan Jungkook dan melenggang pergi, namun lagi-lagi Jungkook menarik Sana dan kali ini lebih kuat hingga keduanya hilang keseimbangan lalu terjatuh tepat ke atas ranjang.
Sekarang Sana berada tepat diatas tubuh Jungkook. Kepalanya bersandar pada dada bidang Jungkook sampai ia bisa mendengar detak jantungnya.
Jungkook tidak tahu harus berbuat apa, ini terjadi begitu cepat hingga Sana kini sudah menimpanya. Ia hanya takut Sana akan mendengar detak jantungnya yang diluar kendali saat ini. Semoga saja ia tidak menyadarinya.
"Kajima, aku akan menjelaskan semuanya padamu." ucap Jungkook.
Sana terdiam, setelah apa yang terjadi ia tidak mampu mengangkat kepalanya dan menatap Jungkook karena malu. "B..baiklah, tapi apa kita akan melakukannya seperti ini semalaman?"
Sana benar, Jungkook tersadar dan membantu Sana bangkit dari posisinya. Merasa canggung, keduanya tidak berani menatap satu sama lain.
Sana berdehem pelan, "Jadi bagaimana kau akan menjelaskan semua ini? Apa kau masih memiliki kebohongan lain yang tidak aku ketahui?" kata Sana.
Jungkook menarik Sana mendekati sofa ditepi jendela dan menyuruhnya untuk duduk sementara dirinya akan duduk di ranjang saling berhadapan.
"Baiklah, darimana aku harus memulainya?" ucap Jungkook.
"Kau harus menceritakannya dari awal tanpa ada yang terlewat dan yang paling penting ceritakan sesederhana mungkin agar aku dapat mengerti."
"Baiklah."
Jungkook menceritakan semuanya pada Sana. Tentang hidupnya, kelompok dimana dirinya bergabung dan keluarganya. Tidak ada satupun yang dilewatkan oleh Jungkook mengingat Sana yang menginginkan semuanya dengan jelas. Termasuk, tentang Kang Daniel yang sedang memburunya.
"Maksudmu, Daniel saat ini sedang mengejarmu?" Jungkook mengiyakan pertanyaan Sana.
"Dan aku tidak tahu mengapa kelompokku menjadikan diriku sebagai tumbal, bukan hanya itu mereka juga mengancam keselamatan keluargaku. Aku sungguh harus menemukan mereka dan mengetahui alasannya." ujar Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Together (Completed)
FanfictionIt is all about forsaking the desire to own someone and still loving them with your heart and soul.