4 | That's Night

1.2K 162 20
                                    

Masih di tempat yang sama, Sana berjongkok sambil melempar kerikil kecil yang ada di sekitarnya. Ia beristirahat, meregangkan otot-otot kakinya sejenak setelah sekian lama berdiri karena menunggu pria yang di ikutinya keluar.

Tidak lama ini, Jungkook baru saja masuk ke dalam gedung tersebut dan membuatnya tertinggal disertai rasa penasaran.

Sesekali ia melihat ke arah pintu gedung tersebut takut-takut Jungkook keluar tanpa sepengetahuannya. "Tempat apa ini? Siapa pria itu dan apa yang dilakukannya? Dan, dari mana ia mengenal Daniel?" Sana terus saja memikirkannya.

Sampai suatu ketika saat Sana merasa lelah karena menunggu, sepasang sepatu hitam yang mengkilat datang berhenti di hadapannya. Sana mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik sepatu berukuran cukup besar itu.

"Menunggu seseorang nona?" ujarnya tersenyum lebar penuh arti.

Sana membulatkan matanya, pria itu adalah pria yang pernah ia lihat saat itu di gang sempit dan pria yang sama dengan yang di temui Jungkook di depan pintu. Sana menelan ludahnya seraya tersenyum getir. "H..h..hai!" kata Sana merasa sedikit ketakutan.

✂- - - - -

Kakinya berlari kencang meninggalkan beberapa orang yang mencoba untuk mengejarnya. Melewati gang kecil, beberapa kedai yang sudah tidak beroperasi lagi dan hanya di temani oleh cahaya bulan, Jungkook mencoba mencari jalan keluar yang sedari tadi tidak ditemuinya.

Matanya mengerjap bingung setiap kali ia menemukan dua arah jalan, entah mana yang harus ia pilih untuk menghindari para pesuruh dari mantan ketuanya yang tidak lama ini mengkhianatinya.

Sekedar hanya mengikuti kata hati dan intuisi yang selama ini dimiliki, Jungkook terus berlari dan berusaha menjauh dari para bedebah itu. Masalahnya bukan hanya itu, melainkan ia juga mengikut sertakan orang asing yang tidak sengaja ditemuinya hari ini.

Seorang wanita cantik yang tidak tahu apa-apa terpaksa harus ikut berlari bersama Jungkook. Meskipun kaki kecilnya sudah mulai pegal dan kelelahan karena tidak terbiasa, namun tidak ada cara lain selain mengikuti kemana arah Jungkook menariknya.

Sana tidak sanggup lagi, ia hanyalah seorang wanita biasa yang baru saja datang dari Jepang untuk menemui kekasihnya di Korea. Ia sedikit menyesal karena telah berurusan dengan Jungkook sehingga membawanya ke situasi seperti ini.

Jungkook tidak bisa berlari lagi, luka tebas yang ada di perutnya sudah semakin terasa nyerinya dan terus mengeluarkan darah segar sedari tadi.

Jungkook berhenti sejenak di depan sebuah motel kumuh, seraya mengatur nafas ia melihat keadaan sekitarnya. Dirasa sudah aman, ia memutuskan untuk bersembunyi di dalam motel untuk sementara.

Sana berjongkok setelah Jungkook melepaskan tangannya, ia mengatur nafasnya yang terengah-engah dan kemudian melihat ke sekelilingnya.

Suasananya hening, pencahayaan yang minim serta remang mampu merangsang rasa takut wanita ayu tersebut. Ini bukanlah yang ia inginkan, wanita itu sudah bisa membayangkan bagaimana dirinya bersama kekasihnya saat ini jika ia tidak bertemu Jungkook.

"Kajja.."

Jungkook kembali menarik Sana setelah menerima kunci kamar mereka. Sesekali saat menaiki tangga Jungkook mengerang kesakitan dan kembali berjalan tertatih-tatih.

Sana merasa sedikit khawatir dengan keadaan Jungkook. Ia bertanya-tanya mengapa pria keras kepala itu harus mengunjungi tempat ini melainkan rumah sakit dan mengobati lukanya.

Happy Together (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang