12 | Matryoshka

928 134 10
                                    

Di ruangan yang terasa dingin dan sedikit lembab, sebuah lampu hanya menyorot kedua orang diantara meja persegi yang terletak di tengah ruangan. Taehyung harus berhadapan dengan Seungwoo yang sedari tadi tidak berhenti menatapnya tajam. Mungkin polisi muda itu sudah mulai kesal karena Kim Taehyung.

"Apa yang sedang kalian lakukan disana?!"

"Tidak ada."

Seungwoo menarik rambutnya frustasi, ia bangkit dan menggebrak meja dengan kedua telapak tangannya keras, kursi yang di tempatinya tadi kini sudah tergeletak di lantai ruang interogasi.

"Jangan bercanda!! Apa yang kalian lakukan selama ini sudah bukan berita baru lagi. Booth auction, bukan?" Kata Seungwoo. "Kemana yang lainnya pergi?"

"Aku tidak tahu."

"Kim Taehyung!!" Seungwoo sungguh telah naik pitam. "Jika kau terus seperti ini, maka hanya kaulah yang akan mendapatkan hukuman. Kau sudah tercatat memiliki beberapa tindak kriminal disini. Tidak ada gunanya kau bersikap loyal sekarang."

"Dimana Kim Seokjin?" Tanya Seungwoo sekali lagi.

Taehyung menghela napasnya seraya menyenderkan punggungnya, merasa jenuh dengan segala pertanyaan yang dilontarkan Seungwoo. "Mengapa semua orang bertanya padaku? Aku tidak tahu."

"Arrghhh.. kau sungguh membuatku kesal. Jangan sampai aku menggunakan kekerasan kepadamu, Kim Taehyung! Jawab pertanyaanku!" sekali lagi Seungwoo memukul meja.

Taehyung menatap Seungwoo datar sebelum tersenyum kecil setelahnya. "Kau bisa menangkapku. Aku sudah tidak peduli lagi dengan hidupku."

"Percobaan yang bagus, tapi aku tidak akan menyerah terhadapmu Kim Taehyung. Sekalipun aku harus memukulmu untuk mendapatkan jawaban." kata Seungwoo menarik tubuhnya. "Kau pasti tahu Jeon Jungkook dan apa yang telah ia lakukan. Kau pasti tahu tempat dimana ia bersembunyi saat ini bukan? Dimana?"

Pertanyaan Seungwoo membuat Taehyung terdiam, dimana keberadaan Jungkook, Taehyung pun sungguh ingin mengetahuinya. Ia kembali menatap Seungwoo datar sebelum berkata, "Aku tidak tahu."

✂- - - - -

Booth auction

"Kemana kita akan pergi?"

"Mengapa kau mengikutiku?"

"Bagaimana jika seseorang mengenalimu?"

"Seharusnya kau tetap bersama Mingyu."

"Apa tempat ini memiliki cctv?"

Jungkook berhenti berjalan dan berbalik menatap Sana yang sedari tadi berjalan dibelakangnya. Kali ini mereka sedang mengendap-ngendap mencari ruangan dimana Seokjin ada didalamnya.

"Mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" tanya Jungkook.

"Pertanyaan yang mana?"

Jungkook tersenyum gemas karena Sana yang tidak menanggapi perkataannya. Ia berakhir menarik tangan Sana dan menggenggamnya erat, lalu membawanya untuk mengikutinya dari belakang.

Sana merasakan jantungnya kini berdetak kencang hanya karena Jungkook yang melakukannya. Ia senang, juga tahu tidak seharusnya ia menyakiti perasaan Daniel yang tulus padanya. Tapi Jungkook sungguh membuatnya gila hanya karena melihatnya bertahan didunia kejam ini. Sana harap Daniel bisa mengerti siapa yang ia inginkan saat ini.

"Sepertinya ini ruangannya." ujar Jungkook dihadapan pintu coklat besar dengan ukiran yang khas.

Jungkook masuk kedalam ruangan diikuti Sana dibelakangnya. Ruangan itu kosong, hanya ada sofa di tengah ruangan dan satu meja kerja di sudut ruangan. Seharusnya Seokjin yang berada disana tapi Jungkook tidak menemukannya.

Happy Together (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang