"Jadi maksudmu jasad yang kita temukan di tepi danau saat itu adalah Kim Yugyeom?" ucap Daniel menautkan alisnya, pikirannya sedang menyusun sebuah puzzle sekarang. Entah kapan teka-teki ini akan berakhir.
Woojin menganggukan kepalanya pasti, "Ne. Dia adalah salah satu anak buah Kim Seokjin, hyeong."
"Tapi, apa ini ada hubungannya dengan Jeon Jungkook?" tanya Daniel.
"Kim Yugyeom adalah salah satu teman Jungkook hyeong. Dia salah satu orang yang mengetahui masa kelam Jungkook. Mereka tinggal di lingkungan yang sama waktu kecil. Bisa dibilang Yugyeom adalah musuh dan juga teman bagi Jungkook." jelas Woojin.
"Musuh?"
"Ne. Aku bertanya pada orang yang sudah lama tinggal di lingkungan itu. Dia mengatakan bahwa Jungkook melukai Yugyeom saat itu. Kau ingat bekas luka bakar yang ditemukan dikakinya? Jungkook lah yang melakukannya."
Daniel menganggukkan kepalanya mengerti. "Lalu bagaimana hasil otopsi lainnya?"
"Tidak ada yang lain hyeong. Selain luka di kepalanya dan profesor Cha menyimpulkan bahwa jasad itu meninggal akibat kehabisan darah."
"Siapa yang melakukannya?" Daniel menopang dagunya mulai menerka-nerka.
"Bukankah dugaan kita saat ini adalah Jeon Jungkook, hyeong? Kau yang mengatakan bahwa dia bisa saja berada disana?"
"Kita tidak bisa menerima tuduhan itu tanpa adanya sebuah bukti yang kuat Woojin-ah." kali ini Daniel menggelengkan kepalanya. "Untuk sekarang kau sudah bekerja keras, gomawo."
"Ada lagi hyeong."
"Mwo?"
Woojin tersenyum lebar "Aku menemukan sesuatu yang luar biasa hyeong. Ternyata Kim Seokjin dan kelompoknya sudah memperluas perdagangan mereka. Salah satu pelanggan besar mereka datang dari Italia, Adrik salah satunya."
"Adrik?"
"Ne, hyeong. Kau pasti pernah mendengarnya." Daniel mengiyakan.
"Dia adalah ketua mafia Cosa Nostra. Kelompok mafia ini sungguh menakutkan hyeong."
"Aku tahu. Jika ada anggota yang berkhianat, maka mereka akan disiksa dan dibunuh. Biasanya eksekusi juga dilakukan kepada seluruh keluarga si pengkhianat tersebut."
"Kau benar. Moto mereka adalah omerta, yang berarti wajib untuk tutup mulut, dan menuntut kesetiaan penuh."
"Arraseo. Apalagi yang kau temukan?"
"Aku mendengar mereka melakukan transaksi jual-beli di pelabuhan. Dan salah satu pekerja disana mengatakan kegiatan itu dilakukan setiap minggu kedua diawal bulan."
"Minggu kedua katamu?" Daniel memutarkan kalender lipat di atas meja tepat dihadapannya. "Tanggal berapa sekarang? Bukankah minggu depan kita sudah memasuki minggu kedua?"
"That's right!" Woojin menjentikkan jarinya.
"Kerja bagus. Kirim pasukan ke pelabuhan untuk melakukan pengawasan. Dan kau harus menjaga informan itu, dia bisa kita jadikan saksi saat ini semua berakhir." ucap Daniel menepuk bahu Woojin memberikannya penghargaan.
"Ne, hyeong." Woojin tersenyum bangga memdengarnya. "Sana noona akan pulang hari ini bukan? Aku akan meminta Yerim menyiapkan makanan."
Daniel mengangguk sebelum ia merapikan pakaiannya dan bangkit dari kursinya hendak menuju rumah sakit. "Eung, gomawo Woojin-ah."
✂- - - - -
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Together (Completed)
FanfictionIt is all about forsaking the desire to own someone and still loving them with your heart and soul.