Part 26

302 21 4
                                    

Selamat menikmati hidangan yang tak seberapa ini.

*****************

"Bang dari mana baru pulang selarut ini ?" tanya Dinda yang daritadi menunggu kepulangan Noval. Semua keluarganya sudah pulang ke rumah masing-masing sejak satu jam yang lalu.

"Aku bawa Daon ke kamar dulu ya Din," jawab Noval lalu berjalan melewati Dinda.

Dinda mematung saat mencium aroma tubuh Noval yang tidak seperti biasanya. Aroma Parfum maskulin Noval bercampur dengan aroma parfum lain, seperti parfum perempuan.

Dinda menolak spekulasi yang berkeliaran di balik batok kepalanya.

Dinda mendudukkan dirinya di sofa antara kamarnya dan kamar Noval. Menunggu Noval sambil mengatur deru nafasnya yang memburu karena rasa curiga yang mendatanginya.

Ceklekk..

Noval menutup pintu kamarnya lalu duduk di samping Dinda yang masih menarik buang nafasnya. Noval juga sudah berganti pakaian dengan kaos santainya dan boxer doraemon favoritnya.

Noval penggemar Doraemon dan Si kotak kuning Spongebob. Jadi tak ayal jika semua Boxernya bergambar kedua animasi kartun tersebut.

"Tadi abang abis ketemu temen di restoran cepat saji dekat kantor," ucap Noval menjawab pertanyaan Dinda tadi.

"Perempuan ya bang ?" Dinda bertanya dengan nada pelan hampir bergetar.

"Iya, dia perempuan. Namanya Triasti Nagatha." Jujur Noval.

"Ohh, Kenapa minta ketemu malam-malam bang ?"

"Biasa, dia cerita tentang pacarnya yang gak ada kabar."

"Maaf Dinda terlalu kepo  bang." Dinda menundukkan kepalanya menghindari tatapan Noval tapi ia malah tidak sengaja melihat ke arah pusat boxer Noval.

Dinda merasakan hawa panas menyelimuti wajahnya dan seketika wajah putih Dinda berubah menjadi kemerahan.

"Dinda sakit ya ?" tanya Noval yang melihat perubahan wajah Dinda lalu dengan cepat punggung tangannya berada di kening Dinda.

Tidak panas seperti tanda-tanda orang demam, pikir Noval.

"Eung- enggak bang. Ac mati ya Ac nya mati jadi panas." Noval bingung pasalnya ia justru merasa dingin berbanding terbalik dengan yang dirasakan Dinda.

"Abang sebaiknya tidur ya, Good Night bang." Noval baru membuka mulutnya untuk menjawab Dinda tapi sudah dipotong cepat oleh Dinda.

Dinda masuk kamar cepat dengan wajah  seperti udang rebus. Lalu diikuti Noval masuk ke kamarnya yang sudah di huni Daon yang terlelap dibalik selimut tebalnya.

------------------#####

Seperti pagi biasanya hari ini Dinda mengumpulkan pakaian kotor dirinya, Noval, dan Daon. Dinda memilah pakaian kantor Noval dengan pakaian rumahannya.

Tangan Dinda terulur mengambil kaos yang dikenakan Noval semalam. Bau parfum wanita lagi-lagi tercium jelas terutama di bagian punggungnya.

"Kalau Dinda lelah biarin aja bajunya abang yang cuci abis pulang kantor nanti," ucap Noval yang baru keluar dari kamar mandi.

"Ah gapapa kok bang, udah kewajiban Dinda. Tapi-" Dinda menggantungkan ucapannya dengan raut wajah yang tak terbaca.

"Tapi apa Din ?" tanya Noval duduk di pinggir ranjang sambil menggosok rambutnya dengan handuk.

Dinda mendekat ke arah Noval mengambil handuk yang bertengger di pundak Noval lalu mengambil alih menggosok rambut Noval agar cepat kering.

"Tapi tadi Dinda cium bau parfum cewe dibaju yang abang pake semalem."

"Bau parfum cewe ?" Noval tampak tengah berpikir keras.

1,5 detik kemudian

"Ah mungkin bau parfumnya nana yang nempel. Dia semalem pas abang sama Daon selesai nganter Dia sampe rumah tiba-tiba dia meluk abang dari belakang terus bilang makasih," jelas Noval tanpa menutupi sedikit pun kejadian semalam.

"A aa a sakit Din, lepashh."
Dinda yang mendengar penjelasan Noval tanpa sadar menggosok dan mencengkram kuat rambut Noval hingga Noval meringis kesakitan.

"Eomma!" teriak Daon yang baru terjaga dari tidurnya lalu

Plak

Pukulan kecil menyentuh punggung tangan Dinda.

"Eomma, Appa kethakitan. Eomma lepas," teriak Daon dengan suara serak khas bangun tidurnya

"Eh iya aduhh maaf maaf bang gak sengaja," ucap Dinda merasa bersalah terutama sama Daon yang kini menatap tajam Dinda.

"Appa okay ?" tanya Daon memastikan keadaan Noval dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ututututu anak tersayang Appa khawatir sama Appa hm ? Appa baik-baik saja sayang. Eomma gak sengaja tadi. Maafin Eomma ya."

Noval mengangkat Daon kepangkuannya, menangkup kedua pipi Daon dan mencium keningnya lembut.

Dinda yang disebut-sebut pun menoleh cepat ke arah Daon.

"Anji angan ulangin ?" Daon mengacungkan jari kelingkingnya.

"Eomma janji, maafin Eomma ya sayang. Tadi gak sengaja." Dinda menautkan jari kelingkingnya dengan jari Daon. Hati Dinda masih diselimuti perasaan cemburu, tapi ia harus memasang senyum manis agar anaknya tidak marah lagi.

Pagi ini dilewati keluarga Noval dengan sedikit ketegangan setegang anu di pagi hari. - Gaje -

-------------######

Tbc
13/06/18

Maafkan daku yang membuat cerita absurd ini.

WHAT'S WRONG WITH PAK NOVAL (?) (SELESAI - Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang