Part 15

434 27 4
                                    

"Pagi," sapa Noval yang baru saja melewati anak tangga terakhir lalu duduk di kursi samping Tn. Anggara.

Pagi ini Noval tidak ke kantor karena ini adalah hari sabtu. Biasanya weekend Noval akan menghabiskan waktu untuk bercinta dengan kasur tapi tidak untuk hari ini. Hoodie biru, celana hitam selutut serta sepatu kets sudah terpasang rapi.

"Pagi val, mau ke mana pagi-pagi begini nak ?" tanya Tn. Anggara sambil menyimpan koran yang tengah dibacanya di atas meja.

"Oval, mau ke tempat Zeno yah. Mau bicarain masalah pernikahan. Kan minggu depan acaranya yah."

"Ah iya ya, semua surat-surat sudah semuakan nak ?"

"Tentu yah, berkas punya Dinda aku ambil dari berkas lamaran kerja dia kemarin."

"Anak Ayah licik juga ya."

"Gak licik yah, cuma manfaatin yang ada. Dari pada harus minta dia lagi ujung-ujungnya bikin dia repot."

"Ayah dukung semuanya nak, gunakan apa yang kamu punya buat kepentingan acara ini."

"Siap laksanakan Big Bos, Oval berangkat dulu ya."

Noval mencium punggung tangan Tn. Anggara lalu berjalan santai ke arah garasi. Lalu melajukan BMW putihnya ke kantor EO sahabatnya.

Noval turun dari mobil yang langsung disambut dengan antusiasme Zeno.

"Pagi Brooo," sapa Zeno dengan suara nyaring khasnya.

"Pagi bro, gimana keadaan lu ?"

"Terlalu baik, karna pagi ini di datangin CEO muda yang sangat sibuk."

"Lu nyindir apa apa ini."

"Becanda bro, ayo dah masuk dulu. Pegel ni kaki bediri nyambut lu."

"Gua gak minta disambut btw."

"Serah lu dah manusia sesukanya," cibir Zeno.

"hm"

Noval pulang ke rumah setelah menyelesaikan urusannya dengan segala kesiapan yang berhubungan dengan pernikahan. Bahkan gaun yang akan dipakai Dinda sudah selesai dibuat. Sebuah Gaun berwarna putih dengan sedikit sentuhan warna biru langit.

Sampai di rumah Noval melanjutkan waktu tidurnya yang ia pending tadi. Bahkan baru 2 menit kepalanya menyentuh bantal. Kedua kelopak matanya sudah menutup sempurna. Tidur nyenyak tak mempedulikan apapun lagi.

--------------#####

Sementara itu Dinda sedang berbenah barang-barang di kost annya. Pasalnya sore ini ia akan pindah lagi ke rumah Papanya. Noval menyuruhnya untuk tinggal sementara di rumah Papanya dengan alasan untuk kebaikkan dia sendiri.

"huhh.. Tangan ini rasanya gak sanggup lagi buat megang apapun." Dinda mengeluhkan barang dia yang ternyata cukup banyak sampai membuat tangannya kelelahan karena harus membereskan semuanya seorang diri.

Sampai di depan gerbang mansion Gunawan yang tidak lain adalah papanya sendiri Dinda kembali di uji kesabarannya. Pasalnya sudah 10 menit mobil berhenti di depan gerbang dengan klakson yang dibunyikan sekali-sekali tapi tak kunjung ada yang membukakan gerbang itu untuknya. Dinda turun dari mobil,lalu menekan bel yang ada di samping gerbang. Mendongak ke arah cctv lalu melambai-lambai seperti orang kurang kerjaan.

Selang beberapa detik barulah gerbang terbuka lebar dan nampaklah Pak Jo aka Pak Paijo satpam mansion dengan wajah nyengir tanpa dosa.

"Maaf neng, tadi bapak ke belakang bentar," ucap Pak Jo masih melihatkan cengirannya.

"Iya gakpapa Pak, ini tolong masukkan mobil ke garasi -

---------------------####

Tbc

13/05/18

Maaf, ceritanya terlampau flat dan tidak dapat feel nya.

WHAT'S WRONG WITH PAK NOVAL (?) (SELESAI - Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang