Daichi Sawamura meregangkan tangannya. Jemarinya nyaris tak berasa setelah berjam-jam mengetik berbagai macam laporan.
"CAPEEEEEKKK!"
Itu Tooru Oikawa.
Yang kerjanya cuma memperhatikan sang pujaan hati, Kiyoko Shimizu yang menulis proposal. Kadang merusuh diskusi (sok) penting Issei Matsukawa dan Takahiro Hanamaki. Kadang noel-noel pundak Hajime Iwaizumi. Kadang tiduran. Kadang nyemilin makaroni.
Frekuensi mengerjakan tugasnya lebih kecil dari main-mainnya.
Hajime mendesis, "Bacot. Semua juga capek kali."
"Istirahat dulu, kali. Lanjut lagi nanti." ujar Hayato Ikejiri. Ia juga sedikit lelah. Tooru sontak berteriak setuju.
Satori Tendou melirik jam dinding. "Lah udah jam 9 aja. Perasaan baru jam 5 tadi," ujarnya, "Udah kerja 4 jam! SAATNYA PULANG LALU BEBERSIH LALU TIDUR LALU MELUPAKAN SEGALANYA!!"
Tetsurou Kuroo menyambar bak halilintar, "Jam 5 pantat lo. Kita mulai ngerekap jam 6 tolol,"
"KiTAAA, YAKUUU, KUROO NGOMONG KASAR!1!"
"TABOK, WOI, TABOK!" timpal Hayato sambil tertawa.
"Pengen banget gue jait itu mulut," ujar Morisuke Yaku. Biarkan mereka heboh sendiri.
Sementara itu, Kiyoko menoleh ke Shinsuke Kita-ketua Organisasi. Tatapannya mengatakan bahwa ia setuju dengan yang lain, mereka butuh istirahat.
Shinsuke menghela napas. "Yaudah, istirahat dulu aja."
Sorakan senang terdengar dari dalam ruangan.
Tetsurou langsung melempar kertas berklip yang dipegangnya ke muka Koutaro Bokuto. Mereka mulai mereceh di pojok ruangan.
Koushi Sugawara dan Yukie Shirofuku pergi keluar untuk mengambil minuman.
Tooru langsung selonjoran, mencari posisi enak. Tanpa sadar kakinya nendang Eita Semi.
Eita emosi, bales nendang Tooru. Lalu terjadi adegan saling tendang.
15 menit ruangan hening.
Eh, enggak juga sih.
Ada suara cekikikan Tetsurou dan Koutaro, tendang-tendangan Tooru dan Eita, obrolan singkat tapi dalam oleh Satori dan semut-semut yang melintas, juga dengkuran Wakatoshi Ushijima.
Dia ketiduran aduh.
Yui Michimiya buka suara, "Eh. Mau main werewolf ga? Gue bawa kartunya."
Semua menoleh ke Yui.
"Lumayan buat ngilangin bosen," lanjutnya.
"Kalo bosen, mending lanjut ngerekap." sahut Asahi Azumane.
"Nah, bener itu." Shinsuke mengacungkan jempol.
"DIAM KALIAN ANAK-ANAK AMBISIUS!"
Morisuke menjawab, "WaH boleh-boleh! Udah lama gue ga main ww!"
"Masih bisa main, lu?" tanya Eita.
"Gue masih inget, Yaku jadi seer ga becus banget," tambah Tetsurou. Sikutan Yang Mulia Morisuke langsung melayang ke perut kanannya.
"Kartunya ada di tas gue," ujar Yui. "Oikawa, tolong ambilin."
Tooru mendelik, "Kenapa gue?!"
Mulut Yui membentuk sebuah kata. Ba-bu. Oqe.
"Pi, bangun Pi." Satori noel-noel pipi Wakatoshi.
"Apaan tuh, 'Pi'?" tanya Daichi.
"Sapi."
Halah.
"Mau pake apa aja, nih?" tanya Koushi sambil memilah-milah kartu.
"Pake Harlot aja." ujar Issei.
"Bangsat,"
Semua langsung ketawa. Koushi baru saja mengumpat.