Apa-apaan.
Dia kenapa, sih? Kenapa gak ngebelain gue?
Kenapa malah diem?!
"Sugawara, dong. Siapa lagi?"
Setelah Hayato berkata demikian, semua mata terfokus ke rekan seper-ibu-an Morisuke.Yang ditatap hanya mengalihkan pandangan, linglung.
"Suga, lo traitor?"
"Ya, mana ada, sih, maling yang ngaku?"
"Jadi gimana? Kita gantung Sugawara?"
"Ya udah. Udah ketahuan juga, sih-"
"Tunggu!"
Morisuke mengangkat tangannya. Ia akan berbicara lagi.
"Yang gue sampaikan barusan, itu baru hipotesa. Belom tentu bener," ujar Morisuke.
"Dan, mengutip apa yang Sawamura bilang sebelumnya, ini traitor.
"Dia masih villager selama werewolf belom mati semua. Jadi, ya, menurut gue, jangan digantung dulu. Kita cari werewolf aja." lanjutnya.
Hening.
Koushi menahan napas. Gelisah, juga lega karena Morisuke membelanya.
Tapi tetap saja, Koushi tidak bisa tenang. Siapa juga yang tahu,
mungkin ia akan mati sebentar lagi.
"Gue gak setuju," Tetsurou membuka suara.
Tuh, kan.
"Sawamura sama Yakkun ngomong kayak gitu, ada faktanya. 'Si ini traitor, tapi gak usah dibakar dulu. Kita cari aja werewolf-nya', kan?
"Kalau kayak gitu terus, sama aja. Kita justru ngorbanin good side lagi, lagi, lagi dan lagi.
"Karena seer kita yang sangat amat jago itu, belom dapet terawangan yang berarti. Buktinya, baru satu werewolf yang mati. Mana matinya karena ditarik hunter, lagi." ujar Tetsurou panjang lebar.
"Dua werewolf. Kita udah dapet dua werewolf," koreksi Hayato.
"Oh, ya. Kalo Brokuto dihitung, berarti ada dua werewolf yang udah digantung." ralat Tetsurou, "Anjir gua jadi kangen dia sumpah, huhuhu,"
Daichi berdecak, "Siapa sih seer-nya?"
"Persentase keberuntungannya pasti 0."
"Terus-"
❝ Waktu berdiskusi sudah selesai. Pilih satu orang untuk digantung. ❞
Koushi sudah pasrah.
❝ Sugawara Koushi, sembilan suara. Kamu kayaknya udah kehilangan semangat hidup banget, ya, Suga. Sampe ngevote diri sendiri gitu, hihi. ❞
"Haha hihi pala lo botak,"
❝ Sugawara silakan. Yui, tolong bantu. ❞
Sontak Koushi mengangkat kepalanya.
Yui? Apakah Yui sudah ditunjuk menjadi algojo baru?
"WOI, GUE UDAH BILANG YA! Gue gak mau jadi begituan! Enak aja, lo!"
Sugawara melirik Yui yang baru saja berteriak.
❝ Lakukan tugasmu, Michimiya Yui. ❞
"Gak! Sekali enggak, ya, enggak! Lo siapa sih, tiba-tiba dateng terus bikin kita semua kesusahan?!"
Moderator tidak merespon.
❝ Sepertinya aku sudah bilang untuk patuh dengan pesanku, bukan? Kenapa kamu melawan? ❞
Yui tidak menjawab.
❝ Ya udah. Kutembak kalian berdua, kalau begitu. ❞
DOR!
Peluru menembus kepalanya. Koushi tumbang seketika.
DOR!
Entah refleks atau bagaimana. Yukie langsung berlari ke depan Yui dan memeluknya erat. Keduanya berteriak.
Yang satu berteriak karena terkejut, yang lainnya berteriak menahan rasa sakit.
Peluru mengenai kepala Yukie.
Yui selamat.
❝ Nama, Sugawara Koushi. Karakter; traitor, belum berubah. Status; meninggal.
❝ Nama, Shirofuku Yukie. Karakter; villager. Status; meninggal.
❛❛ Silakan bersembunyi. ❞
🐺
E
ita berlari tergesa-gesa. Di ujung lorong, ia melihat sosok Tetsurou Kuroo.
"Kuroo, lo bilang Sugawara aman? Apanya yang aman?!" tanyanya langsung setelah menepuk pundak Tetsueou.
Tetsurou berbalik, "Dia emang aman, heh! Dia masih villager, belom berubah!"
"Terus kenapa lo malah nge-vote dia? Plin-plan banget, sih, jadi orang!"
"Ya gue belom dapet werewolf, kampret! Mau bakar siapa lagi? Salah bakar, malah kita yang mati. Lo mau? Gue sih no."