Malam ini sama seperti malam biasanya. Morisuke bersembunyi di tempat yang sama.
Ia melamun sambil memperhatikan lembaran kertas dari Hajime. Sungguh, kode dari Hajime Iwaizumo tidak terlalu membantu.
Clue apa yang akan Iwaizumi berikan selanjutnya? Hukum Newton? Rumus segitiga air mancur? Teori asal-usul kehidupan? Pengertian mekanika kuantum? Sejarah Perang Dunia Kedua?
Pengen kumarahin aja, ujar Yaku dalam hati. Ngasih kode, tuh, yang bener napa.
🐺
"Psst, woi!"
"Apaan, njir?"
"Lo ngerti clue terakhir dari Iwaizumi? Itu ngarah ke elu, oon."
"Iya, elah, gue juga tau. Gue yakin ada yang sadar tentang itu, kok. Tapi dia pura-pura gak ngerti. Kita makan aja dia."
"Lah, siapa?"
"Yaa, lo pikir aja."
🐺
Ketika sedang menunggu moderator berkata pagi telah tiba, Yukie bertemu dengan seekor werewolf. Ia menahan napas supaya werewolf tidak sadar akan keberadaannya.
Kebetulan, malam ini dia bersembunyi sendiri. Yui sudah lebih dulu ditarik Daichi.
Dan, boom. Tanpa sadar kakinya menginjak plastik bekas cilor yang tadi Tetsurou dan Koutaro makan. Mereka buang sampah sembarangan, dan ternyata sampahnya disini.
Werewolf sontak menoleh. Dalam hitungan detik, orang itu maju dan mencakar pundak Yukie.
Yukie berteriak. Ia berusaha sekuat tenaga untuk mendorong werewolf. Lengannya sakit luar biasa, sehingga dorongannya tidak terlalu berguna. Ia butuh sesuatu untuk menahan cakar werewolf.
Matanya melirik sekitar, mencari barang terdekat yang bisa ia gunakan.
Tidak ada! Hanya ada bantal leher bau yang sering dipakai Oikawa.
Sedikit berteriak, Yukie berusaha mendorong werewolf, sekali lagi.
Seumur hidup Yukie tidak mau lagi betemu dengan anjing dan sebangsanya.
Setelah mendorong werewolf hingga terjatuh, Yukie berlari keluar ruangan. Ia perlu benda berat atau tajam untuk dilemparkan ke werewolf. Bisa gaswat kalau dia mati sekarang.
Iya, gaswat.
Apa sih.
Yukie berlari ke kelas sebelah. Ada gunting disana.
Tangan Yukie bergetar ketika mengambil benda tajam itu. Matanya menatap was-was ke arah werewolf yang mulai bangun kembali.
Ia baru saja akan melemparkan guntingnya ketika moderator berkata,
❝ Pagi telah tiba. ❞
❝ Tadi malam werewolf menyerang warga. Untungnya, guardian benar melindungi orang. Tidak ada yang mati malam ini. ❞
❝ Berkumpul ke lapangan dalam sepuluh detik, ❞
🐺
Benar, tadi malam guardian melindungi seseorang.Mata Hayato menangkap sesuatu yang aneh dengan Yukie dan Yui. Sejak tadi kedua perempuan itu berjalan sambil meringis. Lengan baju Yukie kemerahan. Sedangkan Yui, kakinya yang menyeramkan. Darah terlihat jelas di kakinya.
"Shirofuku, Michimiya, kalian kenapa?" tanya Shinsuke.
Yukie memelas sambil turun untuk duduk bersila, "Dicakar werewolf." jawabnya.
Yui ikut duduk, sambil sesekali meringis. "Ada yang punya perban? Ini sakit banget, sumpah. Mau mati aja rasanya."
Seseorang mendecih dalam hati. Yaudah, mati aja sana.
Eita menoleh ke Koushi, "Clue-nya udah ada?"
Koushi mengangguk.
Clue dari Hajime tertulis,
「
Ketika pertama kali ditepuk punggungnya, si Pengkhianat tidak akan bereaksi. Begitu juga selanjutnya.
」
Mampus. Clue pertama yang ada kalimatnya.
Sebelumnya Hajime hanya memberi huruf dan angka, kali ini dalam bentuk kalimat.
Tidak cukup menjadi pakar kimia dan ahli matematika, Iwaizumi mau jadi pengamat bahasa juga?
"Wah, tumben panjang!" ujar Satori.
"Tidak bereaksi? Maksudnya, cuek? Atau gimana?"
"Ada anak bahasa, gak, disini? Ini tersurat atau tersirat, ya?"
"Pasti tersirat. Kalo tersurat, ya melanggar peraturan, dong."
"Lah iya bener juga,"
"Ehm, entah kenapa, kalau berdasarkan clue sebelumnya, kayaknya ini IPA." ujar Morisuke.
Semua serempak menoleh.
"Well, iya kan?" tanya Morisuke sekali lagi.
Hayato menepuk tangannya, "Bener juga. Ini maksudnya pasti- lah gua kan anak IPS,"
"Tapi yang gue gak ngerti, ini. Punggung ditepuk? Itu penyakit? Nyeri punggung atau Faktor Usia?" ujar Morisuke.
"Faktor Usia, njir. Gua ngekek." sahut Tetsurou.
"Ngakak-ngekek, diem lo."
"Galak amat bunda."
"Guys, gue pikir bukan saatnya kita ngomongin itu," ujar Daichi.
"Kode Iwaizumi kali ini mengarah ke pengkhianat, traitor, halfblood, atau apapun itu. Selama werewolf masih hidup, mereka masih villager,"
Koushi mengangguk, "Oh maksud lo, kita gak perlu bakar pengkhianat untuk saat ini, gitu?"
"That's it. Kita fokus untuk mencari werewolf. Traitor diurus belakangan aja,"