─ permainan dimulai

5.8K 898 376
                                    

Halo, selamat malam. Saya Moderator kalian. Silakan berkumpul ke lapangan di bawah, dua menit lagi malam akan tiba.


Semua bingung.

Pertama, itu suara darimana?

Kedua, siapa yang ngomong?

Ketiga, kenapa dia tau mereka lagi main werewolf?

Lalu—


"Dua menit lagi malam akan tiba? Lah bego, ini aja udah jam 9. Masa belom malem?" tanya Tetsurou.

Oke, terserah masnya aja.


Hei, kan saya suruh kumpul di lapangan. Cepet! Lamban banget si lo pada,

Intonasinya berubah.

"Lah apaan sih?" ujar Yukie kebingungan.


Apaan sih apaan sih, tinggal nurut aja jadi anak! Kalian nyari Moderator, kan? Saya Moderatornya! Mau main gak?!

"Lah ngegas sia," desis Hayato.

"Udah, ayo ikutin aja." ujar Daichi, "Dari suaranya, kayaknya itu guru dari ruangan E. Yang matanya cuma bulet itu,"

"Kesepian kali dia. Pengen buat kerusakan." tambah Morisuke.

Koutaro menimpali, "Emang ya, jomblo dari lahir."

"Lah gue kira itu suara pak Present Mic?" tanya Satori.

"Sisi mana pak Mic, coba."



Setelah sedikit perdebatan, mereka keluar dari ruangan, berjalan ke lapangan outdoor.

Bagus, sekarang duduk melingkar. Anggap saja seperti permainan werewolf biasa, tapi ini beneran. Asik.

Walaupun bingung, mereka nurut. Duduk membentuk lingkaran sambil tetap memegang kartu masing-masing.

Baguuus. Saya akan mulai mengabsen beberapa saat lagi. Ohya, saya bukan gurita ga tau diri itu ya! Enak aja!

"Moderator macam apa," gumam Hajime.

Bacot. Gue kasih kartu merah, ya, lo mati juga.

Ini Moderator kok nyebelin banget ya.




Oke! Tutup mata kalian. Yang buka mata pas role nya gak dipanggil mati di tempat,

Yukie teriak histeris, panik.

"Paling lagi bercanda tuh dia. Ikutin aja, nanti kita lapor aja ke polisi," sungut Hajime. Masih belom terima dikasarin.

Cot. Tutup mata semua! Gue mau ngabsen!












Seer, buka mata!

Tetsurou merasa ada pergerakan dari Koutaro, yang duduk di sebelahnya.






Oke, tutup mata. Guardian!

Lagi-lagi, Tetsurou merasakan pergerakan dari Koutaro.







Ghost, bangun!

Koutaro gerak lagi. Tetsurou mulai kesel.






Hunter, bangun!







Blacksmith, bangun!

"BrO Lo KaLo buKAN bLaCKSMitH GaUsAH GErAk kenaPA DAh," teriak Tetsurou sambil menampar kecil paha temannya.

"GUE KEBELET PIPIS wOEEEE,"

EH MALAH RIBUT NI DUA, MINGKEM WOI MINGKEM! RUSUH BAT SIH!

"Lagian si Bokuto nih, gabisa diem!"

"LaH BADAN-BADAN GUA KOK ELO YANG SEWOT?!"

DIEM DIEEEEMMM! Lo dua kalo ribut lagi gue kasih kartu merah.

Kicep.






Oke, gue lanjut. Traitor bangun!



Cursed, bangun!

Tooru mengaduh tertahan, "SugaAaAA, lo pake traitor terus pake cursed juga??? GiManA MAO MENAAAANG,"

"Yamaap," sahut Koushi.

"YAMAAP YAMAAP PALAMU MELAYANG?!"




Gue lanjut. Werewolf, bangun!

"EH LO WEREWOLF YA, CHI?!" tuduh Satori.

"ENGGAK ENAK AJA!" balas Daichi.



Terakhir, tanner. Tanner, bangun!




Oke, udah semua nih ya? Eh, kurang satu. Villager, gausah bangun. Ga guna.


Absen selesai. Malam telah tiba. Sekarang, cari tempat bersembunyi paling aman. Selamat menghindari serangan werewolf.

Kalian cuma boleh sembunyi dari batas pagar lapangan sampai gedung kelas A. Lewat dari situ, diskualifikasi. Kartu merah. Mati di tempat.

Koushi bergidik. "Apaan sih, mati-mati? Itu orang ngomong mati gampang banget kayaknya?"

"Ini berlebihan. Gue mau panggil polisi." ujar Wakatoshi.

"Pi, sinyal tiba-tiba ilang barusan." balas Satori, "Tadi gue udah coba nelpon polisi, entah kenapa sinyalnya gaada,"

Takahiro menyalakan ponselnya, "Eh iya anjir, sinyalnya—"

Sinyalnya beneran hilang.

Padahal biasanya mereka bisa update snapgram di lapangan ini. Kenapa tiba-tiba tidak ada?

"Yaudah, gue langsung ke kantor polisi." ujar Wakatoshi kemudian. Ia membuka pintu pagar yang mengitari lapangan.
















Tiba-tiba, lelaki besar itu tersentak. Wakatoshi tersetrum 10000 volt listrik.

Ia ambruk saat itu juga.


Hidungnya mengeluarkan darah.

werewolf games. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang