Sasuke Pov
Aku duduk di berhadapan dengan ayahku saat ini. Setelah kami berdebat cukup panjang, ia memilih diam. Aku dapat melihat setiap sudut ruangannya penuh dengan bunga Lily kesukaan ibu. Aku tak tahu apa yang ia lakukan. Ia seperti anak kecil yang tak mengerti akan tindakannya.
"Kau akan tetap bertunangan dengan Karin, Sasuke"
Aku menghela nafas, sudah dari dulu aku menjelaskan bagaimana sifat Karin di sekolah, bahkan kata Naruto tak di perdulikannya dan ia menganggap aku dan Naruto bersekongkol.
"Lakukan apa yang ayah ingin lakukan, dan aku akan lakukan apa yang ingin aku lakukan"
"Kau hanya akan menyesal, Sasuke. Kau masih bocah dan sudah berani melawan orang dewasa yang lebih mengenal dunia di bandingkan dirimu, gadis penjual bunga itu pasti mengincar sesuatu, sangat tidak mungkin baginya untuk tidak memanfaatkanmu Sasuke"
Cukup sudah, aku benar-benar lelah.
"Jangan pernah cerminkan hidup ayah yang dulu dengan hidupku sekarang, aku rasa ayah perlu berobat!"
Aku langsung pergi begitu saja dan mendengar jeritan "anak kurang ajar" darinya. Bicara dengan ayah memang selalu sia-sia. Aku tahu, jika aku memilih pergi sama saja namaku akan di Black List olehnya agar aku tak bisa bekerja dimanapun. Aku baru sadar bahwa Uchiha memang menyeramkan di saat seperti ini, aku tahu karna ayah melakukannya pada Itachi. Sampai sekarang aku belum tahu bagaimana kabar Ibu dan Itachi. Dimana mereka berada dan apa yang sedang mereka lakukan.
"Sasuke?"
Aku menoleh melihat Gaara yang datang menghampiriku. Apa yang ia lakukan disini?
"Meminta restu?"
Dia menyeringai, sepertinya dia terlalu banyak ikut campur di kehidupanku
Aku memilih mengacuhkannya dan pergi. Terakhir yang ku lihat ia menuju ruangan ayahku. Apapun yang ia lakukan jangan perdulikan untuk saat ini.
...
...
...Beberapa bulan kemudian semuanya berjalan lancar, tak ada tanda-tanda yang mengganggu hubunganku dan Sakura. Kami sudah lulus dan akan menuju Universitas pilihan kami. Aku memilih jurusan bisnis, dan Sakura jurusan kedokteran sama dengan Naruto dan Hinata. Hanya saja Universitas kami berbeda. Aku, Naruto dan Hinata memilih Universitas Konoha, dan Sakura ke Universitas pilihan Sasori kakaknya. Ia belum memberitahuku dimana itu karna Sasori belum menentukannya juga.
Naruto dan Hinata semakin dekat dan Naruto berencana menjadikannya pacar. Ia tak khawatir lagi dengan Neji karna Neji melanjutkan pendidikannya di London.
Sai dan Ino, mereka menikah. Setelah kelulusan mereka mengalami kecelakaan yang tak terduga yang membuat Sai harus bertanggung jawab. Aku rasa hidup mereka kini bahagia.
"Nee, Sasuke-kun ayo kita pulang"
Aku mengangguk, aku tak lagi tinggal di rumah kakek, melainkan di apartment milikku sendiri, aku hanya cukup membayar listrik dan air karna apartment itu milikku sekarang setelah susah payah aku mengumpulkan uang. Aku bekerja di perusahaan kakek dan berhasil membuka berbagai cabang. Walaupun perusahaan itu masih satu jantung dengan perusahaan ayah, tetap saja aku tak sudi lagi menginjakkan kaki di perusahaannya. Tidak untuk saat ini.
"Aku merindukanmu"
Aku hanya tersenyum, tidak biasanya Sakura begitu manis padaku. Ia belum pernah mengatakan bahwa ia mencintaiku. Aku hanya selalu mendengar bahwa ia suka, suka padaku. Ada dia di sisiku sudah cukup untukku.
"Boleh aku menginap?"
Aku sedikit terkejut dan langsubg memberhentikan mobilku. Ia juga terluhat terkejut.