Krik...
Krikk...
"Ehem...."
Kizashi menghampiri Sakura dan pria yang 5 tahun lebih tua dari putrinya itu. Ia membawa satu pot teh hangat dengan 2 cangkir.
"Apa itu sakit?"
Pria itu menatap Kizashi lalu mengangguk, ia masih memegang es yang di bungkus kain yang di tempel pada pipinya untuk kompres.
"Bagaimana bisa seorang anak kecil punya kekuatan monster?"
Sakura mendelik pada keluhan pria merah di depannya. Jika saja ayahnya tidak datang pasti Sakura akan membuat pria merah itu langsung hilang ingatan.
"Hahaha, maafkan putriku ini Sasori"
"Sebenarnya dia siapa ayah?"
Pria yang dipanggil Sasori itu tersenyum
"Aku? Calon suamimu"
"Yaisshhhh!"
"Maaf"
Sasori mulai menjaga jarak, jika tidak ia pasti sudah di hancurkan
"Dia itu, kakakmu.. kakak kandungmu"
"Apa? Ahahahahhahahahahahaaa yang benar saja? Hahahaha ayah bercandamu jelek sekali"
Ctak!
"Aduh jidat!"
"Dasar tidak sopan! Maafkan tingkahnya Sasori"
Sasori hanya mengangguk dengan senyum kaku, ia melihat Sakura menatapnya sangat sengit seperti bertatapan dengan musuh.
"Bukankah aku anak tunggal? Aku tak pernah punya saudara"
"Akan ku jelaskan"
Kizashi menaruh tehnya dan menghembuskan nafas sejenak
"Hah dulu Sasori lahir tidak normal, ia sakit Sakura"
"..."
Sakura kembali menatap Sasori, pria merah itu masih tersenyum lebar dengan wajah baby-face nya
"Kemudian, Dokter Tsunade berbaik hati mau membiayai semua pengobatan Sasori, dengan catatan Sasori akan di adopsi olehnya"
Sasori mengangguk membenarkan
"Kami tidak punya pilihan, kami tidak mungkin membiarkan Sasori kami kenapa-kenapa, dengan itu aku setuju Sasori diadopsi dan aku juga Mebuki bebas menemuinya"
"..."
"Saat kau lahir, Sasori yang selalu menjagamu hingga umurmu 3 tahun dan setelah itu Dr. Tsunade pindah tugas ke Konoha dan membawa Sasori. Jadi karna aku dan Mebuki sepakat untuk tidak mengatakan apa-apa makanya aku belum memberitahumu. Setelah ibumu meninggal kita sepakat pindah ke Konoha bukan? Itu karna permintaan Dr. Tsunade"
"Ja.. jadi...?"
Sasori berdehem
"Aku yang imut dan tampan ini adalah kakak mu, Saki... dan juga seorang dokter muda yang sukses..."
Ting
"Uhuk... "
Sasori terkekeh setelah ia mengedipkan sebelah mata dan membuat Sakura terbatuk. Ia benar-benar senang melihat adiknya itu.
"Lalu bagaimana dengan Tsunade-san?"
"Ahh Nenek? Dia baik-baik saja, sekarang dia berada di London, dia pindah tugas lagi kesana. Ayah tau kan ambisinya sangat besar? Padahal dia sudah nenek-nenek sekarang"