Chap 19

16.9K 1.1K 94
                                    

"Maaf jika masih berantakan"

Karin membuka kulkas dan melemparkan soda pada Gaara. Ia langsung duduk dan melihat Gaara yang menatapnya aneh.

"Kau memberiku soda di pagi hari?"

"Kau berharap aku punya kopi?"

"Tidak"

Gaara menaruh soda tersebut di atas meja dan ia menatap sekitar isi apartment Karin. Ia heran, apakah ini bisa di sebut Apartment atau kandang kuda.

"Kapan kau datang?"

"Dua hari yang lalu, aku malas bersih-bersih"

Gaara melihat pakaian Karin berserakan serta beberapa interior yang belum ia tata. Sungguh pemandangan pagi yang mengenaskan bagi Gaara.

"Kau tak meminumnya?"

"Tidak, terimakasih"

Gaara berpikir sejenak. Untuk apa ia mau menerima ajakan Karin dan bolos dari kantornya. Sekarang sekretarisnya menelephone dan ja harus mengangkatnya.

"Aku rasa akan datang besok, aa baiklah"

"Siapa?"

"Sekretarisku"

"Oh..."

"Apa kau ingin mengatakan sesuatu?"

Karin terkekeh

"Kau sangat to the point"

"Katakan saja"

Karin berdiri dan ia kini duduk di meja, tepat di depan Gaara.

"Kau tahu apa yang terjadi setelah kau membuatku batal menikah dengan Uchiha Sasuke?"

"Kau pergi?"

"Salah! Kau yang pergi Gaara. Kau pergi setelah pernikahan itu hancur tanpa tahu bahwa kau pelakunya"

"Aku?"

"Ya! Kau!"

Karin semakin mendekatkan dirinya dan ia menarik dasi Gaara.

"Kau menghamiliku!"

Brak!

Gaara sedikit mendorong Karin dan ia membulatkan matanya. Ia menatap iris merah milik Karin dan senyum sinis Karin yang terlihat kecut.

"Aku? Menghamilimu? Hahaha kau gila?"

"Kau menikmati tubuhku dan terus memanggilku Sakura..."

"Itu tidak mungkin"

"Apa aku terlihat berbohong?"

"Kenapa baru sekarang?"

Karin melipat tangannya di dada

"Aku hanya ingin memberitahu saja, lagipula tak pernah ada hal buruk diantara persaudaraan kita"

Gaara menatap Karin tak percaya, wanita di depannya itu membuka soda dan meminumnya dengan wajah santai.

"Kenapa kau tak bilang Karin? Lalu mana? Mana? Apakah dia perempuan atau laki-laki?"

Karin menoleh

"Perempuan"

"Dimana?"

"Kau berharap aku mau merawatnya dan melahirkannya?"

"Kau membunuhnya?"

"Iie, aku membuangnya..."

"Apa!?"

"Kurasa kau tidak tuli"

Fall In A Hug (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang