"Aku pasti akan merindukanmu..."
Sakura menahan tangisnya dengan memeluk Aoi. Ia mengusap air mata Aoi dan tersenyum padanya.
"Jaga kesehatanmu"
Aoi mengangguk pada Sasuke, ia juga memeluk Eiji dan melambai padanya.
"Aku akan kembali"
Sasuke memeluk Sakura dan menepuk kepala Eiji, Aoi telah pergi dengan Karin dan Gaara. Setelah semua yang terjadi, Aoi memilih akan memberi Karin dan Gaara kesempatan. Mereka akan menikah di luar negeri dan akan menjaga Aoi.
"Ayo kita pulang"
Sakura mengangguk, kini ia hanya harus merasa lega dan menunggu Aoi kembali. Melihat gadis itu tumbuh besar dan bahagia.
....
....Hari telah berganti. Sudah seminggu semenjak Aoi ikut bersama Karin. Sakura kini menjadi lebih tenang dan menjalani harinya seperti biasa. Besok ia akan pergi bersama Eiji, ayahnya, Sasuke dan keluarga Sasuke. Ia sudah menyiapkan tenaganya untuk besok. Dan ia juga senang, Itachi dan Sasuke sudah bicara lagi.
"Dokter, ini tidak sakit kan?"
Sakura tersenyum melihat anak kecil seumuran Aoi yang tengah memegang perut ibunya yang hanya tersenyum maklum.
"Kau tahu, sesakit apapun nanti ibumu saat melahirkan adikmu, setelahnya hanya akan ada kebahagiaan"
"Jadi, walaupun nanti ibu kesakitan, ia akan merasa bahagia?"
Sakura tersenyum
"Tentu saja"
"Apakah ibu juga bahagia saat aku lahir?"
Ibu dari gadis kecil itu memeluknya
"Tentu saja ibu bahagia"
"Terimakasih dokter, aku akan menyayangi adikku karna dia akan membuat ibu bahagia"
Mereka berdua berpamitan setelah berkonsultasi. Sakura menatap jam tangannya, sudah waktunya ia pulang. Ia segera menggantung jas dokternya dan mengambil pakaian hangatnya.
"Ahhh semoga besok menyenangkan"
...
...
..."Ibu cepat! Kau bisa terlambat!"
"Hai-hai"
"Itachi-kun, berhenti membuat ibu tergesa-gesa, lagipula kita tak akan ketinggalan"
"Ayah seperti anak kecil"
Touya dan Konan kemudian menggeleng bersamaan
"Ckckckckckck"
"A-hahahaha souka?"
"Ayo kita berangkat, ayah dan ibu sudah siap"
Mereka semua kini menuju taman Konoha untuk Hanami. Sasuke telah kesana bersama Madara, dan tampaknya Madara membawa semua koleksi buku komiknya -_____-
"Tidak ada yang lebih baik dari bunga Sakura. Hahaha, lihatlah Sasuke"
Sasuke hanya tersenyum menanggapi kakeknya. Ia membuka kaleng soda dan meminum isinya.
"Tapi Sasuke, ahh punggunggu"
Madara langsung duduk di alas yang telah Sasuke siapkan. Ia memukul pinggangnya dan mengeluh beberapa kali
"Kau tega membuat kakekmu seperti ini huh? Untung di umurku aku masih sehat"
"Kakek yang terbaik"
"Ayayaya apa aku mendengar pujian sekarang dari mulutmu setelah hampir tersumbat telingaku ini?"
"Arigatou, kakek"