Chap 12

15.5K 1.3K 114
                                    

         Eiji memasang tangan di dagu. Sebelah alisnya naik dengan mata menyorot penuh pada sepeda barunya yang ia beli bersama Kizashi.

"Apa kau tidak suka?"

Eiji menggeleng

"Eiji suka, hanya saja Eiji berencana akan mengubah sedikit warnanya"

Kizashi menepuk kepalanya cucunya itu.

"Ayo berangkat, jangan sampai terlambat"

Eiji mengangguk lalu ia berpamitan pada Kizashi. Ia mengayuh sepedanya dengan santai. Wangi bunga Sakura di sepanjang jalan membuatnya merasa tenang.

"Rasanya seperti di peluk Okaasan"

Brak!

"Wahhh aku sengaja ya? Hahahaha! Gomen ne"

Eiji berhenti di sebelah gadis seumurannya yang kini jatuh terduduk karna ulah dua bocah laki-laki yang kini berlari sambil tertawa. Eiji ingat, mereka satu sekolah dengannya.

Eiji mengulurkan tangannya untuk membantu dan mata caramel gadis kecil itu hanya menatapnya tanpa membalas. Kepalanya menunduk dan rambut merahnya yang panjang tampak berantakan. Seragamnya juga lusuh. Gadis itu berdiri dan berjalan. Eiji hanya memiringkan kepalanya bingung. Sepertinya ia melihat gadis itu kemarin, ya mungkin saja teman kelasnya.

"Permisi"

Eiji mengejarnya dengan sepeda, ia berhenti tepat di depan gadis kecil itu

"Kita satu sekolah bukan? Mau pergi denganku?"

Gadis itu menggeleng dan tetap berjalan

"Baiklah, aku duluan"

Eiji hanya menghela nafas. Tidak baik dia memaksa ataupun ikut campur.

Gadis itu menatap punggung Eiji yang kian menjauh, ia memegang dadanya dan air matanya menetes. Bukan karna ia merasa bersalah karna tak menghiraukan bantuan orang lain, tapi ia hanya takut, takut jika ia di bully.

..
..
..

         Naruto keluar dari mobilnya dan mengambil amplop berisi dokumen milik Hanabi yang lupa dibawa. Ia melihat gedung di depannya dan membuka kacamata. Naruto menelisik sebentar, banyak yang berubah dari gedung sekolah dasar di depannya. Dulu belum di bangun gedung lagi di sebelah timurnya dan bangunannya masih sederhana. Tapi jaman sudah berkembang dan itu membuatnya terkekeh tatkala mengingat bagaimana ia dulu selalu menarik Sasuke agar tidak di serbu para gadis liar.

"Yosh!"

Naruto melangkahkan kakinya, ia harus mencari Hanabi.

Tring... tring...

Berjalan menyamping dan melihat siapa yang ada di belakangnya.

"Oh, bocah!"

"Ohayou"

Naruto tersentak, ia melihat keatas sebentar lalu dengan canggung membalas sapaan Eiji

"O-ohayou. Kau yang kemarin di restaurant?"

Eiji mengangguk

"Aahhh senang bertemu lagi denganmu"

"Sedang apa paman disini?"

"Ah aku? Hanabi meninggalkan dokumennya, aku rasa ia lupa. Kekasihku adalah kakak Hanabi"

"Berikan"

Naruto menautkan alis

"Berikan padaku, aku yang akan membawanya pada Hanabi-sensei"

"A-a sou desuka?"

Fall In A Hug (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang