Bambam POV
"Kenapa harus laper di jam segini" Aku bangun dari tempat tidurku
Dengan niat ku sepenuh hati ku berjalan ke arah kulkas berharap masih ada sisa makanan belanjaan bulan kemarin,aku malapal kan doa doa yang ku hapal. Satu dua tiga dan kosong,wajah ku berubah menjadi datar setelah melihat kenyataan ini
"Ckk.. Kudu belanja kan" Aku ambil kunci mobil yang berada di nakas dan turun ke lobby.
Aku tinggal sendiri di apartemen soalnya ayah jarang ada dirumah. Ayah selalu sibuk dengan pekerjaannya pulang pergi keluar negeri,jadi aku belajar mandiri tinggal sendiri,kalo mama sudah pergi mendahului kami
Tanpa berpikir panjang aku menyalakan mobilku,aku mengitari taman di dekat apartemen ku, melihat jalanan yang sedikit ramai dengan kendaraan. Dan kemudian aku menemukan sosok gadis mungil yang aku sayangi selama ini
"Eh itu bukannya Yera yah?" Ucapku sembari memberhentikan mobil ke pinggir jalan.
Niat ku hanya ingin membuatnya kaget dan berencana mengajaknya pulang bareng tapi apa yang aku liat dia sedang menangis? Melamun? Tidak Yera mobil itu. Aku berlari dan menarik nya dalam dekapan ku
"Yera kamu ga apa-apa?" Tanya ku khawatir
"Ba-m bam" jawab dia sembari memeluk ku erat dan menangis sejadi jadinya
"Aku anter pulang yu" ajak ku
"Hikssss.... Hikssss......"
Yera tetep nangis,tanpa berpikir lama aku langsung menggendong tubuh Yera kedalam mobil. Aku bingung mengantarkan nya kemana karena setiap kali pulang bareng Yera cuma minta anter sampe cafe tempat dia kerja.
"Ra aku harus antar kemana?"
"Hikssss...... Hikssss...... Appa"
Ku tangkup wajah mungil itu dan mengusap pipi nya pelan
"Yera dengerin aku,tenangin diri kamu dulu baru kamu cerita sama aku yah. Aku bakal nunggu kamu sampai kamu mau cerita oke?" Yera hanya mengangguk pelan
Yera menatap luar jendela dan tak terdengar suara apapun
"Ra?" Aku melirik nya untuk melihat keadaan nya
Ku lihat kembali Yera dan menari lembut kepalanya hingga membuat kami berhadapan
"Kamu pasti cape?sampai ketiduran gini"
"Kamu tidur di apartemen aku yah,aku ga bakal macem-macem sama kamu. Kamu harus tau aku sayang kamu ra."
Aku memarkir kan mobil ku dan menggendong nya lembut,membawa ke dalam kamar ku
"Tidur yang nyenyak ra,nanti kalo kamu bangun kamu hutang cerita sama aku" aku menarik selimut dan menutupi tubuh mungilnya
"Dinginn.." suara itu terdengar pelan di telingaku saat pergi meninggalkan kamar,aku kembali kedalam kamar dan mendapati Yera dengan keringat dinginnya dan tubuh nya yang panas
Aku membawa ember kecil dan handuk untuk mengompres badannya. Gak lama Yera tidur walaupun tidak pules dan ngelindur tentang ayah nya.
"Cepet sembuh ra" ucap gue sambil mengecup dahi Yera
Apa apa an kamu ini bam,kamu ngapain nyium rara ya ampun. Aku menepuk jidat ku berkali kali,muka ku sudah merah layaknya udang rebus
Pagi hari
"Ap-pa"
"Ra udah bangun" kata ku langsung memegang keningnya
"Ra mau ke rumah sakit?" tanya ku sembari membantu dia duduk
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kecil || BTS
Fanfiction☘ Sedang di revisi ☘ ☘ Mohon bersabar ☘ Di baca dulu,di jamin suka awokawok^^ Cerita kehidupan Kim Yera yang sangat tertekan dengan trauma atas kepergian ayahnya ia pun harus di benci oleh ibu dan ke-7 kakak nya karena kesalah pahaman dan fitnah. D...