"Yera kumohon bertahanlah" Baekhyun di buat panik karena Yera menekan tombol darurat
Xiumin, Baekhyun dan beberapa perawat sedang sibuk menyiapkan barang-barang untuk melakukan operasi.
"Baekhyun!dimana Yera?" teriak Minho di luar ruangan Yera
"Minho kumohon tenang, ikut ke ruanganku sebentar ini darurat" ucap Xiumin dan berlari ke ruangan nya
Mereka duduk di ruangan Xiumin dengan suasana tegang
"Minho kumohon tanda tangani surat ini" Xiumin menyodorkan dua buah berkas
"Untuk apa?" Minho menerima berkas tersebut dan membacanya
"Aku tahu kau menyayangi Yera tapi jika kita tidak melakukan ini, maafkan aku. Aku tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan Yera"
Minho terpaku mendengarkan pernyataan Xiumin. Kehilangan adik kesayangannya?tidak, tidak, tidak.
"Selamat kan Yera kumohon"
"Kau tanda tangani surat tersebut, tetapi kemungkinan kecil Yera selamat dan bertahan hidup"
"Lalu kenapa kau memintaku menanda tangani surat ini tapi kenyataannya Yera tidak akan selamat" Minho emosi
"Kita akan berusaha Minho, Yera hidup atau mati itu takdir tuhan"
"Tapi aku tak mau kehilangan dia" Minho menangis di ruangan xiumin
"Berdoa lah pada tuhan, aku dan timku akan berusaha dengan maksimal"
Minho dengan tangan bergetar menanda tangani berkas tersebut, dan berlari ke ruangan Yera.
"Biarkan aku bicara sebentar dengan Yera" Minho meminta itu pada semua orang yang ada di ruangan Yera
"Baiklah, kau punya waktu sebentar sebelum operasi dilakukan"
semua orang pergi meninggalkan Yera dan Minho di ruangan itu
"Yera maafkan oppa"
"Tidak oppa, tidak usah minta maaf. Aku yang harus minta maaf karena telah merepotkan mu selaman ini dan aku ingin berterima kasih karena kau telah mau menjadi kakak laki-laki yang sangat baik kepadaku. Terima kasih atas kasih sayang mu, pelukan mu, cinta mu, dan perhatian-perhatian kecil yang telah kau berikan kepadaku. Entah aku akan bertahan atau tidak tapi tetaplah seperti oppa yang dulu. Oppa yang ceria walaupun aku sudah pergi dari dunia ini" senyum Yera yang di hiasi dengan butiran air yang jatuh di pipi nya
"Tidak berjanjilah kau akan selamat, berjanjilah kau akan terus bersamaku, berjanjilah menjalani hidup yang lebih indah Yera. Kumohon kau sudah janji akan merayakan ulang tahun mu yang ke tujuh belas lusa nanti, ayo kita lakukan itu. Meniup lilin bersama, memotong kue, membuka kado, dan makan malam bersama" Minho menggenggam tangan Yera sangat erat seakan perpisahan sudah di depan mata
"Doa kan saja aku selamat oppa. Satu lagi yang aku minta suatu hal pada mu. Tolong maafkan ketujuh kakak ku, maafkan lah mereka. Mereka tidak bersalah"
"Tidak Yera, aku tak bisa. Mereka sudah terlalu kejam kepadamu"
"Oppa mereka salah satunya orang yang tau pembunuh yang telah memberikan sun-tikan i-tu" napas Yera memberat, mengucapkan kata kata saja terasa seperti pisau yang menancap di dadanya
"Yera kumohon bertahan, siapa pembunuhnya Yera?katakanlah" Minho mulai panik melihat Yera yang kesakitan
"Mere-ka tau semuanya op-pa"
Xiumin dan timnya memasuki ruangan dan mulai memasangkan alat-alat di tubuh Yera. Baekhyun menyeret Minho keluar untuk duduk.
"Apa Yera akan selamat?" tanya Minho dengan senyuman canggungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kecil || BTS
Fiksi Penggemar☘ Sedang di revisi ☘ ☘ Mohon bersabar ☘ Di baca dulu,di jamin suka awokawok^^ Cerita kehidupan Kim Yera yang sangat tertekan dengan trauma atas kepergian ayahnya ia pun harus di benci oleh ibu dan ke-7 kakak nya karena kesalah pahaman dan fitnah. D...