memory

3.8K 405 76
                                    

"Jungkook bagaimana kabar mu?" tanya Minho

"Aku baik hyung hanya sedikit kelelahan"

"Banyak istirahat jangan pikiran apa apa dulu. Keadaan mu sedang memburuk oke?"

"Ne hyung. Apa kau sedang sibuk hari ini?" Jungkook membangunkan dirinya

"Tidak, hanya saja ada satu jadwal terapi pasien ku memang nya ada apa?"

"Aku hanya ingin mengajakmu bicara hyung" jawab nya

"Selesai aku melakukan jadwal ku, aku akan menjemputmu" ucap Minho dan pamit untuk keluar

"Apa yang ingin kau bicarakan dengan Minho hyung?" tanya Seok Jin dan duduk di sofa kamar yang di sediakan

"Aku hanya ingin bertanya tentang Yera. Aku ingin mengenalnya lebih dalam itu saja"

Seok Jin dan Yoongi saling bertatapan dan menundukan kepala mereka. Mereka tahu Jungkook belum bisa mengikhlaskan kepergian Yera. Mereka tak tahu harus bagaimana lagi menghadapi sifat keras kepala Jungkook."

"Kalau begitu sekarang kau istirahat! Di luar udara sedang dingin jangan terlalu lama bicara dengan Minho hyung ne?dia sedang sibuk" perintah Seok Jin

Jungkook hanya mengangguk dan membenarkan posisi tidurnya namun ia terkejut seseorang membuka pintu kamar nya dengan kencang

"Jungkook! Kau baik baik saja kan?omo aku sangat menghawatirkan mu" teriak Taehyung

"Yak! Ini rumah sakit tae. Kau berisik, tolong keluar" Seok Jin menatap Taehyung sinis

"Hehe mian hyung" Taehyung memamerkan senyum kotaknya

"Hyung Jungkook baik baik saja kan?" tanya Jimin yang sekarang tengah duduk diantara Seok Jin dan Yoongi

"Ya, dia hanya demam dan kelelahan" ucap Seok Jin

"Semoga keadaanya tidak memburuk lagi" Jimin memijit pelan jidatnya

"Aku berharap juga seperti itu. Yang aku khawatirkan hari ini Jungkook mengajak Minho hyung berbicara mengenai Yera, aku takut jika keadaan nya akan memburuk"

"Kenapa kau tak melarangnya?"

"Aku tak bisa melarangnya. Sorot mata Jungkook berbicara jika ia sangat merindukan Yera, aku takut dia kecewa" Seok Jin menatap Jungkook yang sedang berbicara dengan Taehyung

"Aku akan ikut dengan Jungkook" ucap Jimin dan beranjak dari sofa ke ranjang Jungkook ikut berbicara dengan mereka berdua

"Tolong kuatkan aku tuhan, sekarang aku yang jadi pemimpin di keluarga ini" Seok Jin menidurkan kepalanya di sofa

Setelah Taehyung dan Jimin mengajak ngobrol Jungkook, kini pria tampan itu sudah tertidur lelap sesudah meminum obat yang di berikan perawat. Mereka semua juga ikut tertidur. Yoongi dan Jin yang tidur di sofa Jimin dan Taehyung yang tertidur di karpet. Semua nya tampak damai dalam mimpinya, begitu indah namun mereka semua menyimpan kesedihan yang amat dalam.

Hoseok dan Namjoon memasuki kamar Jungkook.

"Hallo! Aku bawa pizza untuk kalian" teriak Hoseok dan langsung menutup mulutnya

"Kau berisik sekali!"ucap Seok Jin

"Aku membawa pizza" senyum Hoseok

"Aku mau!" Jimin langsung mendudukan diri nya

"Baiklah,kita makan bersama sama" ucap Namjoon

Mereka berenam sedang makan sambil membicarakan hal hal yang tidak begitu penting. Hingga suara serak lelaki kelinci itu mengalihkan pembicaraan mereka

"Kalian tidak mengajakku!" Jungkook terlihat marah namun itu lucu di mata para hyungnya

"Kau masih sakit, tidak boleh makan sembarangan" ucap Yoongi

Jungkook hanya diam dan melihat hyungnya makan makanan yang enak.

"Permisi, aku sudah menyelesaikan jadwalku. Aku kesini untuk menjemputmu Jungkook" Minho masuk ke ruang Jungkook

"Ne hyung" Jungkook menurunkan kaki nya secara perlahan dan berpegangan kepada tiang rumah sakit

"Aku akan mengantarkan Jungkook nanti" ucap Minho

"Baiklah hyung, tolong jaga adikku" ucap Seok Jin dan tersenyum

Jungkook hanya melihat mereka dan berlalu.

Setelah berjalan dan mencari tempat duduk. Kini Minho dan Jungkook tengah duduk menghadap taman rumah sakit.

"Jadi kau akan membicarakan apa?" tanya Minho sambil menyeruput kopi yang ia pesan tadi

"Apakah aku boleh mengetahui tentang Yera dari mu hyung?" tanya Jungkook sambil menatap Minho

Minho terkejut mendengarkan apa yang dikatakan Jungkook. Minho terlihat tidak rela namun ia sadar Jungkook adalah kakak kandung nya. Perasaan dendam nya masih tersimpan di hatinya, dia tidak bisa menghilangkan perasaan itu. Namun setelah keajaiban malam itu Minho berusaha melepaskan perasaan dendamnya namun tidak melepaskan dia kepada mereka.

"Ya tentu saja, kau kakak kandungnya. Tanya kan saja apa yang mau kau tanyakan"

"Apa Yera sering menderita hyung?"

"Ya dia sering menangis di apartemen ku. Aku sering melihat luka-luka di tangan maupun di tubuhnya. Aku sering memaksanya untuk memberitahu kepada ku siapa yang melakukan itu tapi dia selalu menutup masalahnya dan memberi alasan jika ia hanya terluka oleh dirinya sendiri"

"Apa kau tahu jika Yera sering di bully oleh teman teman sekolah nya?"tanya Jungkook dan di tatap oleh Minho

"Kalian yang selalu menyiksanya! Jangan salahkan orang lain dalam perbuatan kotor kalian!" Ucap Minho sedikit membentak. Jungkook menatap Minho dengan mata berair

"Tidak, maafkan aku. Aku sedikit terbawa emosi" sambung Minho

"Maafkan aku sudah bertanya hal itu. Aku akan menanyakan hal yang lain saja" kata Jungkook dan tersenyum

Jungkook menanyakan semua hal terkait Yera dari barang kesukaan Yera, tempat favorit Yera, dan banyak lagi. Mereka berdua kadang tertawa karena gurauan Minho, mereka menghabiskan waktu di taman.

Jimin mengamati mereka berdua dari balik dinding. Dia sedikit menguping pembicaraan mereka, Jimin terkejut saat Minho sedikit membentak Jungkook ia ingin menghampirinya namun niatnya di urungkan. Ia menunggu sampai Jungkook selesai bicara, setelah terdengar perintah Minho kepada Jungkook untuk pulang ke ruangannya Jimin berjalan pergi dahulu ke ruangan Jungkook.

Namun saat dia membalikan badannya ke arah ruang rawat Jungkook terdengar suara yang ia kenal, yang ia rindukan, suara bidadari kecilnya.

"Jungkook oppa!"

Jimin mencari sumber suara tersebut, namun dia tidak menemukan pemilik suara itu. Suara itu hilang seperti tertarik kedalam dinding.

"Apa yang aku pikirkan?Yera sudah tidak ada. Mengapa aku mendengar suaranya?mungkin aku sedikit kelelahan, lebih baik aku kembali ke ruang Jungkook" Jimin berjalan pelan menelusuri koridor koridor rumah sakit,banyak kenangan di dalam rumah sakit ini.






Hai,guys🤗

Jangan lupa
follow,comment,and vote👍

Anissanathnia_

18 mei 2019

Adik Kecil || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang