"Pembunuhnya adalah eomma sendiri" Ucap Jungkook dengan tegas
"Apa yang kau bicarakan?mana mungkin eomma membunuh appa, itu mustahil" tolak jimin
"Jimin hyung aku berkata yang sebenarnya, kalau kau tidak percaya aku punya satu rekaman suara yang di ambil tadi saat aku masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang"
"Cepat putar rekaman suara itu Kookie" perintah Namjoon
"Baiklah, aku ambil ponselku dulu di kamar"
Jungkook berjalan menuju kamarnya dan mengambil ponsel yang terletak di nakas namun ponsel tersebut tidak ada. Jungkook mencari ponsel tersebut namun nihil ponsel Jungkook sama sekali tidak ada di kamarnya.
Kemudian seseorang membuka pintu kamarnya dan membuat Jungkook melihat ke arah pintu dan ternyata itu adalah ahjumma.
"Tuan Jungkook, ini ponsel anda tertinggal di ruang makan" ahjumma memberikan ponsel kepada Jungkook
"Benar kah?tapi aku jelas-jelas menyimpannya di nakas kamarku" ucap Jungkook curiga
"Benar tuan, saya sedang membersihkan ruang makan dan ada ponsel tuan, saya hanya berniat mengembalikan ponsel tuan"
"Oh begitu, terima kasih ahjumma"
Jungkook berjalan ke kamar Tae hyung sambil mencari rekaman suara yang ia rekam tadi pasalnya rekaman suara itu hilang tidak ada di berkasnya, Jungkook masih ingat dia menyimpan rekaman tersebut tapi kemana hilangnya rekaman tersebut
"Kookie kau lama sekali, cepat putar rekaman itu" Hoseok menarik Jungkook untuk duduk di pinggirnya
"Tapi hyung...." Jungkook bingung harus bicara apa
"Tapi apa Kokie?" tanya Jin
"h-m rekaman tersebut hilang" Jungkook menundukan kepalanya
"Bagaimana bisa hilang?bukannya kau merekamnya tadi?"
"Aku tidak tahu, ponselku tadi di simpan di kamar tapi tidak ada dan saat aku cari, ahjumma mengantarkan ponselnya dia mengatakan kalau ponselku tertinggal di ruang makan"
"Bukannya kau tidak membawa ponsel ke ruang makan?" tanya Jimin
"Iya hyung, aku tidak membawanya kau tau sendirikan tadi aku duduk di pinggirmu" ucap Jungkook putus asa
"Aku yakin itu perbuatan eomma, yang menggambil ponselmu dan menghapus rekamannya" Taehyung bangkit dari duduk nya
"Taehyung kau mau kemana?" Jimin mencegah Taehyung yang akan pergi dari kamarnya
"Aku harus bicara dengan eomma, ini sudah keterlaluan aku yakin eomma hanya berpura-pura baik kepada kita karena warisan appa di berikan kepada kita dan Yera"
"Jangan gegabah Taehyung kita cari jalan keluar dengan kepala dingin, tahan emosimu" ucap Namjoon
"Bagaimana kalau kita selidiki eomma?" usul Hoseok
"Tapi untuk apa?kalian tidak percaya dengan eomma kalian sendiri?anak macam apa kalian" Yoongi melihat Hoseok dan yang lain dengan tatapan dingin
"Bukan begitu hyung, kita harus tau yang sebenarnya. Ayo lah kebahagiaan Yera ada di tangan kita, kau tidak kasihan kepada Yera?" ucap Jungkook
"Jadi siapa yang akan ikut dengan ku?" tanya Jungkook dan berdiri di hadapan semua hyungnya
"Aku ikut" Taehyung berdiri di samping Jungkook
"Aku juga ikut" Jimin dan Hoseok berdiri di samping Taehyung, Jin dan Namjoon juga ikut dengan rencana Jungkook
"Jadi hyung?kau ikut kami tidak?" tanya Jungkook kepada Yoongi
"Hem aku ikut" ucap Yoongi
Mereka bertujuh sedang mencari bukti demi bukti untuk menyatakan kalau Yera tidak bersalah dan mencari tahu siapa pembunuh appa mereka.
☘☘☘
Kim Yera POVRasa sakit itu terus menjalar ke seluruh tubuhku semuanya terasa seperti mimpi, mulai aku melihat ketujuh oppa ku, memegang tangan Kookie oppa, dan melihat seseorang yang menyuntikan racun kedalam tubuhku.
Tidak, sekarang aku melihat seseorang yang aku rindukan selama bertahun-tahun yang aku mimpikan setiap malam,dia appa. Appa tersenyum melihat ke arahku.
"Ap-pa?" aku lari memeluk appa yang jauh di ujung sana, dan jatuh kedalam pelukannya ini terasa nyata.
"Appa aku merindukanmu" tangisku pecah.
"Appa juga merindukanmu" appa mengelus kepalaku, ini sama seperti dulu pelukannya yang hangat, belaiannya yang lembut.
"Appa Yera ingin ikut appa"t angisku
"Suatu saat Yera akan ikut dengan appa, saat ini ada tugas untuk Yera mengembalikan masa lalu Yera yang pahit menjadi masa depan yang indah"
"Kenapa tidak sekarang appa?Yera lelah appa"
"Yera sayang dengarkan appa, sekarang lawan rasa sakit itu dan berdoa kepada tuhan dan memulai hidup baru"
"Tidak bisa appa ini terlalu sakit, orang itu memberikan racun berbahaya yang bisa membuat Yera meninggal appa"
"Yera pasti bisa pasti kuat, orang itu lambat laun akan tertangkap. Yera harus hati-hati dia sangat dekat dengan Yera sangat-sangat dekat, jadi berhati-hati lah dengan orang di dekatmu belum tentu orang itu baik kepadamu. Sekarang pulanglah semua menunggu mu"
"Baiklah appa"
Tubuh appa menghilang secara perlahan, sebenarnya aku masih ingin ada di pelukan appa tapi benar kata appa aku harus mengubah masa laluku menjadi masa depan yang indah.
Aku berjalan mengikuti cahaya yang menyinari wajahku dan aku terbangun melihat lelaki menggunakan pakaian serba hitam membawa suntikan di tangannya.
Apa pembunuh itu akan menyuntikan racun itu lagi?
Dengan sekuat tenaga aku membangunkan diriku walau tubuhku terasa sangat sakit
"Si-apa kau?" tanyaku dengan gugup
Pembunuh itu terkejut melihat diriku ku kira pembunuh itu akan pergi dari kamarku namun dia malah tersenyum dan membuka masker wajahnya.
"Chagi?"
"Maafkan aku! Selamat tinggal Kim Yera"
Dia menyuntikan lagi racun ke dalam tubuhku walau aku sudah memberontak tapi apa buat tubuhku kembali lemas dan kembali memuntahkan cairan merah, rasa pusing, rasa sakit itu semakin sakit, seseorang tolong aku.
"Hey kau siapa?!"
"YERA!"
Kim Yera POV End.
Halo,guys🤗
Jangan lupa
Follow+comment+vote.Anissanathnia_
14 Desember 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kecil || BTS
Fanfiction☘ Sedang di revisi ☘ ☘ Mohon bersabar ☘ Di baca dulu,di jamin suka awokawok^^ Cerita kehidupan Kim Yera yang sangat tertekan dengan trauma atas kepergian ayahnya ia pun harus di benci oleh ibu dan ke-7 kakak nya karena kesalah pahaman dan fitnah. D...