Part 1

8.9K 715 52
                                    

Sorry for typo and happy reading🤗

Irene mematut bayangannya didepan cermin dengan malas. Sementara Sunny, wanita paruh baya yang telah menjadi pengasuh serta pelayan pribadi Irene sedari kecil masih sibuk merapikan rambutnya. Wanita itu meng- currly rambut Irene yang berwarna hitam pekat, membuat Irene nampak terlihat elegan.

"Hanya untuk kali ini." ucap Irene berkali-kali didalam hatinya. Setelah ini ia tidak akan mau mengikuti perjodohan bodoh hanya dikarenakan emosi sesaatnya. Ya, walaupun ia masih sangat patah hati sekarang...

Irene yang masih memiliki baby face terlihat semakin cantik dengan riasan tipis yang diberikan Sunny. Bibirnya yang memang telah berwarna pink cherry alami diberikan sedikit lipgloss berwarna soft pink berperisa strawberry yang entah kenapa terasa pahit dilidah Irene tiap kali memikirkan Chanyeol. Apa dia sedang bersama Wendy sekarang?

"Anda terlihat semakin cantik dengan riasan ini, nona..." ucap Sunny sambil tersenyum mengagumi hasil karyanya diwajah Irene, sedangkan yang dipuji hanya memutar bola matanya malas.

"Kau membuat penampilanku seperti anak-anak saja, ahjumma." ucap Irene malas-malasan. "Aku seperti merasa bukan diriku ketika melihat wajahku dicermin." tambahnya lagi membuat Sunny tertawa.

"Ini Anda yang sebenarnya, nona. Nona terlalu sering merias wajah nona berlebihan sehingga tampak lebih tua dari seharusnya." jawab Sunny masih dengan tawanya.

"Bukan! Itu memang supaya wajahku terlihat pas dengan umurku. Aku merasa seperti anak belasan tahun jika seperti ini." jawab Irene sambil mengerutkan dahinya. Bagaimana bawahan Irene akan tunduk padanya, jika ia masih memiliki wajah yang menggemaskan seperti ini?

"Karena memang wajah Anda masih terlihat seperti bayi, nona." jawaban Sunny kali ini sukses membuat Irene mengerucutkan bibirnya. Dia sudah besar.

Pintu kamar Irene terbuka dan menampilkan seorang pelayan wanita berseragam hitam putih yang langsung membungkuk padanya.

"Sebaiknya Anda cepat turun, nona, Tuan dan Nyonya telah menunggu anda.. dan keluarga Lee juga sudah datang.." ucap pelayan itu sopan.

Irene segera berdiri dari duduknya dan kembali melihat penampilannya. Gadis itu menarik napas panjang sebelum akhirnya keluar dari kamarnya.

"Semoga saja dia tak melirikku sama sekali."

💟💗💟

Irene menuruni tangga melingkar yang berujung pada ruang tamu rumahnya. Wajahnya yang semula ia tekuk, kini berubah menjadi senyuman manis setelah melihat tatapan peringatan dari ibunya yang kebetulan duduk menghadap kearah tangga.

Matanya menemukan tiga orang yang duduk di sofa membelakanginya. Pasti itu Sehun dan keluarganya, tebak Irene. Dan tidak bisakah ia kembali kekamar dan memilih untuk tidur saja?

"Irene, sini sayang!" panggil ibunya dengan senyum dan suara cerianya ketika Irene tiba diujung tangga. Irene pun segera menghampiri kedua orang tuanya dan duduk ditengah mereka. Sebenarnya dia bisa merasakan ada pandangan yang tertuju padanya. Tapi masa bodoh, apa pedulinya.

Damn!

Sepertinya Irene harus menarik pemikirannya tentang 'tidak peduli' begitu matanya membelalak ketika melihat siapa yang duduk didepannya seraya menatapnya dengan menyunggingkan senyuman manis. SI MATA EVIL! What the heck?!

Sialnya lagi Irene sempat melihat pancaran geli didalam mata namja itu yang membuat Irene ingin mencakar habis wajah itu.

𝑼𝒏𝒑𝒓𝒆𝒅𝒊𝒄𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑴𝒂𝒓𝒓𝒊𝒂𝒈𝒆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang