Sorry for typo and happy reading🤗
"Kau tidak bisa menolak lagi! Sudah berapa kali kau menolak jodoh yang eomma berikan?!" suara Im Yoona menggema diruangan kerja putrinya. Dan itu cukup untuk membuat Irene frustasi.
Bayangkan saja... Yoona berteriak di ruang kerja Irene, tepatnya dikantornya tanpa memperdulikan jika bisa saja seseorang atau lebih tepatnya karyawan Irene mendengar teriakannya.
Irene bahkan sudah bisa membayangkan jika sampai itu terjadi, akan tersebar gosip panas selama berminggu-minggu dengan isu: Choi Irene, Manager perusahaan yang notabene adalah seorang pewaris dari 'Choi Group' tidak dapat mencari pasangan sendiri sehingga membuat kedua orang tuanya turun tangan.
Shit! Yang benar saja?!
"Eomma... Ini kantor! Tidakkah eomma mengerti itu?!" pekik Irene yang sudah tidak tahan menghadapi serangan ibunya. Ralat, tetapi sungguh tidak tahan.
"Tidak usah kau ingatkan, eomma sangat tau jika tempat ini adalah kantor." ucap Yoona dengan nada kesalnya. "Lalu apa masalahmu? Kau tidak ingin eomma membicarakannya disini? Sedangkan kau sendiri selalu mengelak setiap kali eomma ingin membicarakannya! Jangan kau pikir eomma bodoh, hingga tidak dapat mengetahui maksudmu ketika memilih tidak pulang kerumah!" tambah Yoona yang membuat Irene menelan salivanya susah payah.
Memang benar. Selama beberapa minggu belakangan ini Irene lebih memilih pergi ke apartement nya daripada harus mendengar celotehan ibunya yang selalu mengarah pada pembahasan soal pernikahan. Tetapi yang jelas, Irene sangat tau jika itu semua bukan murni kesalahannya. Siapa suruh Yoona terus mendesaknya seolah Irene ini adalah perawan tua yang terkena target untuk menikah?
Padahal usia Irene masih cukup muda. Dua puluh lima tahun tentu saja bukan umur yang mengharuskan seorang yeoja Korea seperti Irene ditargetkan untuk segera menikah. Bahkan kebanyakan dari mereka menggunakan umur seperti ini untuk bersenang-senang. Apa Yoona tidak tau itu?
"Aku belum siap eomma!!" rengek Irene pada akhirnya. Dan satu hal yang patut Irene syukuri saat ini adalah kenyataan bahwa ruangannya kedap suara. Jadi tidak akan ada yang bisa mendengarnya.
"Belum siap katamu?! Kau sudah dua puluh lima tahun, Irene!" jawab eomma nya sengit.
'Masih eomma... Masih... Bukan sudah...' batin Irene dalam hati.
"Lagipula apa yang membuatmu tidak siap?! Sedangkan aku dan appa mu sudah memilihkan jodoh yang sangat baik dan cocok untukmu." sungut Yoona tak suka. "Tapi dasar kau memang anak nakal! Kau selalu menolak jodoh yang eomma ajukan!" ucapan Yoona selanjutnya membuat Irene menghembuskan nafasnya kasar.
Sabar Irene... Sabar... Kau harus sabar, okay?!
Dengan senyuman manis yang melekat diwajah, Irene berdiri dari duduknya dan menuntun ibunya untuk duduk disofa. Apakah ibunya tidak lelah marah-marah sambil berdiri sedari tadi? Pikir Irene sambil berlalu.
"Aku tidak suka pada mereka. Karena itu aku menolaknya," jawab Irene pada akhirnya ketika mereka berdua telah duduk nyaman di atas sofa.
"Tidak suka katamu?" desis Yoona tak percaya. "Apa yang tidak kau suka dari Park Bo Gum? Dia anak yang baik." serang Yoona yang membuat Irene menutup mata.
"Dia terlalu cerewet, eomma... Mungkin seharusnya dia menjadi pembawa acara..." Alasan! Yoona sangat tau jika itu hanya akal-akalan Irene saja.
"Song Mino?"
"Argh... Tolonglah eomma, dia sangat arogan. Sedetikpun sepertinya aku tidak akan tahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑼𝒏𝒑𝒓𝒆𝒅𝒊𝒄𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑴𝒂𝒓𝒓𝒊𝒂𝒈𝒆
Fanfiction[[ COMPLETED ]] Choi Irene gadis cantik pemilik hati yang tulus harus merasakan sakit atas kejadian dimana orang yang dicintainya lebih memilih menikah dengan sahabatnya sendiri. Sedangkan ia harus rela menerima perjodohan keluarga dengan pria berna...