Part 18

6.6K 527 201
                                    

Sorry for typo and happy reading🤗

WARNING⚠ BAGIAN PART INI LEBIH BANYAK ADEGAN SAD NYA😅😌 TAPI CUMA SETENGAH AJA KOK😆, disarankan untuk menyiapkan tisu sebelum membaca, hehehe😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING⚠ BAGIAN PART INI LEBIH BANYAK ADEGAN SAD NYA😅😌 TAPI CUMA SETENGAH AJA KOK😆, disarankan untuk menyiapkan tisu sebelum membaca, hehehe😅

🎶Joy RV - The Road To Me🎶

"Pulanglah hun, kau terlihat kacau." ucap Wendy sambil menghampiri pria yang telah berdiri mematung didepan sebuah pintu berwarna putih sejak beberapa jam yang lalu. Benaknya terus dipenuhi harapan wanitanya mau membuka pintu kamarnya. Dan harapan mungkin hanya sekedar menjadi harapan melihat pintu itu tak bergeming sedikitpun.

"Bagaimana aku bisa pulang sedangkan Irene sama sekali tidak mau menemuiku, Wen." ucap Sehun frustasi.

"Dia butuh waktu Sehun, dan bukannya ingin mengusirmu. Tapi aku yakin Irene tetap tidak akan mau keluar jika kau masih berada disini. Dia melewatkan makan malamnya dan tidak baik untuk kesehatannya. Kau ingat dia tengah mengandung bukan?" ucap Wendy berusaha memberi pengertian untuk Sehun.

Sehun mengusap wajahnya frustasi. Andai saja dia tidak pernah melakukan hal bodoh itu mungkin kini ia tengah berbahagia bersama Irene dan calon bayi mereka. Tapi andai tetap saja andai, jika semua orang bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan mereka, maka Sehun akan melakukannya.

"Apakah aku memang tidak termaafkan, Wen?" tanya Sehun frustasi sambil menoleh kearah Wendy.

"Ya. Kau memang tidak termaafkan. Jadi lebih baik kau sekarang pulang dan akhiri hidupmu dimansionmu dengan cara apapun yang kau bisa, entah itu loncat dari balkon atau meminum obat nyamuk mungkin, oh iya! Kau juga bisa menenggelamkan dirimu dikolam mansionmu. Aku yakin Irene akan memaafkanmu jika kau melakukan itu." ucap sebuah suara bariton milik sosok bernama Cho Chanyeol yang kini telah berjalan kearah mereka. Wendy mendengus kesal kearah suaminya yang tidak ditanggapi berarti oleh Chanyeol.

Memangnya siapa duluan yang mencari gara-gara dengan mengkhianati adiknya?

"Apa benar Irene akan memaafkanku hanya jika aku mati, Wen?" tanya Sehun dengan mata yang menerawang yang ditanggapi gelengan keras oleh Wendy. Chanyeol sudah gila! Sudah tahu Sehun tengah frustasi dia malah memberikan ide gilanya! Hanya Tuhan yang tahu apa yang tengah dipikirkan oleh Sehun saat ini, dan Wendy berharap Sehun masih cukup waras untuk dapat berpikir dengan benar.

"Tentu tid—"

"Iya hun. Irene sendiri yang pernah mengatakan jika ia baru akan memaafkanmu jika kau terbaring dipeti mati." Chanyeol memotong ucapan Wendy dengan berbicara seolah-olah dia adalah calon presiden yang tengah berkampanye pada pemilihnya. Sangat meyakinkan. Hal itu membuat Wendy memandangnya kesal dan segera beralih kearah Sehun yang kini entah mengapa terlihat diam.

𝑼𝒏𝒑𝒓𝒆𝒅𝒊𝒄𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑴𝒂𝒓𝒓𝒊𝒂𝒈𝒆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang