Part 24

4.5K 278 23
                                    

Sorry for typo and happy reading😉

Kedua mata indah milik Irene lamat-lamat terbuka. Ia menatap sekitar. Jam dinding menunjukkan pukul tiga sore. Semenjak pulang dari rumah sakit kemarin malam, Sehun terus saja memaksanya untuk istirahat padahal Irene berkali-kali mengatakan jika dirinya dalam keadaan baik. Tapi memang dasar Sehun keras kepala dan terlalu protektif padanya membuat Irene harus mengalah.

Irene menolehkan kepalanya menuju jendela yang tertutup oleh tirai putih menjuntai hingga lantai. Desahan berat terdengar kala ia menyadari satu hal. Seharusnya Irene mengantarkan makan siang untuk suaminya itu. Mengingat kemarin seharian penuh Sehun menemaninya dirumah sakit tanpa meninggalkannya sedikitpun, ia juga curiga kalau Sehun sarapan.

Tapi tunggu! Bukankah hari ini hari Sabtu? Seharusnya kantor Sehun libur bukan?? Lalu kemana suaminya itu?

Dengan tubuh yang masih sedikit lemas, Irene turun dari ranjangnya berniat untuk mencari Sehun. Pertama dikamar mandi tapi kosong, diruang kerja juga, diruang olahraga pun sama hingga diruang tengah, keluarga, bahkan ruang makan Irene sama sekali tidak dapat menemukan keberadaan Sehun. Berarti suaminya itu pergi keluar.

"Sehun kau pergi kemana?" Gumam Irene seraya menggigit pelan bibirnya.

"Apa aku tanya Chanyeol saja?"

Irene berjalan mendekati meja ruang keluarga. Diraihnya gagang telepon kemudian ia menekan digit angka yang sudah ia hafal. Tak lama terdengar suara nada sambung disana.

"Kenapa tidak di angkat ya?" Irene mulai kesal saat Chanyeol sama sekali tidak menerima teleponnya.

Beralih untuk menghubungi Wendy dan kini Wendy tidak menerima teleponnya. Rasa kesalnya semakin menjadi kala Irene berspekulasi jika Chanyeol dan Wendy memang sengaja tidak ingin mengangkat telepon darinya.

"Hhh! Mereka benar-benar!" Irene menghentakkan kakinya kesal. "Baiklah! Aku akan datang kerumah mereka!" Tekad Irene. Segera ia kembali menuju kamarnya untuk berganti baju.

Setelah memberikan beberapa lembar won kepada supir taksi, Irene lantas keluar dari taksi lalu melangkah cepat menuju kediaman keluarga kecil Cho yang nampak terlihat sunyi tidak seperti biasanya.

Dengan tidak sabaran Irene menekan bell tepat disampingnya pintu dan ketika bell yang keempat barulah pintu terbuka menampilkan sosok Wendy yang malah menunjukkan wajah terkejut.

"I-Irene?" Kedua mata Wendy membola begitu terkejut dengan kedatangan Irene yang tiba-tiba.

"Hey, kau kenapa?" Tanya Irene heran.

"Kenapa k-kau ada disini?"

Dahi Irene mengerut tanda bahwa ia benar-benar bingung dengan sahabatnya ini. "Memangnya aku tidak boleh datang kesini?"

"B-Bukan begitu!" Ujar Wendy gelagapan. "Hanya saja..."

"Hanya saja apa?"

"Hmm.. hanya saja... ada hal apa yang membuatmu datang kesini?" Tanya Wendy dengan tenang. Berbeda dengan wajahnya yang malah nampak terlihat tegang. Begitu kentara oleh Irene.

"Tunggu! Sebelumnya kau malah merasa senang jika aku main kesini lalu kenapa sekarang kau seperti tidak mengizinkanku datang? Apa kau ada masalah?" Desak Irene.

"Tidak ada!" Wendy menggeleng cepat.

"Apa kau sedang bertengkar dengan Chanyeol?" Irene menatap Wendy curiga.

𝑼𝒏𝒑𝒓𝒆𝒅𝒊𝒄𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑴𝒂𝒓𝒓𝒊𝒂𝒈𝒆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang