Part 3

6.5K 609 31
                                    

Berhubung dipart sebelumnya nyesek"an, jadi dipart ini aku banyakin romance Hunrene-nya. Semoga kalian sukak ya😍😊

Sorry for typo and happy reading🤗

Tangan Irene masih berkutat dengan ponsel yang dibawanya, sedangkan mata coklatnya tengah asik menatap fokus layar menampilkan sebuah game kegemarannya.

"Sampai kapan kau mengacuhkanku, sayang?!" suara Sehun yang masuk kedalam indra pendengaran Irene membuat gadis itu mendengus sebal. Dengan malas, Irene menatap Sehun yang kini telah melepaskan tuxedo serta jasnya, menyisakan kemeja putih dengan dua kancing teratas yang sengaja ia lepas. Gadis itu masih sangat kesal dengan Sehun karena pria itu dengan seenaknya membawa Irene ke Villa milik Sehun ketika tengah tertidur tadi. Dasar menyebalkan.

"Bukankah kau membawaku kemari untuk menenangkan diri? Nah, sekarang aku sudah tenang dan kau bisa puas sekarang. Tapi kenapa kau malah mempermasalahkan aku yang mengacuhkanmu, huh?!" sahut Irene sambil melirik Sehun tajam.

Bukankah daripada Sehun membawanya pergi ke Villa ditengah perkebunan teh ini, lebih baik pria itu  mengantarkannya pulang? Dasar lelaki seenaknya.

"Awalnya memang iya, tapi melihatmu yang hanya bermain ponsel tanpa mau berjalan keluar, bukannya itu sama saja antara kau disini dengan kau dirumahmu? Hanya berbeda tempat saja." ucap Sehun yang telah jengkel dengan kelakuan gadis yang sayangnya tidak memperdulikan ia sama sekali.

Awas saja kau nanti!

Dengan tidak sabaran, Sehun segera merampas ponsel yang dipegang Irene, membuat gadis itu berteriak tidak terima. Didetik itu juga Sehun telah menunjukkan tatapan mengerikannya pada Irene yang membuat gadis itu berhenti menggapai-gapai ponselnya.

"Baiklah... Kau mau apa?!!!" bentak Irene pada akhirnya yang jengah terhadap gangguan yang Sehun berikan padanya. Ya Tuhan... Tidak bisakah pria ini tidak mengganggunya sekali saja?

"Kau tanya aku mau apa?" jawab Sehun sambil berjalan perlahan mendekati Irene dengan senyuman iblisnya. Irene langsung berjalan mundur ketakutan. Tampaknya perkataan nalurinya benar jika Irene harus hati-hati pada pria kurang waras didepannya ini. Sehun memang sangat, sangat, sangat berbahaya, dan Irene semakin menyadari itu ketika melihat Sehun membuat gerakan seakan ingin melepas kancing kemejanya yang lain.

"Jangan mendekat..." cicit Irene ketika tubuh Sehun semakin mendekat ke arahnya dan ia telah terjebak diujung sofa.

"Kenapa sayang? Bukannya kau calon tunanganku, hmm? Lusa kita akan bertunangan, bukan??" racau Sehun yang semakin membuat gadis itu semakin ketakutan.

Ya, Tuhan.. Kenapa ia harus berhadapan dengan pria psikopat macam Sehun ini?

"Sehun.. Berhenti atau aku akan berteriak!!!" ancam Irene yang lagi-lagi terdengar seperti cicitan.

Ini gila! Ini benar-benar gila! Asal kalian tau, sosok Sehun didepannya terlihat semenyeramkan boneka Chucky dimata Irene. Pria ini sudah gila, dan boneka Chucky menurut Irene sudah sama hal nya dengan orang gila ini.

"Kau ingin berteriak? Silahkan sayang... Kau sudah lupa jika ini adalah daerah kekuasaanku?"

Sial, sial, sial! Batin Irene... Harusnya dia tidak mudah percaya begitu saja dengan yang namanya Lee Sehun! Pria ini sudah terkenal dengan segala macam gelarnya, baik itu gelar player, buaya, dan masih banyak lagi. Mungkin jika ditotal lebih banyak gelar Sehun daripada gelar para bangsawan.

Tapi bukan itu masalahnya sekarang, seharusnya tadi dia tidak semudah itu mengikuti Sehun bahkan saat pernikahan Chanyeol sekalipun. Pria ini sangat sinting!!

𝑼𝒏𝒑𝒓𝒆𝒅𝒊𝒄𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑴𝒂𝒓𝒓𝒊𝒂𝒈𝒆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang