|1.1|

99 21 46
                                    

Terkadang hal sederhana, bisa membuat diri seakan berada diangkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang hal sederhana, bisa membuat diri seakan berada diangkasa.

**

"Oi."

Cewek itu menoleh, kemudian menyunggingkan sekilas senyum tipis pada seseorang yang telah menegurnya tadi. "Lo ngapain?"

"Bernapas dan bergerak."kata lawan bicaranya itu sambil menyengih tanpa dosa malah sambil mengacungkan kedua ibu jarinya membentuk peace.

Cewek tadi mendengus pelan lalu terkekeh. "Maksud gue, kenapa lo bisa sampai kesini? Emang komplek perumahan lo deket sini juga?"

"Karena gue jalan, dan ini bukan komplek perumahan gue."cowok itu menjawab lugas. "Ca, gue yang nanya boleh?"

Mecca, gadis tadi, mengangguk pelan. "Mau nanya apa? Artis korea yang lagi naik daun? Artis cewek korea yang cantik buat cuci mata lo,atau apa?"ia mencerocos panjang dengan senyuman yang senantiasa mengembang.

"Pikiran lo, gak jauh-jauh dari k-pop."cowok itu geleng-geleng tak mengerti. "Duduk kesana yuk, Ca! Pegel lama-lama kaki gue copot gimana?"

"Lo pikir tuh kaki buatan pasar."semprot Mecca garang walau akhirnya ia menertawai cowok yang menyeringai jahil itu. Duduk di bangku taman komplek sambil memandangi langit biru dengan matahari terik.

Mecca menoleh. "Engh.."

"Lo cantik, Ca."

"Ish apaan sih! Tapi makasih, secara gue kan pacarnya Sehun selingkuhan Jungkook, kembarannya Kim so Hyun, adeknya Jennie, dan jodohnya Eun Woo. Pasti cantik imut dan manis ngalahin gula tebu."Mecca menyerocos lagi, membuat anak laki-laki itu menarik satu sudut bibirnya ke atas.

Mecca menarik napas. "Heh! Kembarannya anjing penjaga sekolah, Kainan, lo ngapain?"

"Ga ada yang lebih baik apa dari anjing penjaga sekolah."gerutu Kainan kesal, disamakan dengan anjing hitam yang ada di pos penjaga sekolahnya.

Mecca mengangguk dan menggeleng. "Ada!"

"Apa?"

"Anjing gue."

"Syalan."Kainan mendengus pelan.

Mecca tertawa, ia tak menyangka cowok ini asik dan menggemaskan juga kalau mode ngambek begini. Walau saja, bagi Mecca ekspresi Fayrel lebih menyenangkan dilihat. Mecca terlalu sering melihatnya sejak kecil, ia terbiasa.

Rasanya ia tak pernah menyukai seorang anak laki-laki sejak mengenal anak laki-laki berambut kecoklatan itu. Menyukai kakak anak laki-laki itu? Jangan bodoh! Mecca memang menyukainya, toh Raffa memang menarik.

Tapi bukan berarti ia setertarik itu.

Kainan memperhatikan kakinya yang terayun dari bangku, ia menyunggingkan senyum samar. Ia kembali teringat pada omongan hari kemarin, bagaimana Matt menghubungi ia hanya untuk mengucapkan ;

Just a Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang