|1.7|

71 21 62
                                    

Berapa lama waktu sembuh pada luka fisik bisa dikira. Namun luka hati karena sebuah perkataan siapa yang tahu?
-FayrelZyfan

Play now - In My Blood • Shawn Mendes

🌠🌠🌠

Cut you off
I don't need your love
So you can try all you wants
Your time its up, i'll tell you why
(I'll tell you why)

You  say you're sorry
But it's too late now
So save it,get gone, shut up
(Its too late now)
Cause if you think i care about you now
Well, boy, i  don't give fuck
(I don't give fuck)

Lagu milik Dua Lipa itu mengalun di kamar Mecca, dia tak bisa mengganti jadi lagu Love Shoot, Boy with luv, Fake Love atau apapun itu yang berbau kpop. Cowok yang kini memainkan gitar dengan asal itu yang menjadi alasan.

Fayrel gak ngerti. Itu masalahnya.

"Dor!"

"Gak kaget."balas Fayrel datar, menoleh kearah Mecca yang mempoutkan bibir dengan gaya ngambek. Gadis itu memutar bola mata keabuan miliknya, menghela napas, menepuk-nepuk paha Fayrel.

Pelan, pelan, sedang, lumayan, dan..

PLAK!

"SAKIT ANJIR."Mecca tertawa lepas seolah tak ada yang ia lakukan. Ia memasang wajah tanpa dosa, pura-pura tak peduli dengan memainkan ponselnya. Memasang earphone, kenapa tidak dari tadi saja. Bego.

Mecca menopang dagu. "Rel tau gak, pas kemarin lusa gue ketemu Matthew Vleorine lho. Dia nolongin gue waktu kejeblos di kubangan air."

Mata Fayrel membula, ia tertawa terbahak-bahak. Terfokus pada kata kejeblos di kubangan. Laknat emang ni orang satu. "Nyungsep, Ca?"

"Pea anjir, kaga lah." Tangan Mecca secara refleks melayang, menabok cowok yang sedang tertawa-tawa itu. Ia mendengus. "Gue lagi jalan, nah gue tu ga sadar ada kubangan air. Gitu. Kaki gue masuk deh. Kotor jadinya kaki istri Eunwoo."

Fayrel mengeryit geli dengan akhir kalimat Mecca. Ia menyentil hidung mancung gadis itu sambil tersenyum jahil. "Makanya, jalan ya perhatiin jalanan. Jangan malah mikirin mantan."

"Idihh bawa-bawa mantan, kayak--"

"Kayak Evelyna Mecca Ayudya punya mantan aja. Mecca kan single from born."sambung Fayrel tergelak bebas.

Mecca melotot. "HAHAHAHAHAHA, ORANG TOLOL KAN GINI. DIA NYA AJA JOMBLO DARI LAHIR. GA NGACA YA? PUNYA KACA TIDAK FAYREL ZYFAN JOHANNES???"

Fayrel menahan tawa. "Maaf, nyonya Mecca Tirtaraya. Saya memang tidak punya kaca dan gak pernah ngaca, udah tau soal. Gue ganteng, imut, gemesin dari lahir."

"NAJISS!! NARSIS LU NGELEWATIN TINGKAT DEWA."

Fayrel mengusap telinganya sekilas. "Gak usah teriak kan bisa. Lu mau buat telinga gue bolong apa."

"Kalo gak bolong ya gak bisa denger lah, Fayrel bego."Dijitaknya cowok itu sekuat tenaga, Fayrel meringis sambil terbahak-bahak. Ia menjawab, "Ya ampun, gue dikatain bego sama yang lebih bego."

Mecca berkacak pinggang. "Maksud lo gue bego gitu?"

"Gue gak ngomong itu lo. Tapi lo ngaku."

"AHAHAHAHAHAAHA LUCU!!"Mecca tertawa keras dan garing, dalam sekejap rautnya berubah datar memandangi Fayrel yang mengerjap sok polos, Mecca tersenyum miring. "Minta di penggal emang lu, Rel."

Just a Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang